A Man Called Ahok Tembus 1 Juta Penonton, Ahok Tulis Surat Dari Balik Bui: Majulah Demi Keadilan
10 hari tayang film A Man Called Ahok itu kini sudah ditonton oleh satu juta orang. Ahok lantas menuliskan sebuah surat.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Menurut Fifi Lety dalam pembuatan novel tersebut dilakukan penelitian terlebih dahulu berbeda dengan Film A Man Called Ahok.
"Buat yang kangen dan mau tahu kebenaran, nonton lah you tube ini dan bacalah Buku A man called Ahok.
Karena Waktu bikin Buku dan you tube ini masih jujur research dan buat cerita yang benar-benar berdasarkan bukti fakta yang ada makanya kita approved.
Tetapi Ternyata setelah film jadi..," tulis Fifi Lety.
Fifi Lety menyebut dirinya bukan tak ada campur tangan dalam film tersebut.
Ia mengaku campur tanganya justru membuat dirinya kecewa dengan film A Man Called Ahok.
"Kalau saja Saya tidak pernah membantu mereka tentu saya tidak perlu kecewa karena film ini tidak akan pernah ada," tulis Fifi Lety.
Fifi Lety mengatakan dirinya sudah berkali-kali mengkoreksi naskah film itu.
Hal tersebut dilakukan Fifi Lety demi menyingkirkan adegan yang menurutnya adalah sebuah kebohongan.
Namun hal itu jadi percuma, pasalnya pihak pembuat A Man Called Ahok menyerahkan naskah saat film tersebut sudah selesai.
"Saya uda berkali-kali mencoret transkrip meminta buang semua andengan bohong, tapi ternyata mereka sudah selesai shooting baru kasih kita baca transkrip dan baru minta kita support dan approved.," tulis Fifi Lety.
Tak hanya itu Fifi Lety lantas membongkar campur tangan Ahok dalam pembuatan film A Man Called Ahok.
Menurut Fifi Lety, Ahok turut bersikeras meminta adegan dan cerita bohong dalam film tersebut dihapus.
"Untung akhirnya BTP ikut campur minta dengan keras buang semua cerita bohong, kalau tidak enggak kebayang film jadinya seperti apa," tulis Fifi Lety.
Fifi Lety mengatakan keluarganya terpaksa menerima film tersebut yang pada dasarnya tidak sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya.
"Akhirnya keluarga terpaksa terima tidak sesuai dengan true story asal ada foto-fot asli kami di masukan di film tsb.
Saya tidak tega nonton gambaran tentang papa saya dengan gaya yang bukan Papa saya.
Buat yang mau nonton Silakan aja ambil positipnya aja kayak koko yuyu ( Basuri )," tulis Fifi Lety Indra.