Fenomena Kopi Pangku di Gunung Putri Bogor, Tawarkan Kehangatan Bagi Sopir

Wanita penjual kopi duduk di pinggir jalan Gerbang Tol Gunung Putri, Citeureup, Kabupaten Bogor menawarkan dagangannya.

Tribunnews.com
Ilustrasi Kopi 

TRIBUNJAKARTA.COM, GUNUNGPUTRI - Wanita penjual kopi duduk di pinggir jalan Gerbang Tol Gunung Putri, Citeureup, Kabupaten Bogor menawarkan dagangannya.

Kopi sachet dalam keranjang dan termos air panas melengkapi dagangan wanita tersebut.

"Kopi neng, kopi," teriak sopir truk fuso cat hijau yang baru saja melewati Gerbang Tol Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Teriakan itu membuat semangat wanita paruh baya yang sudah berjam-jam duduk berhadapan dengan keranjang kopi jualannya.

Wanita penjual kopi tersebut membukan pintu truk, lalu duduk di kursi penumpang, tepat di sisi sang sopir.

Segelas kopi hangat menjadi pembuka pembicaraan 'panas' keduanya.

Baru seteguk kopi tadi diminum, truk fuso tersebut lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Kali ini, perjalanan dilanjutkan dengan ditemani penjual kopi.

Ya memang hanya sekadar kopi, tapi penjual di Gerbang Tol Gunungputri, Kabupaten Bogor sudah cukup akrab dengan para sopir truk.

Para penjual kopi tersebut dikenal juga menawarkan 'kehangatan' bagi para sopir.

"Dikenalnya sih kopi pangku," kata sopir truk, Yanto kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (8/11/2018) tengah malam.

Menurut Yanto, kopi pangku bukan hal tabu bagi para sopir.

Yanto bercerita, bila membeli kopi di Gerbang Tol Gunungputri, menyeruput kopi bisa sambil bercengkrama dengan si penjual.

Malah, kata Yanto, bisa sampai berhubungan.

Tentunya untuk mendapat pelayanan seperti yang dikatakan Yanto, tarif yang mesti dibayar berbeda dari harga kopi pada umumnya.

"Harganya beda-beda, kalau mangku sambil diraba-raba paling Rp 50 ribu doang," kata Yanto.

Bedanya, kopi pangku ini bisa dipesan lewat handphone.

Wanita penjual kopi akan memberi nomor teleponnya agar bisa dihubungi oleh pelanggan.

Penjual kopi yang enggan menyebut identitasnya mengatakan berjualan setiap hari mulai pukul 20.00 WIB.

Semangat Nek Atin, Punya 13 Cucu Tak Mengeluh Jualan Kopi dan Kue di Kantor Wali Kota Jakarta Utara

Jasad Belum Ditemukan, Keluarga Kopilot Pesawat Lion Air PK-LQP Harap-harap Cemas

Para wanita ini menjual kopi hingga dini hari.

"Tergantung, kalau lagi sepi ya kesini saja jualan tapi biasanya dihubungi dulu dan ada juga yang memang langsung berhentiin truknya," singkatnya. (TribunnewsBogor.com/Afdhalul Ikhsan)

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved