Pilpres 2019

Kisruh Puisi 'Genderuwo' dan 'Kacung Chubby', Andre Rosiade: Fadli Zon Keponakan Taufik Ismail

Puisi Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang berjudul 'Ada Genderuwo di Istana' menjadi perbincangan.

Tribun Jakarta.com/Wahyu Aji // Kompas TV
Fadli Zon dan Irma Suryani 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Puisi Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang berjudul 'Ada Genderuwo di Istana' menjadi perbincangan.

Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago bahkan membalas puisi Fadli Zon itu.

Irma Suryani Chaniago bahkan menyindir soal 'kacung chubby jadi ratu' dipuisi buatannya.

Aksi berbalas puisi antara Fadli Zon dan Irma Suryani Chaniago mewarnai pertarungan sengit jelang Pilpres 2019.

Juru bicara Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade lantas angkat bicara soal kekisruhan adu puisi itu.

Andre Rosiade mengatakan Fadli Zon wajar berpuisi karena ia memang seorang seniman.

Menurut Andre Rosiade latar pendidikan sastra Fadli Zon yang memengaruhi hal tersebut.

Elite Partai Bulan Bintang Sebut Hoaks Fadli Zon Sebagai Pendiri Partai, Ini Daftar Pendiri Awal

Wasekjen PBB Sebut Hoaks Fadli Zon sebagai Salah Satu Pendiri Partai Bulan Bintang

TONTON JUGA

"Bang Fadli itu latar belakangnya fakultas sastra, beliau seniman," kata Andre Rosiade dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas Tv, pada Selasa (13/11/2018).

Tak hanya itu Andre Rosiade mengatakan Fadli Zon adalah keponakan dari sastrawan ternama, Taufik Ismail.

"Beliau keponakannya Taufik Ismail," ucap Andre Rosiade.

Andre Rosiade menjelaskan Fadli Zon memang seseorang yang memiliki jiwa seni.

Politik Genderuwo: Tim Jokowi Singgung Propaganda Ketakutan Hingga Reaksi Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Berfoto Bareng Budiman Sudjatmiko dan Fadli Zon, Sudjiwo Tedjo Curhat Tak Enaknya Jadi Orang Netral

Pasalnya sejak duduk di bangku SMP hingga universita Fadli Zon kerap mengikuti berbagau perlombaan puisi.

"Ya memang berjiwa seni, dan sudah biasa dari SMP, SMA, sampai kuliah lomba puisi Fadli Zon ini," terang Andre Rosiade.

Andre Rosiade lantas menjelaskan maksud Fadli Zon membuat puisi 'Ada Genderuwo di Istana'.

Fadli Zon Batal Jadi Saksi Kasus Ahmad Dhani karena Sedang di Luar Negeri

Komentari Bahasa Inggris Fadli Zon, YouTuber Kanada: Kalau Disuruh Translate, Saya Minta Naik Gaji

"Sehingga Bang Fadli mengkritik melalui puisi beliau dengan harapan kritik halus ini bisa mengingatkan presiden jangan sibuk membikin kegaduhan baru, tapi bekerja dengan baik memenuhi janji-janji yang tidak ditepati," ujar Andre Rosiade.

"Kritik langsung engga denger, harapan kita dengan puisi lebih di dengar," tambahnya.

Puisi Fadli Zon

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon membuat sebuah puisi.

Puisi tersebut diberi judul 'Ada Genderuwo di Istana' oleh Fadli Zon.

Istilah politik genderuwo yang disampaikan Presiden Jokowi memang sedang ramai diperbincangan.

Jokowi menjelaskan politikus genderuwo doyan menyebar propaganda dan ketakutan kepada masyarakat di tahun politik ini.

"Politikus gerenduwo itu yang melakukan cara- cara berpolitik dengan propaganda. Menakut- nakuti dan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat," ungkap Presiden Jokowi seperti dilansir Tribun Jateng.

Fadli Zon diketahui memang 'gemar' mengkritisi segala ucapan Jokowi.

Puisi genderuwo itu dibuat Fadli Zon karena banyak netizen yang menanyakan kepada dirinya.

Di dalam puisi tersebut, Fadli Zon menginterpretasikan genderuwo sebagai sosok berwajah seram dengan brewok.

Ntah siapa yang dimaksud Fadli Zon.

"Ini buat yang kemarin pada tanya puisi tentang "Genderuwo".

Saya beri judul "Ada Genderuwo di Istana"," tulisnya.

Begini puisi genderuwo buatan Fadli Zon:

Ada Genderuwo di Istana

Ada genderuwo di Istana

Tak semua orang bisa melihatnya

Kecuiali yang punya indra istimewa

Makhluk halus rendah strata

Menakuti penghuni rumah penguasa

Berubah wujud kapan saja

Menjelma manusia

Ahli manipulasi
Tipu sana tipu sini

Ada genderuwo di Istana

Seram berewokan mukanya

Kini sudah pandai berpolitik

Lincah manuver strategi dan taktik

Ada genderuwo di Istana

Menyebar horor ke pelosok negeri

meneror ibu pertiwi

Fadli Zon, 11 Nopember 2018

Puisi genderuwo itu pun ramai dikomentari oleh netizen.

Hingga berita ini dibuat, puisi itu sudah disukai 698 kali dan dikomentari 574 kali.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved