Pembeli Menurun, Pedagang Sepatu Kulit di Kawasan Pasar Permai Koja Andalkan Langganan

jejeran pedagang sepatu kulit dan jasa sol sepatu menempati area pelataran toko untuk berdagang.

Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
Lapak milik Ujang di Kawasan Pasar Permai, area Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM,  TANJUNG PRIOK - Tak Jauh Dari pertigaan Mambo Menuju Pasar Permai, Koja, Jakarta Utara, tampak di sepanjang Jalan Yos Sudarso sejumlah pedagang sepatu kulit dan jasa sol sepatu menempati area pelataran toko dan trotoar untuk berdagang.

Tampak sejumlah pedagang itu duduk menunggu pembeli datang ke lapak yang mereka tunggui.

Satu di antara pedagang, Ujang (57) mengatakan pedagang sepatu kulit dan jasa sol di sepanjang Jalan Yos Sudarso keberadaannya kian menyusut.

"Kalau yang dagang sepertinya banyak yang berhenti juga ya, soalnya pembeli sekarang ngak yang seperti dulu, merosot, turun drastis," kata Ujang pada wartawan TribunJakarta.com saat ditemui di lapaknya.

Menurut Ujang, persaingan antar pedagang cukup ada pengaruhnya.

"Sekarang kan banyak saingannya, Makanya sekarang manfaatkan langganan saja yang biasa datang," kata Ujang.

Selain karena saingan, Ujang mengaku berbagai model sepatu yang ada sekarang membuat sepatu kulit yang dijualnya kurang diminati.

Ibu Ini Rela Jika Suaminya Harus Menikahi Sang Anak yang Berumur 13 Tahun Sedang Hamil 7 Bulan

Mahasiswi Korban Pembakaran Mantan Pacar Alami Trauma, Tak Bisa Tidur dan Mimpi Pelaku Datang

Ujang menjual sepatu second dan baru di lapaknya, sepatu second ia jual Rp 70 - 90 ribu, sedangkan sepatu baru Rp 125 - Rp 150 ribu.

Kemudian bagi pelanggan yang ingin menjait ke
Bali seatunya ia kenakan biasa jasa Rp 20 ribu untuk sepasang sepatu.

Langganan Ujang berasal dari Supir-supir dan pekerja proyek yang berada di wilayah Tanjung Priok dan sekitarnya.

"Langganan saya dari supir-supir, pekerja proyek yang sudah lama langganan, kalau ngak ada mereka ya susah narik pembeli baru datang,"Jelas Ujang.

Ujang mulai membuka lapaknya untuk berjualan sekira pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved