Alasan Pimred Balairung Press Ungkap Kasus Dugaan Pelecehan Saat KKN UGM
Pimpinan Umum Redaksi Balairung Press Unies Ananda angkat bicara mengenai reportase dugaan pelecehan seksual oleh mahasiswa saat KKN UGM.
TRIBUNJAKARTA.COM, SLEMAN - Pimpinan Umum Redaksi Balairung Press Unies Ananda angkat bicara mengenai reportase dugaan pelecehan seksual oleh mahasiswa saat KKN Universitas Gadjah Mada (UGM).
Unies menceritakan bagaimana kisah AN (bukan nama sebenarnya) terangkat.
"Kami sudah mendengar desas-desusnya sejak usai KKN pada Juli 2017, lalu mendapatkan konfirmasi kebenarannya pada Februari 2018," ujar Unies pada Tribunjogja.com saat ditemui pada Minggu (11/11/2018) di Sekretariat BPPM Balairung.
Unies menuturkan, konfirmasi tersebut didapat dari seorang pejabat DPKM UGM, saat mereka melakukan reportase program KKN.
Sementara Agni, menurut Unies, baru bersedia diwawancara pada Agustus 2018.
Itu pun melalui proses yang cukup lama lantaran penyintas saat itu masih belum siap untuk bicara.
Terkait pelaku, Unies menyatakan memang sengaja tidak memberikan ruang untuk bicara.
Sebab mengikuti hasil investigasi tim independen pada Juli 2018.
"Sebab hasil investigasi sudah menyatakan bahwa yang bersangkutan memang bersalah," kata Unies.
Lewat reportase ini, Unies bertujuan ingin memotivasi para penyintas agar berani mengungkapkan kasus pelecehan yang dialaminya, antara lain yang sudah terjadi di UGM namun tidak pernah terungkap secara terang benderang.
"Kesamaan dari kasus-kasus ini adalah para penyintas sulit bicara karena adanya tekanan dari banyak pihak," jelas Unies.
Sementara dikutip dari Kompas.com, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Kasus seperti yang diberitakan di Balairungpress itu memang pernah terjadi. UGM menaruh empati yang luar biasa kepada penyintas yang menjadi korban, kami juga merasa prihatin dengan kejadian itu," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani saat ditemui Kompas.com, Selasa (06/11/2018).
Dimana, seorang mahasiswi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisial AN diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh sesama rekan KKN berinisial HS, mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2014.
Kejadian ini terjadi saat mahasiswi angkatan 2014 ini mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Seram, Maluku pertengahan tahun 2017 lalu.