Pemkot Depok Harus Rogoh Rp 11 Miliar Buat Buang Sampah ke TPPAS Lulut-Nambo

Pemkot Depok harus merogoh Rp 11 miliar agar 300 ton sampah produksi warga Kota Depok per hari dapat dibuang ke TPPAS Lulut-Nambo

TRIBUNJAKARTA.COM/ BIMA PUTRA
Kondisi satu kolam penampungan di TPA Cipayung, Cipayung, Depok, Jumat (4/5/2018). 

Yakni Rp 150 ribu lebih murah per ton sampah bila dibanding dengan biaya pengolahan sampah di Amerika yang mencapai $ 1.5 juta per tonnya.

"Ini lebih murah Rp 150 ribu per ton sampah. Di Amerika Serikat 1,5 juta dolar per ton. Jadi TPPAS Lulut-Nambo ini terbesar dan termurah di seluruh Indonesia," ucap dia.

Sebanyak 300 Ton Sampah Kota Depok Dibuang ke TPPAS Lulut-Nambo Mulai 2019

Jalan Tiu Kelurahan Setu Cipayung, Ditutup Sementara Akibat Longsor

TPPAS Lulut-Nambo sendiri mengadopsi teknologi mechanical biological treatment (MBT), di mana sampah diolah untuk menghasilkan bahan bakar alternatif pengganti batu bara atau lazim disebut refuse derived fuel (RDF) yang digunakan oleh industri semen.

Emil, menjelaskan pengolahan sampah terbagi dalam dua tahap, pertama diperas lalu dicacah kecil menggunakan mesin sampai akhirnya jadi RDF.

"Teknologinya dari dua tahap dikeringkan, karena sampah Indonesia itu 60 persen basah. Makanya di-press dulu oleh teknologi Jerman. Hasilnya masuk tahap dua dicacah-cacah kecil, dipadatkan, dijual menjadi bahan bakar lagi. Pembelinya adalah Indocement," kata Emil, Kamis (20/12/2018).

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved