Perdana Adakan IPGSC, Pascasarjana Fisip UI Angkat Isu Hubungan Internasional pada Era Kekacauan

Departemen Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Indonesia (UI) mengadakan IPGSC untuk pertama kalinya.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Pembukaan International Post Graduate Student Confrence (IPGSC) untuk pertama kalinya, di auditorium Juwono Sudarsono, Rabu (14/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Departemen Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Indonesia (UI) mengadakan International Post Graduate Student Confrence (IPGSC) untuk pertama kalinya.

Konfrensi internasional untuk mahasiswa pasca sarjana itu dibuka oleh Dekan Fisip UI, Arie Soesilo di auditorium Juwono Sudarsono, Rabu (14/11/2018).

Konferensi tersebut mengusung tema 'Hubungan Internasional pada Era Kekacauan: Pergeseran Kekuasaan, Pembagian Kekuasaan dan Kompleksitas Baru (International Relations in the Age of Disruption: Power Shifts, Power Diffusion, and New Complexities).

Dalam konferensi internasional ini, 112 presenter dari dalam dan luar negeri akan mempresentasikan penelitiannya yang terbagi menjadi tiga sub tema, Disrupsi dalam Politik dan Keamanan, Gangguan dalam Hubungan Transnasional dan Gangguan dalam Ekonomi Politik Internasional.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Arie Setiabudi Soesilo, menyambut seluruh pembicara dan mahasiswa yang hadir mengikuti konferensi itu.

"Atas nama Universitas Indonesia saya berterima kasih atas kedatangannya kepada seluruh partisipan yang ada di ruangan ini," ujar Arie menyambut para peserta konferensi.

Viral Tagar #SaveIbuNuril, Korban Dugaan Pelecehan Seksual dari Bebas Hingga Denda Rp 500 Juta

Korsleting Listrik Diduga Menjadi Pemicu Kebakaran di Mal Pejaten Village

Dengan mengangkat tema era kekacauan atau era disrupsi, konferensi ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk mengkaji kemungkinan-kemunginan risiko yang dihasilkan pada hubungan internasional antar negara.

Risiko tersebut akan menjadi pertimbangan bagi negara-negara di dunia untuk bersikap dan menentukan kebijakan dalam hubungan internasionalnya.

"Saya percaya konferensi ini bisa menjadi tempat bagi para mahasiswa untuk berkomunikasi dengan dunia," ujar Arie.

Setelah menyampaikan sambutannya, Arie dan beberapa pembicara dari mancanegara lainnya memukul gong tanda dibukanya konferensi internasional tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved