Basuri Tjahaja Purnama Sebut Ayahnya Lebih Keren daripada di Film, Fifi Lety Singgung Sidang Ahok

Basuri Tjahaja Purnama menulis sosok ayahnya lebih keren dibandingkan di fil A Man Called Ahok. Fifi Lety berterima kasih dan ungkap beberapa kenangan

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta/Suci Febriastuti
Kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Tamansari, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Adik kandung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Basuri Tjahaja Purnama menyebut ayah mereka lebih baik daripada penggambaran di film.

Diketahui, kisah hidup Ahok diangkat ke layar lebar dengan judul A Man Called Ahok.

Film tersebut sudah tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada Kamis (8/11/2018).

Sebelum tayang, para kru film dan keluarga menyaksikan pemutaran perdana atau gala premiere di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/11/2018) malam.

Pernyataan Basuri Tjahaja Purnama itu diketahui melalui tangkapan layar laman Facebooknya yang diunggah adiknya, Fifi Lety Tjahaja Purnama di akun Instagramnya, @fifiletytjahajapurnama.

"...Belitung,

Papa lebih keren daripada di film he he he

Amazing papa ku...proud of you papa.

'teruslah mencintai Indonesia'," tulis Koko Yuyu, panggilan akrabnya, yang diunggah Fifi Lety Tjahaja Purnama pada Kamis (8/11/2018) malam.

Atas unggahan Basuri Tjahaja Purnama itu, adik perempuan satu-satunya Ahok ini berterima kasih dan menceritakan kisah di balik foto tersebut.

Film A Man Called Ahok Segera Tayang, Fifi Lety: Seandainya Papa Masih Hidup Pasti Marah Sekali

Bicara A Man Called Ahok, Daniel: Kalau Bukan Keberanian Ahok, Film ini Enggak Akan Ada

Nonton Gala Premiere A Man Called Ahok, Adik Kandung Basuki Tjahaja Purnama Nangis Ingat Masa Kecil

Pada foto tersebut tampak kedua orangtuanya tengah berada di depan rumahnya.

Rumah itu dirancang dan dibangun sendiri oleh ayah Ahok yang merupakan seorang arsitek.

Fifi Lety Tjahaja Purnama menerangkan setiap tahun baru, 1 Januari, keluarganya kerap open house sekaligus merayakan ulangtahunnya.

"Koko yuyu (Basuri) thank you. Miss you Papa, ini rumah Kami tampak depan dan Papa yg gambar jd arsitek, trus papa yg bangun juga," tulis Fifi Lety Tjahaja Purnama.

"Tiap Tgl 1 Januari Papa open house sekaligus rayain ultah aku. Papa dan aku siap sambut tamu2," imbuhnya.

Ia menambahkan, di perayaan hari ulang tahunnya yang terakhir bersama sang ayah, bulan Desember berikutnya sang ayah meninggal dunia.

Wafatnya ayah Fifi Lety Tjahaja Purnama jatuh tanggal 13 Desember 2016, bertepatan dengan sidang Ahok.

Fifi Lety Tjahaja Purnama menerangkan saat itu Ahok membacakan eksepsi atau pembelaan sampai menangis.

Hal itu dikarenakan Ahok ingat mendiang ayahnya dan pesan untuk terus mencintai Indonesia.

Jenguk Ahok di Mako Brimob, Daniel Mananta Justru Kena Semprot

Carita Indro Warkop Usai Nonton A Man Called Ahok: Ini Adalah Tentang Kejujuran

Diangkat Ahok Dicopot Anies, Pria Ini Sukses Bawa Transjakarta Capai Target 500 Ribu Penumpang

Fifi Lety Tjahaja Purnama mengaku saat itu dirinya turut menangis.

"Di hut aku yg terakhir dengan Papa. Di tahun yg sama Tgl 13 December Papa meninggal bertepatan dengan Tgl hari sidang dimana koko Ahok bacakan eksepsinya sampai nangis karena ingat Papa dan pesan mencintai Indonesia dan berburu harimau dgn saudara kandung."

"Kami berdua nangis ingat Papa," tulis Fifi Lety Tjahaja Purnama.

Namun setelah sidang itu, Ahok tidak pernah menangis lagi dan tetap tegar hingga hari putusan.

"Setelah sidang ini koko Ahok tdk pernah nangis dan tetap tenang tegar sampai hari putusan."

"So proud of both of you Papa and my brothers and my mum she is amazing women ( proverbs 31) truly I am so blessed have you all in my life (sangat bangga kepada keduanya, Papa dan kakak laki-lakiku dan ibuku, dia perempuan luar biasa. Saya sangat bersyukur memiliki kalian dalam hidup saya)," tandas Fifi Lety Tjahaja Purnama.

Sebelumnya, Fifi Lety Tjahaja Purnama pernah mengkritik habis film A Man Called Ahok.

Fifi Lety mengaku dirinya tak tega saat menonton film A Man Called Ahok.

Pasalnya menurut Fifi Lety di film tersebut kehidupan masa kecilnya digambarkan begitu berbeda.

Tak hanya itu sosok sang ayah sampai sopir keluarga Fifi Lety pun tak sama dengan di kehidupan nyata.

"Saya enggak tega nontonnya masa kecil kami, dan papa mama kami jadi beda bahkan sopir kami pun beda," tulis Fifi Lety dikutip TribunJakarta.com pada Selasa (7/11/2018).

Bahkan Fifi Lety menyinggung soal adegan-adegan yang menurutnya hanya kebohogan semata.

Namun awalnya Fifi Lety membandingkan film A Man Called Ahok dengan novel karya Rudi Valinka.

Menurut Fifi Lety dalam pembuatan novel tersebut dilakukan penelitian terlebih dahulu berbeda dengan Film A Man Called Ahok.

"Buat yang kangen dan mau tahu kebenaran, nonton lah you tube ini dan bacalah Buku A man called Ahok.

Karena Waktu bikin Buku dan you tube ini masih jujur research dan buat cerita yang benar-benar berdasarkan bukti fakta yang ada makanya kita approved.

Tetapi Ternyata setelah film jadi..," tulis Fifi Lety.

Fifi Lety menyebut dirinya bukan tak ada campur tangan dalam film tersebut.

Ia mengaku campur tanganya justru membuat dirinya kecewa dengan film A Man Called Ahok.

"Kalau saja Saya tidak pernah membantu mereka tentu saya tidak perlu kecewa karena film ini tidak akan pernah ada," tulis Fifi Lety.

Fifi Lety mengatakan dirinya sudah berkali-kali mengkoreksi naskah film itu.

Hal tersebut dilakukan Fifi Lety demi menyingkirkan adegan yang menurutnya adalah sebuah kebohongan.

Namun hal itu jadi percuma, pasalnya pihak pembuat A Man Called Ahok menyerahkan naskah saat film tersebut sudah selesai.

"Saya uda berkali-kali mencoret transkrip meminta buang semua andengan bohong, tapi ternyata mereka sudah selesai shooting baru kasih kita baca transkrip dan baru minta kita support dan approved.," tulis Fifi Lety.

 Film A Man Called Ahok Segera Tayang, Fifi Lety: Seandainya Papa Masih Hidup Pasti Marah Sekali

 Carita Indro Warkop Usai Nonton A Man Called Ahok: Ini Adalah Tentang Kejujuran

Menurut Fifi Lety, Ahok turut bersikeras meminta adegan dan cerita bohong dalam film tersebut dihapus.

"Untung akhirnya BTP ikut campur minta dengan keras buang semua cerita bohong, kalau tidak enggak kebayang film jadinya seperti apa," tulis Fifi Lety.

Fifi Lety mengatakan keluarganya terpaksa menerima film tersebut yang pada dasarnya tidak sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya.

"Akhirnya keluarga terpaksa terima tidak sesuai dengan true story asal ada foto-fot asli kami di masukan di film tsb.

Saya tidak tega nonton gambaran tentang papa saya dengan gaya yang bukan Papa saya.

Buat yang mau nonton Silakan aja ambil positipnya aja kayak koko yuyu ( Basuri )," tulis Fifi Lety Indra.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved