Keluarga Dufi Hitung Biaya Pendidikan Enam Anak Almarhum

Pihak keluarga almarhum Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43), tengah menghitung biaya pendidikan yang diperlukan untuk enam anak yang ditinggalkan

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino // Istimewa/Humas Polres Bogor
Istri Dufi, Bayu Yuniarti, di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, PAGEDANGAN - Pihak keluarga almarhum Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43), tengah menghitung biaya pendidikan yang diperlukan untuk enam anak yang ditinggalkan.

Dufi tewas meninggalkan enam orang anak, NRR (17), HN (15), AFN (13), FSA (10), IJA (8) dan ITA (6).

Lima di antaranya tengah menempuh studi dari tingkat dasar sampai menengah atas. Sedangkan si bungsu baru akan masuk SD.

Muhamad Ali Ramdhani, adik Dufi, memberikan perhatian khusus kepada ITA, mengingat perjalanan pendidikannya yang masih panjang.

"Kalau anak yang terakhir ini sampai ke kuliah, berarti kan masih ada 17 tahun," ujar Ramdhani, di rumah Dufi, cluster Catalina, Medang, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Kamis (22/11/2018).

Sebagai gambaran, setiap awal tahun, almarhum Dufi harus menyiapkan paling tidak Rp 10 juta rupiah untuk membayar biaya daftar ulang empat anak-anaknya.

"10 jutaan untuk empat anak di awal tahun," ujarnya.

Ramdhani bersyukur, setelah kepergian almarhum, sejumlah pihak menyatakan akan memberikan bantuan.

Sampai saat ini, setidaknya ada Baznas, Lazismu, dan yayasan Budhi Mulya 2, milik mantan ketua umum PP Muhamadiyah, Amien Rais, yang sudah turut memikirkan nasib pendidikan keenam anak almarhum.

Kesaksian Tetangga Sering Lihat Pelaku Pembunuhan Dufi Terima Tamu di Kontrakan

Pasutri Diduga Terlibat Pembunuhan Dufi: Nurhadi Tunggak Cicilan Motor, Sari Selalu Pergi Sore Hari

Kasus Jasad Dufi dalam Drum: Kesaksian Tetangga Lihat Korban Datang ke Kontrakan Pelaku Hari Jumat

Pihak keluarga pun bergerak cepat. Ramdhani, sejak dua hari lalu, sudah gerilya ke sekolah-sekolah ponakannya itu, untuk mengurus sejumlah dokumen demi memenuhi sejumlah data yang diminta dari ketiga pihak itu.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Amien Rais, sudah mengatakan jelas hal besaran bantuan biaya pendidikan yang diberikan, yakni Rp 12 juta per bulan, mulai bulan Desember, hingga lima tahun mendatang.

Keluarga berhitung memperkirakan, jika menggunakan biaya dari yayasan Budhi Mulya 2 saja, itu sudah bisa menutup biaya kuliah kedua anak yang paling tua.

"Dari Amien Rais, yang pertama sampai lulus kuliah, yang nomor dua sampai kuliah," ujarnya.

Sedangkan, dari Baznas, Ramdhani menyebut pihak Baznas, akan langsung membayarkan SPP bulanan seluruh anak almarhum yang sedang bersekolah, langsung ke sekolahnya.

Ia kurang paham mengenai sampai kapan Baznas akan membayarkan SPP bulanannya, namun anak ke delapan dari delapan bersaudara itu berharap sampai semuanya lulus SMA bahkan kuliah.

"Kemarin sih informasinya, akan dibiayai sampai selesai," ujarnya.

Sedangkan dari Lazismu, ia belum mendapatkan besaran pasti, namun Ramdhani sudah koperatif untuk menindaklanjuti dengan memberikan data yang diperlukan.

Pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi keluarga besar itu. Ramdhani mengatakan, almarhum Dufi sudah menentukan jurusan pendidikan anak-anaknya, hingga karir yang akan diambil kelak.

Anak pertama akan kuliah di jurusan ilmu komunikasi, agar bisa meneruskan bisnis ayahnya di bidang periklanan.

"Almarhum sempat nitip pesan, kamu nanti ambil jurnalistik, atau advertising, biar ngelanjutin papah," ujarnya menirukan Dufi.

Selanjutnya, anak ke dua akan bersekolah tinggi di bidang tekhnik sipil, ke tiga ambil jurusan dokter gigi, anak ke empat akan menjadi pilot, yang ke lima menjadi pemuka agama.

Sedangkan yang terakhir belum ditentukan, karena belum terlihat minatnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved