Pilpres 2019

Beberkan Mental Pendukung Capres di Pilpres 2019, Sudjiwo Tedjo: Susah Akui 'Panu' Kubunya Sendiri

Sudjiwo Tedjo membeberkan mental pendukung capres-cawapres di Pilpres 2019 menurut pandangannya, pada Senin (3/12/2018).

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) beserta Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Salahudin Uno (kanan) membacakan ikrar deklarasi damai saat meghadiri Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 di Silang Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 yang diikuti KPU, pasangan Capres dan Cawapres, dan 16 partai politik nasional tersebut mengambil tema 'Kampanye anti SARA dan HOAKS untuk menjadikan pemilih berdaulat agar negara kuat'. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Sudjiwo Tedjo diketahui memang kerap mengemukakan pendapatnya soal perpolitikan di Indonesia.

Pantauan TribunJakarta.com Sudjiwo Tedjo membeberkan mental pendukung capres-cawapres di Pilpres 2019 menurut pandangannya, pada Senin (3/12/2018).

Mental pendukung capres-cawapres tersebut membuat Sudjiwo Tedjo memantapkan sikap politiknya.

Pasalnya menurut Sudjiwo Tedjo mental pendukung capres-cawapres sangat menarik.

Sudjiwo Tedjo mengatakan pendukung suatu capres mampu melihat kejelekan lawannya.

Ia menganalogikan 'kejelekan' dengan 'panu'.

Namun pendukung tersebut tak mampu melihat kejelekan di kubunya sendiri.

Gus Nadir Bela Dahnil Anzar Soal Uang Rp 2 Miliar, Sudjiwo Tedjo: Aku Butuh Intelektual Model Ini

Viral Perut Paus Berisi Sampah, Sudjiwo Tedjo Bandingkan dengan Isi Kepala Manusia

TONTON JUGA

"Mereka mampu melihat panu kubu lain tapi susah mengakui panu kubunya sendiri," tulis Sudjiwo Tedjo.

Hal tersebut disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui media sosial, Twitter pada Senin (3/12/2018).

Sudjiwo Tedjo mengaku tak ingin memiliki mental seperti orang yang mendukung salah satu capres.

Ia mengatakan ingin dapat melihat kejelekkan pada dirinya sendiri.

"Aku ingin tetap mampu melihat panu pada diriku sendiri," tulis Sudjiwo Tedjo.

Bahas Soal Bendera dan DP 0 Persen, Sudjiwo Tedjo: Harus Berapa Kali Aku Bilang Tak Dibayar

Berfoto Bareng Budiman Sudjatmiko dan Fadli Zon, Sudjiwo Tedjo Curhat Tak Enaknya Jadi Orang Netral

Hal tersebut membuat Sudjiwo Tedjo memantapkan sikapnya untuk tak mendukung siapa-siapa di Pilpres 2019.

"Karena itu aku ndak mendukung siapa-siapa," tulis Sudjiwo Tedjo.

"Kita harus bersikap? Ya, sikapku tak mendukung siapa pun," tambahnya.

Sudjiwo Tedjo Berdebat dengan Ali Ngabalin

Budayawan Sudjiwo Tedjo berdebat dengan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin di belakang layar acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne.

Video saat Sudjiwo Tedjo dan Ali Mochtar Ngabalin berdebat rupanya viral di media sosial, Twitter pada Rabu (28/11/2018).

Di video itu tampak Ali Mochtar Ngabalin dan Sudjiwo Tedjo sedang berdiri sembari makan.

Ali Mochtar Ngabalin dan Sudjiwo Tedjo tengah memegang mangkuk berukuran besar.

Saat perdebatan antara Ali Ngabalin dan Sudjiwo Tedjo 'memanas', Ustaz Haikal Hasan tiba-tiba muncul dan menyinggung soal negara.

Perdebat itu bermula saat Ali Ngabalin mengatakan jika makanan yang tengah ia santap adalah campuran ikan dan mie.

Ia lantas menyebutkan sebagai makanan penunjang.

"Mau dibilang bagaimanapun, ini adalah campuran ikan, kemudian mie, empek empek, makanan pe....," kata Ali Ngabalin belum selesai.

Sudjiwo Tedjo langsung memotong pernyataan Ali Ngabalin dan menyebut jika makanan itu adalah pempek.

Keduanya lantas berdebat soal makanan yang disantap.

Rupanya, perdebatan kedua tokoh itu menjadi sorotan Ustaz Haikal Hasan yang juga hadir di ILC.

Ustaz Haikal Hasan tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Masalah pempek saja kalian berdebat, apalagi urusan negara," ucapnya.

"Tidak bisa, ini masalah selera," timpal Ali Ngabalin.

Pengalaman Mistis Kolektor Boneka Berarwah: Didatangi Lewat Mimpi Hingga Bergerak Sendiri

Penyerangan Novel Baswedan Genap 600 Hari, KPK Terus Tagih Janji Jokowi

Polisi Perpanjang Masa Penahanan Ratna Sarumpaet

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved