Tanya Jawab dengan Menpora Imam Nahrawi Terkait Korupsi di Kemenpora
Imam Nahrawi akhirnya turut bicara soal beberapa pejabat Kemenpora yang terjaring Operasi Tangkap Tangan oleh KPK
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNJAKARTA.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya turut bicara soal beberapa pejabat Kemenpora yang terjaring Operasi Tangkap Tangan oleh KPK pada selasa (18/12/2018) malam di gedung PP-ITKON, Kemepora, Jakarta.
Ketika kejadian berlangsung Menpora tengah bertugas di luar kota, dan baru hari ini, Rabu (19/12/2018) bisa memberikan pernyataan terkait masalah tersebut.
Ditangkapknya beberapa pejabat Kemenpora salah satunya deputi IV bidang peninggkatan prestasi olahraga diduga karena adanya kickback dana hibah yang diberikan Kemenpora ke KONI.
Usai memberikan pernyataan resmi, Menpora pun menanggapi pertanyaan dari sejumlah wartawan. Berikuti petikan wawancara Menpora Imam Nahrawi terkai OTT KPK di lingkungan Kemenpora.
Wartawan: Dana hiba dari Kemenpora ke Koni seperti apa Pak Imam?
Menpora Imam Nahrawi : Terus terang saya juga belum tahu ini, dana yang mana. karena setelah nanti saya sudah dapat pemberitahuan biasanya kami akan melihat bagaimana hasil proses dari awal pengajuan proposal, verifikasinya, pencairannya karena ini soal-soal teknis. Karena soal teknis tentu kami akan menunggu. Sabar sebentar. Malam ini pasti ada pengumuman. Dan dari situ kami akan mempercepat langkah kami untuk memberi tahu kepada wartawan.
Wartawan: Mekanisme secara umum ini hibah terkati apa?
Menpora Imam Nahrawi: Ini yang mau saya telusuri lagi. Saya sedang menunggu. Karena yang di bawah ini petugas-petuga teknis. Mulai yg menerima proposal, memverifikasi, sampai juga yg mencairkan. Sehingga saya blm tau. Ini apa. Yg dimana masalahnya.
Wartawan: Ruangan yang disegel KPK salah satunya ruang Deputi Bidang IV Kemenpora, tugas pokoknya apa?
Menpora Imam Nahrawi : Untuk prestasi. Makanya setelah ini. Setelah ada pengumuman resmi. Kami langsung akan melanjutkan menindaklanjuti nanti mungkin juga terkait degan pergantian personel. Menunjuk pelaksana tugas. Sampai dengan kemudian petugas-petugas yang harus memproses percepatan penganggaran sekaligus percepatan persiapan 2019.
Wartawan : Deputi IV terkait kewenangan kebijakan kerja sama dengan pihak KONI?
Menpora Imam Nahrawi : Ya. Ada
Wartawan: Dana hibah biasanya untuk apa?
Menpora Imam Nahrawi: Nanti aja saya akan jelasin secara detail
Wartawan : Ketua KPK akan mendalami sampai Asian Games, pendapat Pak Imam?
Imam Nahrawi: Ya tentu ini menjadi kewenangan KPK. Sudah masuk ke ranah hukum. Tapi sekali lagi saya akan menunggu nanti pengumuman resmi dari KPK, baru kami nanti akan mengakomodasi apa yang diharapkan KPK. Kita akan betul-betul membantu agar ini bisa segera selesai dan menjadi pelajaran penting bagi kita semua.
Wartawan: Sejauh ini sudah ada komunikasi dengan KONI?
Imam Nahrawi: Belum. Saya juga baru sampai di Jakarta, jadi belum lapor ke presifen. Kami akan menunggu pengumuman resmi KPK. Dalan waktu paling cepat kami akan memutuskan dan mengangkat pejabat yang akan mengisi posisi yang akan ditinggalkan. Jadi kami akan menyiapkan itu setelah ada pengumuman resmi dari KPK.
Wartawan: Ini bukan pertama kali terjadi di lingkungan Kemenpora, Kemudian usaha apa lagi selain pakta integritas yang akan dilakukan Kemenpora agar kejadian serupa tak terulang?
Imam Nahrawi: Kami terus menerus melaukan upaya penguatan terhadap institusi aparatur. Dan tak henti-hentinya kami mendatangkan institusi dan lembaga yang mendampingi, mengawal, memperingatkan, memberi rambu-rambu mana yang sesuai aturan mana yg tidak. Ini adalah peristiwa membuat prihatin kita semua dan kami akan berupaya membuat lebih baik dimasa mendatang.