Mayat Dalam Drum

Keluarga Dufi Tak Percaya Keterangan Pelaku Soal Motif Pembunuhan, 'Kami Tak Mau Ambil Pusing'

Muhammad Ramdhoni menceritakan kondisi keluarga Abdullah Fithri Setiyawan alias Dufi korban pembunuhan di dalam drum.

Editor: ade mayasanto
Facebook Dufi Abdullah/Dokumen Polres Bogor
Dufi Abdullah, atau Abdullah Fithri Setiawan 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Muhammad Ramdhoni menceritakan kondisi keluarga Abdullah Fithri Setiyawan alias Dufi korban pembunuhan di dalam drum.

Doni, demikian dia disapa menjelaskan, sejauh ini pihaknya terus mengikuti perkembangan kasus kakaknya melalui pemberitaan di media massa.

Polisi, kata dia, sudah mengusut kasus tersebut secara baik dan sangat profesional. 

Sehingga, para pelaku yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Dufi di Klapanunggal, Bogor, dapat diungkap satu persatu.

Termasuk, penemuan mobil Innova Putih yang dibawa oleh mantan jurnalis itu saat hari kejadian.

Kendati demikian, dirinya dan keluarga tidak percaya kepada keterangan pelaku terkait hubungan pertemuan dan alasan-alasan lain yang menjadi motif.

"Kami tidak mau ambil pusing soal itu. Pernyataan pelaku terlalu berbeda-beda. Jadi, kami tidak mau lebih dalam menanggapi itu," kata Doni, Senin (26/11/2018).

Alasan lain, menurut Doni, ucapan pelaku kepada pihak kepolisian juga tidak lepas dari pembelaan atas perbuatan yang telah dilakukan.

Sehingga, hal itu diserahkan semua kepada pihak kepolisian.

"Kami percaya kepada penyidik untuk memperdalam alasan-alasan itu. Kami hanya ingin, pelaku dihukum seberat mungkin karena telah membunuh anggota keluarga kami secara keji," tegasnya.

Kejar Pelaku Lain

Mabes Polri masih memburu dan melakukan pengejaran pria berinisial Z, yang disebut sebagai pembeli mobil Innova almarhum Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.

Diketahui, Dufi merupakan korban pembunuhan yang jenazahnya ditemukan di drum plastik. Mobil Innova milik Dufi sempat hilang dan kini ditemukan kepolisian di Lampung Utara, Sumatera.

"Oleh karenanya (sudah menemukan mobil, - red) tim sedang melakukan pengejaran terhadap saudara Z," ujar Dedi, di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan peran Z dalam kasus ini adalah sebagai pembeli kendaraan roda empat berwarna putih dari tersangka MN. "Sebagai pembeli. Mobil dari saudara Dufi yang dijual oleh saudara tersangka MN ini," katanya.

UPDATE Pembunuhan Dufi: Pelaku Lain Hingga Temuan Mobil Korban di Depan Gudang Manisan

UPDATE Pembunuhan Dufi: Curhat Nurhadi ke Pemilik Kontrakan dan Bercak Darah di Bagasi Mobil Korban

Jenderal bintang satu ini menyebut keberadaan Z telah terdeteksi oleh Korps Bhayangkara. Yang bersangkutan disebut berada di Lampung. Dedi menuturkan jika Z berusaha melarikan diri dan mencoba menghilangkan barang bukti usia mendengar informasi tertangkapnya MN dan S.

"Sudah (terdeteksi, - red), di daerah Lampung. Jadi saudara (Z) ini telah dapat informasi saudara S dan MN pelaku pembunuhan Dufi tertangkap, langsung melarikan diri dan mencoba menghilangkan barang bukti," pungkasnya.

Selain itu, kepolisian juga melakukan pengecekan terhadap nomor angka dan nomor mesin kendaraan roda empat berwarna putih itu. Hal tersebut dilakukan karena ketika ditemukan, tidak ada plat nomor yang terpasang di kendaraan itu. "Langkah oleh Polres Lampung Utara, melaksanakan pengecekan nomor angka nomor mesin dan jenis kendaraan karena itu tidak menggunakan plat nomor, kosong," kata dia.

Barulah, dari hasil pengecekan nomor angka dan mesin mobil itu, Dedi menyebut ada keidentikan dengan mobil yang digunakan almarhum Dufi.

Sebelumnya diberitakan, mobil Innova milik almarhum Dufi telah berhasil ditemukan pihaknya di Lampung, Sumatera. Mobil tersebut digunakan tersangka MN dan S untuk membawa dan membuang jenazah Dufi.

Sejauh ini polisi sudah mengamankan tiga pelaku atas kasus pembunuhan Dufi. Mereka adalah, pasangan suami-istri M Nurhadi dan Sari Murniasih. Serta pelaku bernama Yudi yang bertugas untuk membuang jenazah Dufi ke dalam drum.

Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang mayatnya ditemukan di dalam drum.

Kasus ini terungkap berdasar kesaksikan seorang wanita pemulung mendapatkan tubuh Dufi di dalam tong di sekitar kawasan Industri Kembang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.

Polisi telah menangkap dua orang pelaku sepasang suami istri Nurhadi dan Sari Murniasih.

Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik Polres Bogor.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pelaku dan korban pembunuhan saling kenal.

Hal itu diketahui setelah penyidik memeriksa Nurhadi dan istrinya.

"Korban sudah menjalin hubungan interaksi komunikasi dengan para tersangka," ujar Dedi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2018) melansir Tribunnews.com.

Ia menjelaskan, Dufi berada di rumah kontrakan pelaku atas niat sendiri.

Bilqis Minta Papa Baru Sebagai Hadiah Ulang Tahun, Ayu Ting Ting Beri Reaksi Ini

Dua Perkara Hukum Ahmad Dhani, Satu Kasus Dihentikan, Perkara Lain Dituntut 2 Tahun Bui

Nurhadi pun mempersilakan Dufi untuk bertandang ke kontrakannya.

Kemudian korban sudah kontak dulu sama tersangka (Nurhadi) mau ke kontrakan.

Saat bertamu itulah muncul niat jahat Nurhadi lantaran melihat barang-barang berharga yang dibawa oleh Dufi.

Pelaku menganggap Dufi orang kaya sehingga berniat menghabisi lalu menguras hartanya.

"Korban membawa barang-barang ada laptop, handphone, dan dipersepsikan tersangka Nurhadi, korban adalah orang yang berada karena membawa barang berharga. Akhirnya langsung dihajar pakai benda tajam," kata Dedi.

Saat ini polisi juga mengamankan tersangka ketiga dalam kasus ini.

Pelaku ketiga ditangkap aparat gabungan Polres Bogor bersama Polda Jabar di Kampung Cilalay Bodas, Desa Sinarsari, Jampang Surade, Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/11/2018).

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan penangkapan ini.

"Iya, ada penangkapan pelaku ketiga di Sukabumi," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (25/11/2018).

Pelaku bernama Dasep alias Yudi ini berperan membantu membuang mayat Dufi menggunakan drum plastik.

Fakta baru lainnya, Polda Lampung menemukan mobil Dufi yang sempat dikabarkan hilang, Toyota Innova, di Desa Candi Mas, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara.

Mobil Dufi
Mobil Dufi (TribunnewsBogor.com/istimewa)

Ada bercak darah sudah mengering di mobil dengan nomor polisi B 1906 SZI.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan mobil mantan wartawan ini ditemukan di depan sebuah gudang manisan milik warga.

Penemuan mobil tersebut berawal dari warga yang hendak masuk ke gudang miliknya namun terhalang mobil misterius tanpa pelat nomor dan pemilik.

Lalu ia melapor ke polisi.

"Nomor rangka dan nomor mesin dicek. Polres Jajaran Polda Lampung berkoordinasi dengan PMJ dan Polda Jabar," kata Trunoyudo.

Di waktu bersamaan didapat informasi mobil tersebut berhubungan dengan kasus pembunuhan di Polda Jabar tepatnya di Polsek Klapanunggal Polres Bogor.

"Berdasarkan barang bukti yang ada diantaranya roda empat jenis Innova warna putih ini adalah merupakan kendaraan milik korban (Dufi)," ungkap dia.

Polres Lampung Utara sudah menyerahkan mobil Toyota Innova milik Dufi ke Polres Bogor

Kabiro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan polisi akan menyelidiki bercak darah tersebut.

"Bercak darah hari ini dimasukkan ke laboratorium, identik enggak bercak darah yang ada di mobil, dengan bercak darah di TKP, di rumah, maupun punya korban," jelas Dedi.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved