Reuni 212
Prabowo Geram dengan Sejumlah Media Terkait Reuni 212, Ernest Prakasa: Copy Paste Donald Trump
Kegeraman Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto kepada sejumlah media dan wartawan, tampaknya mulai jadi perbincangan di media sosial.
TRIBUNJAKARTA.COM -- Kegeraman Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto kepada sejumlah media dan wartawan, tampaknya mulai jadi perbincangan di media sosial.
Dilansir dari Tribunnews.com, kegeraman Prabowo Subianto itu disampaikan dalam pidato peringatan hari disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Menurutnya, media massa atau pers telah berupaya memanipulasi demokrasi.
Salah satu contohnya soal pemberitaan Reuni 212 yang mana hanya sedikit media yang memberitakannya.
"Hebatnya media-media dengan nama besar dan katakan dirinya objektif padahal justru mereka bagian dari usaha memanipulasi demokrasi. Kita bicara yang benar ya benar, yang salah ya salah, mereka mau katakan yang 11 juta hanya 15 ribu. Bahkan ada yang bilang kalau lebih dari 1.000 minta apa itu terserah dia," kata Prabowo Subianti.
Dengan kondisi tersebut, menurut Prabowo Subianto, wartawan dan media telah mengkhianti profesisinya.
Bahkan menurut Prabowo Subianto, orang tersebut tidak berhak mendapatkan predikat jurnalis.
"Ada belasan juta mereka tidak mau melaporkan. mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai wartawan. Mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai jurnalis. Saya katakan hei media-media yang tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak memandang predikt jurnalis lagi," katanya.
Prabowo Subianto juga menyebut, ada pihak yang ingin menyogok masyarakat dalam Pemilu nanti dengan uang yang didapat dengan praktik kotor.
"Uang yang didapat dari praktik yang tidak benar, kasarnya uang yang mereka dapat dari mencuri uang rakyat indonesia. dengan uang itu mereka mau menyogok semua lapisan bangsa indonesia. semua lapisan. partai politik semua dibeli. pejabat-pejabat dibeli. Rakyat mau dibohongi," ujar Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, (5/12/2018).
Selain itu menurut Prabowo saat ini rakyat juga dicuci otaknya oleh pemberitaan media massa.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut mengatakan bahwa pemberitaan media sekarang banyak bohongnya ketimbang benarnya.
"Rakyat mau dicuci otaknya dengan pers yang terus terang saja banyak bohongnya daripada benarnya. saudara-saudara, aku tiap hari ada kira-kira 5 sampai 8 koran yang datang ke tempat saya."
Tidak hanya saat pidato, Prabowo Subianto masih menunjukkan kegeramannya dengan tidak mau diwawancara usai acara.
Saat ditanya, Prabowo Subianto menanyakan balik, perusahaan tempat wartawan bekerja.
"Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 juta kau bilang engga ada orang. Kalau tv one boleh tv one. Nah gimana tv one," katanya sambil berjalan di eskalator hotel.
Prabowo Subianto mengatakan kegeramannya karena ada media massa yang menyebut jumlah peserta yang hadir dalam reuni 212 hanya 30 ribu orang.
Hal tersebut kata Prabowo Subianti sangatlah tidak objekif.
"Bagaimana? Orang kalian bilang hanya 30 ribu orang yang hadir, CNN yang bilang. Ya tapi redaksi kamu bilang nggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu, itu kan tidak obejktif, enggak boleh dong. Kebebasan pers, jurnalisme itu harus objektif, memberitahu apa adanya," katanya.
Wartawan menurut Prabowo Subianto harus berani menegur media tempatnya bekerja apabila tidak memberitakan secara objektif.
Apabila tidak maka media massa akan ditinggalkan pemirsa atau pembacanya.
"Kau harus tegur, jangan menipu rakyat, gak baik. Jadi kalau begitu nanti kalian akan ditinggal rakyat, kalau saya udah gak mau kasih keterangan kepada media yang engga jelas, karena nggak akan disiarkan juga," pungkasnya.
Pernyataan Prabowo Subianto itu rupanya mulai ramai dibicarakan oleh netizen di Twitter.
Di antaranya oleh Penggiat sosial Dede Budhyarto dan komika sekaligus produser Ernest Prakasa.
"Bisa dibayangkan klo @prabowo berkuasa, media yg ndak pro ke dia akan dibredel, seperti jaman Orba.
#PrabowoAntiJurnalis," tulis Dede Budyarto sambil menyertakan link artikel soal pemberitaan tersebut.
Postingan Dede Budhyarto itu kemudian dikomentari juga oleh Ernest Prakasa.Ernest Prakasa menilai, sikap Prabowo Subianto itu mirip dengan Presiden AS Donald Trump.
Bahkan, ia menulis bahwa metode Donald Trump benar-benar ditiru oleh Prabowo Subianto.
"Metode2 Donald Trump benar2 dia copy-paste," tulisnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Prabowo Subianto Sebut Pers Cuci Otak Rakyat, Ernest Prakasa: Copy Paste Donald Trump