Liga Indonesia
Prestasi PKT Bontang Pernah Kinclong, Nasibnya Tenggelam Gara-gara Ini
Sempat tenar pada masanya, PKT Bontang yang belakangan berganti pengelolaan dan nama jadi Bontang FC menghilang. Tenggelam karena pengaturan skor.
Puncaknya, pada 1992, PKT Bontang berhasil masuk semifinal. Namun kandas oleh tim asal Jepang- Nissan FC-.
Sejak berdiri 1988, PKT Bontang menjadi satu-satunya klub mitra perusahaan yang mampu bertahan di liga utama.
Capaian ini bisa bertahan selama dua dekade.
“Puncaknya yah kita masuk seminfinal Asian Winners Cup,” ujar Sekretaris Umum PKT Bontang kala itu, Jaka Kirwanto kepada tribunkaltim.co saat dikonfirmasi.
Prestasi yang berhasil diraih PKT Bontang tak terlepas dari dukungan keuangan klub yang merupakan binaan PT Pupuk Kaltim-saat itu.
Anggaran dari produsen pupuk terbesar se-Asia Tenggara itu berhasil menjaga penampilan klub dengan julukan suporter Bontang Mania ini tetap bertengger di liga utama.
Ketika itu, dana sekitar lebih dari Rp 10 miliar per musim selalu dikucurkan perusahaan untuk membiayai klub ini.
“Semua sudah diatur, mulai dari office boy (OB) dan gaji karyawan. Manajemen keuangannya dikelola dengan baik,” ujar Jaka.
Jaka enggan membeberkan nilai rupiah yang diterima para pemain. Bayaran para pemain tergantung nilai kontrak.
“Yah ada yang kontraknya Rp 100 juta misalnya, kami bayar uang muka berapa, sisanya nanti dibayar per bulannya,” ungkap dia.
Ambruk di bawah Pemkot Bontang
Pasca-kesepakatan akuisisi Pemkot Bontang, atas PS PKT Bontang pada 12 Juni 2009 nama klub berubah menjadi Bontang FC.
Liga Super 2010- laga utama manajer Bontang FC dikomandoi Andi Faisal Hasdam-anak kedua wali kota saat itu.
Arus keuangan dari perusahaan terputus pascaperalihan ke Pemkot Bontang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/bontang-fc-vs-psm-makassar.jpg)