Satu Keluarga Tewas

Terduga Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Terungkap: Mengelak, Buang Barang Bukti hingga Daki Gunung

Sederet Fakta pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang dirangkum TribunJakarta,com dari berbagai sumber.

Penulis: Ilusi | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Tampak Depan rumah korban satu keluarga yang tewas di Bekasi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terduga pelaku pembunuhan sadis di Bekasi, HS, berhasil diringkus jajaran petugas gabungan kepolisian Polda Metro Jaya (PMJ) dan Polres Garut, Jawa Barat.

Terduga pelaku pembunuhan sadis  di Bekasi itu dicokok saat hendak mendaki Gunung Guntur, Kawasan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018) malam.

HS diketahui membunuh Diperum Nainggolan dan istrinya, Maya Boru Ambarita serta anak-anaknya.

Berikut TribunJakarta.com rangkum sejumlah fakta pembunuhan sadis di Bekasi yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Buang barang bukti

HS membunuh Diperum Nainggolan dan istrinya, Maya Boru Ambarita, menggunakan sebuah linggis.

Namun linggis itu dibuang oleh dirinya untuk menghilangkan jejak.

Linggis tersebut dibuang HS di kawasan Kalimalang.

"Ya HS membuang linggis tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Jumat (16/11/2018).

Sedangkan kedua anak Diperum Nainggolan dan Maya Boru Ambarita dibunuh dengan cara yang dibekap oleh HS.

Sarah dan Arya Nainggolan dibekap oleh HS hingga tewas.

FOLLOW YA:

2. Mengleak

Seusai ditangka, HS sempat mengelak dengan membuat alibi.

"Yang bersangkutan masih mengelak, tetapi kami akan terus dalami," kata Argo.

Namun akhirnya, HS sendiri mengakui bahwa dirinya yang membunuh Diperum Nainggolan dan keluarga.

Atas hal itu, HS pun telah ditetapkan jadi tersangka.

"Ya, HS akhirinya mengakui yang membunuhnya (Diperum sekeluarga)," jelas Argo.

3. Masih saudara korban

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, HS, terduga pembunuh keluarga di Bekasi, masih merupakan saudara korban.

HS merupakan saudara dari istri Diperum Nainggolan.

"HS masih keluarga, saudara dengan korban yang perempuan. Jadi keluarga sang istri," ucap Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).

HS dikabarkan baru saja keluar dari perkerjaannya sekira 3 bulan yang lalu.

"Yang bersangkutan (HS) sudah tidak bekerja selama 3 bulan. Sebelumnya kerja di PT di Cikarang dan kemudian resign. Dia masih bujang," papar Argo.

4. Bercak Darah

Penggeledahan di kosan ditemukan celana panjang hitam milik HS yang terdapat bercak darah.

Polisi lalu menyita untuk dilakukan pemeriksaan.

"Di kamarnya ditemukan celana warna hitam panjang yang ada darahnya. Ini semua sudah kita ambil darahnya sebagai sampel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Selain itu polisi menemukan sejumlah ceceran darah di mobil X-trail yang ditemukan di kosan HS.

"Tadi pagi kita sudah melakukan olah TKP di mobil, ternyata kita temukan ponsel korban dua buah ada di situ, ada darahnya di ponsel tersebut," ungkap Argo.

Ponsel tersebut bakal dilakukan pemeriksaan oleh petugas Laboratorium Forensik Puslabfor Polri.

Darah yang ditemukan lalu diperiksa oleh Puslabfor.

Selain di ponsel milik korban, bercak darah juga ditemukan di gagang pintu mobil Xtrail yang dibawa oleh HS ke kosannya di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Kemudian di karpet bawah sopir juga ada darah, kita ambil juga, lalu di pedal gas ada darah. Itu juga kita ambil semuanya. Kemudian juga ada di seatbelt ada darah, kita ambil," jelas Argo.

Selain itu, polisi juga mengambil sampel kuku HS. Polisi menemukan noda hitam pada kuku HS.

Polisi bakal memeriksa apakah noda hitam tersebut darah korban.

Darah tersebut bakal dicocokan dengan yang ditemukan di mobil korban.

Beri Kejutan Ulang Tahun ke-56 Irwan Mussry, Maia Estianty Beberkan Sifat Sang Suami: Maasyaa Allah

Najwa Shihab Kirim Secarik Surat dan Makanan Kesukaan Ahok, Fifi Lety Singgung Indahnya Persaudaraan

5. Mendaki Gunung

Penangkapan HS dilakukan setelah pilisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan menelusuri mobil Nissan X-trail yang bernomor polisi B 1705 UOQ berwarna silver yang hilang dari kediaman Diperum Nainggolan.

Mobil tersebut kemudian ditemukan di kawasan Cikarang.

Mobil tersebut milik anggota keluarga korban yang dibawa kabur terduga pelaku pada saat terjadinya pembunuhan.

Setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan, diketahui bahwa orang yang mengendarai mobil tersebut sebelum ditemukan di kos-kosan merupakan pria berinisial HS.

Penyelidikan terus dilakukan hingga kepolisian mendapati bahwa HS sedang berada di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur.

"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.

Diketahui, satu keluarga tewas di kediamannya di kawasan Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa 13 November 2018.

Mereka diduga korban pembunuhan.

Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya.

Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).

Hotman Paris Tanyakan Godaan dari Sugar Daddy, Luna Maya Ungkap Pengalamannya Dirayu Penjabat

Disebut Gagal Perankan Nagini di Film JK Rowling, Cinta Laura: Kalau Nggak Tau Mending Diam

(TribunJakarta/Tribunnews/Kompas)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved