Pilpres 2019
Usai Tampang Boyolali, Ucapan Prabowo Terkait Tukang Ojek Kembali Dikritk, Fadli Zon Membela
Usai ucapan tampang boyolali, kini ucapan Prabowo Subianto terkait tukang ojek menjadi bahan pembicaraan
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM- Ucapan calon presiden Prabowo Subianto kembali memunculkan perdebatan di publik.
Usai ucapan tampang boyolali, kini ucapan Prabowo Subianto terkait tukang ojek menjadi bahan pembicaraan publik.
Dalam pidato politiknya di Shangri-La Rabu (21/11/2018), Prabowo menyinggung soal meme karir anak muda Indonesia setelah lulus menjadi tukang ojek online.
Berikut adalah rangkuman TribunJakarta terkait tukang ojek online ucapan Prabowo Subianto:
1. Dikritik PDI Perjuangan
Dilansir dari Tribunnews, PDI Perjuangan menyesalkan pernyataan Prabowo Subianto yang menganggap remeh profesi tukang ojek.
PDI Perjuangan berpendapat bahwa yang namanya tukang ojek, pedagang keliling, tukang sapu, dan berbagai profesi wong cilik lainnya adalah posisi yang bermartabat, dan kerja mereka halal dengan niatan yang baik dan dipastikan mereka tidak pernah korupsi.
"Pernyataan Prabowo sangat kami sesalkan. Yang namanya pemimpin, terlebih calon presiden tidak boleh merendahkan martabat rakyatnya sendiri," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Whisnu Sakti dalam keterangan tertulis, Kamis (22/11/2018).
Lebih lanjut, Whisnu menegaskan bahwa tugas kita bersama untuk menggelorakan harkat dan martabat rakyat, apapun profesinya. Ia mencontohkan bagaimana Presiden Jokowi jauh lebih bijak dalam menyikapi profesi.
Jokowi, kata Whisnu, mengambil kebijakan menghadirkan kekuasaan untuk rakyat melalui Kartu Indonesia Kerja, Kartu Indonesia Sehat, dan berbagai program kerakyatan lainnya.
• NasDem DKI Minta Pemprov Jakarta Lakukan Ini Sikapi Ucapan Prabowo Soal Jakarta Tenggelam Tahun 2025
• Aksi Saling Sindir Dua Kubu Tim Sukses, Soal Ide Adik Prabowo Subianto Ingin Buat Uang Braille
• Hitungan Prabowo Subianto: Butuh Rp 11,8 Triliun Beli Pengaruh di Seluruh Indonesia
"Dengan cara itu, maka tukang ojek dapat bercita-cita anaknya menjadi insinyur, dokter, penyuluh pertanian, bidan, dan lain-lain," terang Whisnu.
Whisnu juga mengatakan, seorang pemimpin harus membangun rasa pecaya diri, kerja keras dan mengerjar prestasi untuk mensejahterakan masyarakat.
Ia menyebut, peryataan Prabowo telah menujukkan adanya retorika penghasutan sebagai bagian mempertentangkan kelas yang sering dipakai sebagai metode komunikasi politik yang tidak sehat.
"PDI Perjuangan akan membantu para tukang ojek untuk mengorganisir diri, membangun kesadaran politik, sehingga mereka memiliki energi juang untuk hidup lebih baik," ungkapnya.

2. Dibela Fadli Zon