Pilpres 2019

Prabowo Subianto Dilaporkan ke Polisi Gegara Tampang Boyolali, Demokrat:Isu Pinggiran Enggak Penting

Prabowo Subianto dilaporkan ke polisi gegara tampang boyolali, demokrat menanggapinya dengan mengatakan isu pinggiran enggak penting.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM/NAWIR ARSYAD AKBAR
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menghadiri Deklarasi Gerakan Emas yang digelar di Stadion Klender, Klender, Jakarta Timur, Selasa (24/10/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Istilah mengenai tampang boyolali yang disebut Prabowo Subianto dalam sebuah pidato di hadapan masyarakat kini menuai perdebatan diantara dua kubu calon presiden.

Bahkan, gegara isu tampang boyolali tersebut kini Prabowo Subianto dilaporkan ke polisi.

Seorang warga Boyolali bernama Dakun (47) lantas melaporkan calon presiden nomor urut 02 itu ke Polda Metro Jaya, Jumat (2/11/2018) malam.

Pelaporan tersebut terkait ucapan "Tampang Boyolali" dalam pidato Prabowo Subianto di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.

Melansir dari Kompas, Kuasa hukum Dakun, yaitu Muannas Alaidid mengatakan, kliennya mempermasalahkan isi pidato Prabowo Subianto karena dinilai melecehkan.

Ucapan yang dimaksud yakni "...dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini."

Meski bernada bercanda, menurutnya hal tersebut tak layak diucapkan meskipun kalimat tersebut dilontarkan di depan para pendukung Prabowo Subianto .

Adanya pelaporan ke polisi itu, juru bicara badan pemenangan nasional Prabowo Subianto - Sandiaga, Edriana memberikan tanggapannya.

Edriana menyatakan, jika saat ini berbagai pihak sudah tidak rileks lagi menghadapi sesuatu.

"Kalau menurut saya ya kok sekarang orang sudah tidak rileks lagi dalam menghadapi sesuatu, kalau itu memang kritikan terhadap realita, ketimpangan ada, dilihat dari substansinya," papar Edriana dilansir dari Mata Najwa pada Kamis (8/11/2018). 

"Padahal orang tidak lagi mempermasalahkan soal ketimpangan yang disebut Pak Prabowo," sambung Edriana.

Edriana menegaskan, seharuasnya yang ditangkap dari pidato Prabowo Subianto yakni substansinya.

Dituding berlebihan dalam menanggapi polemik tampang boyolali, Wakil Ketua Departemen Pemerintahan DPP PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa mengungkapkan apa yang dikatakan Prabowo Subianto bukanlah sebuah bercandaan karena disampaikannya secara serius.

Pesawat Tabrak Tiang Lampu di Bengkulu, Lion Air Gelar Penyelidikan

Maia Estianty Resmi Menikah dengan Irwan Mussry, Ahmad Dhani Unggah Kalimat Bisa Menikmati Hidup

"Jadi menurut saya ketika kampanye dilakukan, siapapun juga kita semua yang calon legislatif atau Pak Prabowo Subianto harus memahami ada hal sensitif yang jangan sampai menyinggung perasaan rakyat," tutur Dwi Ria Latifa.

Dwi Ria Latifa memaparkan, ketika Prabowo Subianto menyinggung tampang boyolali yang tidak bisa masuk hotel maka masyarakat tersebut memiliki rasa kesedihan mendalam.

"Apakah demikian nistanya masyarakat Boyolali?" tanya Dwi Ria Latifa.

Follow Juga:

Menurut Dwi Ria Latifa, mengenai persoalan substansi yang disampaikan secara tidak hati-hati maka akan menyebabkan bumerang bagi diri sendiri.

"Apa yang disampaikan Mba Edriana, ketika bicara substansi dan tidak rileks, maka saya bertanya mengenai kasus Ratna Sarumpaet," ucap Dwi Ria Latifa.

Dwi Ria Latifa menjelaskan, ketika terjadi kasus Ratna Sarumpaet maka kubu Prabowo Subianto yang tampak sibuk melakukan konferensi pers dan semacamnya untuk menanggapi hal tersebut.

Sementara kubu Jokowi kala kejadian tersebut tampak adem-ayem saja serta rileks.

"Kan yang jadi kebakaran jenggot kubu sebelah sana," tutru Dwi Ria Latifa.

Bergaji Rp 50 Juta hingga Kerap Alami Turbulensi, Begini Kisah Pilot Cantik Athira Farina

TERPOPULER: Kaesang Cuek Dituding Pegang Bendera PKI, Gibran Rakabuming: Minimal Tes DNA Lah

Sementara itu, Sekretaris DPP Partai Demokrat Firliana Purwanti mengungkapkan, dirinya malas untuk mengomentari polemik tampang boyolali dan sontoloyo.

"Saya malas mengomentari karena ini isu pinggiran yang digoreng oleh buzzer, enggak penting banget," tegas Firliana Purwanti.

Tonton Juga:

Meski demikian, Firliana Purwanti menyatakan jika seharusnya publik melihat ke dalam substansi pidato itu.

"Kita bicara tentang gap ekonomi, itu yang harus disampaikan ke para pemilih. Kedua, komunikasi politik itu penting sekali sehingga harus memilih diksi," tegas Firliana Purwanti.

Kemenhub akan Selidiki Insiden Sayap Pesawat Lion Air Senggol Tiang di Bengkulu

201 Personel Basarnas Dikerahkan untuk Pencarian Korban Lion Air PK-LQP di Perairan Tanjung Karawang

Fakta Jaksa Dodi Junaidi Korban Lion Air PK-LPQ, Cari Pesawat Pertama Demi Upacara Sumpah Pemuda

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved