Pilpres 2019
Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Unggul Selisih 20 Persen dari Prabowo-Sandi
Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang dilakukan sejak 10 hingga 19 November 2018, dengan responden sebanyak 1.200 orang.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Hingga November 2018, elektabilitas pasangan calon Joko Widodo-Maruf Amin masih unggul dengan selisih lebih dari 20 persen, ketimbang pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang dilakukan sejak 10 hingga 19 November 2018, dengan responden sebanyak 1.200 orang.
"Selama dua bulan terakhir, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi mengalami turun naik. Namun tidak banyak mengubah selisih elektabilitas Jokowi-Maruf Amin, masih ungguk dengan selisih lebih dari 20 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, Kamis (7/12/2018).
Berikut hasil survei LSI Denny JA, terhadap elektabilitas pasangan calon presiden pada November 2018 :
1. Jokowi-Maruf Amin : 53,2 persen
2. Prabowo-Sandiaga : 31,2 persen
3. Rahasia/Belum memutuskan/Tidak tahu/Tidak jawab : 15,6 persen
Adapun dalam proses surveinya, LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling, dengan total 1.200 responden, yang dilakukan pada 10 hingga 19 November 2018.
LSI Denny JA memakai teknik wawancara tatap muka responden dan menggunakan kuisoner, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Dilengkapi FGD, analisis media, dan indepth interview.
Namun menurut Rully Akbar, dalam dua bulan masa kampanye ini, kedua pasangan calon dan timnya, belum mempromosikan program-program yang akan mereka jalankan selama lima tahun ke depan.
Kedua pasangan calon dan timnya, hanya terpaku pada isu-isu yang dilempar kepada publik.
• Kehabisan Tiket, The Jakmania Ini Pilih Nobar Persija Jakarta Vs Mitra Kukar Lewat Televisi
"Program-program ini belum dikampanyekan secara masif sebagai bagian dari succes story Jokowi, dalam dua bulan masa kampanye. Petahana dan tim masih terlihat ikut terlibat dalam percakapan yang penuh sensasi," ujar Rully Akbar.
"Di pihak penantang, belum ada satupun program kerja yang terdengar masif di telinga publik selama periode awal kampanye. Bahkan rata-rata baru di bawah 30 persen pemilih yang tahu," katanya.