Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean Emosi & Tunjuk-tunjuk Kapitra Ampera Disinggung Tak Dapat Jabatan dari Jokowi
Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean emosi dan tunjuk-tunjuk Kapitra Ampera saat disinggung tak dapat jabatan dari Jokowi.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
"Ini saya jelaskan, bahwa gerakan reuni 212 itu gerakan untuk menuntut keadilan karena yang hadir itu merasakan ketidakadilan di zaman pemerintahan Pak Jokowi," ucap Ferdinand Hutahaean.
"Ketidakadilan apa?" tanya Kapitra Ampera.
• Beralih Dukungan dari Prabowo ke Jokowi, Dedi Mulyadi: Kalau Dirasa Enak Kenapa Harus Diganti?
• Demi Suksesnya Dana Kelurahan, Pemkot Tangsel Rotasi Besar-besaran Pejabatnya
"Mereka disana karena merasakan ketidakadilan dan saya pun juga merasakannya," beber Ferdiand Hutahaean dengan suara meninggi.
"Ohya, saya setuju. Kalau dinda Ferdinand merasakan ketidakadilan, saya setuju. Karena tadinya dukung Pak Jokowi dan tidak mendapatkan apa-apa," ucap Kapitra Ampera.
Ferdinand Hutahaean tertawa sinis, geram dan menunjuk-nunjuk Kapitra Ampera kemudian.
"Bang Kapitra, nanti kalau saya buka siapa yang menawarkan jabatan, Bang Kapitra malu. Keluarga presiden pun datang ke saya. Saya tidak bisa berbicara seperti ini," tegas Ferdiand Hutahaean seraya emosi.
"Tapi anda berbicara seperti itu," sambungnya.

Kapitra Ampera dan Ferdinand Hutahaean bahkan terlibat debat panas mempertahankan argumennya masing-masing.
"Kalau tidak adil, Ahok tidak akan dihukum," kata Kapitra Ampera.
Najwa Shihab pun tampak ingin menengahi perdebatan tersebut.
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan, gerakan reuni 212 merupakan gerakan moral yang nantinya bermuara ke politik.
"Bagaimana mungkin, masyarakat yang ingin perubahan ini masih berharap dengan Pak Jokowi?" ucap Ferdinand Hutahaean.
• Simak, Tips Mudah Mengecek Peserta Lolos CPNS 2018 dan Berhak Ikut SKB di sscn.bkn.go.id
• TERPOPULER - Pantau Via Telegram Link Pengumuman Peserta CPNS 2018 Berhak Ikut SKB
"Salah, itu jelas gerakan politik," Kapitra Ampera tak kalah tegas.
"Coba buktikan, dimana politiknya?" tantang Ferdinand Hutahaean.
"Orang-orang yang berkumpul itu adalah pendukung Prabowo dan Sandiaga Uno, jadi itu adalah gerakan politik," Kapitra Ampera.
"Oh jelas, mereka disana karena mereka menuntuk ketidakadilan, makanya mereka mendukung Pak Prabowo," ujarnya
"Gerakan ini adalah gerakan moral yang akan bermuara pada politik untuk menuntut perubahan. Dimana gerakan politiknya?" tambah Ferdinand Hutahaean.
"Nah itu dia, itu gerakan politiknya!," kata Kapitra Ampera.
Tonton Videonya: