Mobil Terbalik di Cipondoh
Pikap Pengangkut Santri Terbalik: Sopir Terancam Pasal Berlapis dan Kesedihan Ustaz Yusuf Mansyur
RFA (18), sopir mobil pick up yang membawa 23 santri yang terguling di Cipondoh, Tangerang, terancam pasal berlapis.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPONDOH- RFA (18), sopir mobil pick up yang membawa 23 santri yang terguling di Cipondoh, Tangerang, terancam pasal berlapis.
Pasalnya, dia diduga melangar aturan terlalu lintas terkait aturan berkendara, yakni menggunakan mobil barang membawan penumpang.
Berikut adalah ringkasan TribunJakarta terkait kecelakaan tunggal tersebut:
1. Diancam pasal berlapis
RFA (18), sopir mobil pick up berisi 23 santri yang terguling dekat Flyover Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, bisa terancam dikenakan pasal berlapis akibat perbuatannya.
Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKBP Ojo Ruslan menjelaskan, kemungkinan RFA bisa dijerat dua pasal.
"Bisa dijerat pasal kelalaian yang tidak disengaja dan kelalaian yang disengaja, serta pasal membawa muatan yang berlebih ," ucap Ojo Ruslan di RSUD Kabupaten Tangerang, Minggu (25/11/2018).
Ojo Ruslan menuturkan, kelalaian tidak disengaja yang menyebabkan orang lain tewas atau terluka seperti akibat kondisi jalan atau lainnya tersebut tertuang di Pasal 310 KUHP.
Sementara membawa muatan melebih dari kapasitasnya, tertuang di dalam Pasal 307.
Saat ini, RFA sudah dalam kondisi yang sadar namun masih belum bisa dimintai keterangan, karena masih harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug.
Ia menuturkan, pihaknya akan memeriksa RFA jika sudah memungkinkan, sehingga bisa diketahui kondisi RFA ketika mengemudikan mobil tersebut.
"Apabila sopir dalam kondisi yang tidak sehat ketika berkendara, ini juga bisa memperberat hukuman sopir tersebut," kata Ojo Ruslan.
2. 11 penumpang diizinkan pulang
11 dari 23 santri yang mengalami kecelakaan akibat mobil pick up yang mengangkutnya terguling, sudah diizinkan pihak rumah sakit menjalani perawatan di rumahnya masing-masing.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 santri mengalami luka-luka dan tiga lainnya meninggal dunia akibat mobil pick up yang ditumpanginya terguling dekat Flyover Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
"Perkembangan terakhir 11 santri sudah dibawa pulang ke rumah dari Rumah Sakit," ucap Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto di lokasi kejadian, Minggu (25/11/2018).
Budiyanto menuturkan, pihaknya sedang mendalami penyebab kecelakaan nahas tersebut.
"Kami sedang dalami kasus tersebut, sejumlah saksi sedang diperiksa guna mencari penyebab kecelakaan," kata Budiyanto.
Oleh sebab itu, Budiyanto masih menuturkan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut, karena sopir berinisial RFA (18) juga masih menjalani perawatan intensif di RS Sari Asih Ciledug.
"Penyebab kecelakaan belum bisa kami simpulkan, sopirnya juga masih dirawat intensif. Kami akan lihat situasi, jika diperlukan akan kami gelar olah tempat perkara (TKP) lagi," ujar Budiyanto.

3. Kesedihan Ustaz Yusuf Mansyur
Kabar kecelakaan mobil pick up yang mengangkut 23 santri di dekat Flyover Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, sampai ke telingan Ustaz Yusuf Mansyur.
Malam ini sekira pukul 19.30 WIB, Ustaz Yusuf Mansyur pun menyambangi lokasi peristiwa nahas tersebut terjadi.
Yusuf Mansyur menuturkan, dirinya sanget sedih dan kaget ketika pertama kali mendengar kabar tersebut dari sejumlah santrinya.
"Jadi saksi pertama itu teman-teman pesantren, begitu mengabarkan santri ada yang kecelakaan, copot jantung saya dengarnya," ucap Ustaz Yusuf Mansyur sembari mengucap istighfar di lokasi kejadian, Minggu (25/11/2018).
Ustaz Yusuf Mansyur mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada tiga santri yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Ia juga berharap, 20 santri lainnya yang menderita luka berat dan ringan agar dapat kembali pulih dan berangsur sehat.
"Minta doanya buat yang masih kritis supaya bisa melewati masa kritisnya, semoga bisa cepat sembuh," ucap Yusuf Mansyur.
Terakhir, ia juga menyayangkan mobil bak terbuka dijadikan sebagai alat transportasi mengangkut penumpang.
"Jangan mobil angkutan barang, dijadikan untuk mengangkut penumpang," imbuh Ustaz Yusuf Mansyur.

4. Imbauan polisi
Polisi menyayangkan terjadinya kecelakaan tunggal mobil pick up yang mengangkut rombongan 23 santri dekat Flyover Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (25/11/2018).
Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKBP Ojo Ruslan mengimbau agar mobil bak terbuka tidak lagi digunakan mengangkut penumpang.
"Ini kami sayangkan kenapa mobil bak terbuka mengangkut orang, kami imbau agar mobil bak terbuka ini tidak digunakan untuk mengangkut penumpang," ucap Ojo Ruslan di RSUD Kabupaten Tangerang, Minggu (25/11/2018).
• Kecelakaan Mobil Pick Up Angkut Santri, Ustaz Yusuf Mansur: Copot Jantung Saya Dengarnya
• Kecelakaan Mobil Pick Up Santri: Serempet Pembatas Jalan dan Melayang, 3 Meninggal, 20 Luka-luka
• Mobil Pick Up Angkut 20Santri Melaju Dalam Kecepatan Tinggi di Cipondoh: Penumpang Terlempar
Akibat kecelakaan tersebut, tiga santri meninggal dunia di lokasi kejadian dan dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sementara 20 santri lainnya, saat ini sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akibat mengalami luka berat di sekujur tubuhnya.
Ojo Ruslan menuturkan, pihaknya akan kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mendalami peristiwa kecelakaan tersebut.
"Hasil olah TKP saat ini belum terlalu mendalam, besok kami lakukan ulang olah TKP untuk mendalami kasus ini," papar Ojo Ruslan. (Dwi Putra Kesuma)