Ususnya Lengket, Bayi di Depok Terpaksa Kembali BAB Lewat Perut

Oklavia menuturkan anak keempatnya itu sempat memiliki peluang BAB lewat anus, bukan kolostomi seperti yang sudah pernah dilalui

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Bima Putra
Oklavia Supriatin (39) saat menimang Rayyan Haryo Ardianto di kediamannya, Beji, Depok, Selasa (28/8/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Rayyan Haryo Ardianto, buah hati Oklavia Supriatin (39) dan Haryanto (44) yang lahir tanpa anus 5 bulan lalu kembali menderita karena harus buang air besar (BAB) lewat saluran pembuangan sementara di bagian perut (Kolostomi).

Saluran pembuangan anus yang berhasil dibuat tim dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada Selasa (13/11/2018) lalu tak bisa digunakan sampai waktu yang belum diketahui.

Hal ini dipastikan usai Rayyan menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto pada Selasa (22/12/2018) malam yang awalnya ditujukan untuk meluruskan usus yang lengket dan membuat Rayyan tak lancar BAB.

"Sekarang BAB terpaksa lewat kolostomi lagi karena ada masalah di ususnya, ususnya sudah lengket semua. Satu-satunya jalan bikin kolostomi lagi, semalam operasinya sekitar 2 jam," kata Oklavia saat dihubungi wartawan di Beji, Depok, Minggu (23/12/2018).

Dari penjelasan dokter yang menangani Rayyan, Oklavia menuturkan anak keempatnya itu sempat memiliki peluang BAB lewat anus, bukan kolostomi seperti yang sudah pernah dilalui.

Namun harapannya kandas saat tim dokter RSPAD Gatot menemukan bahwa usus Rayyan sudah lengket semua sehingga jalan satu-satunya adalah melakukan operasi plastik kolostomi lagi.

"Sebelum operasi dikasih tahu kalau ususnya lengket. Katanya kalau bisa diluruskan enggak harus bikin kolostomi lagi, tapi kalau enggak bisa diluruskan terpaksa bikin kolostomi lagi seperti sekarang," ujarnya.

Ibu empat anak ini kaget saat mengetahui Rayyan yang baru pekan lalu dirawat inap karena masalah BAB tak lancar harus menjalani operasi dan kembali dirawat inap.

Dia mengira kedatangannya dan Rayyan pada Sabtu (22/12/2018) pagi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPAD Gatot Soebroto sebatas dirawat dan tak sampai harus melakukan operasi.

Namun setelah dokter mengecek kondisi Rayyan, bayi malang yang ketika lahir nyawanya nyaris terancam akibat dugaan kelalaian tenaga medis RS Grha Permata Ibu (GPI) itu kembali harus menjalani operasi.

"Saya kira cuman mau dirawat saja, tapi ternyata harus dioperasi. Dibuat kolostomi karena kalau dipaksain, ususnya yang bermasalah dibuang. Sekarang takut bocor resikonya lebih besar buat Rayyan," tuturnya.

Hingga kini, pihak keluarga masih mendampingi Rayyan di RSPAD Gatot Soebroto sembari berharap musibah yang menimpa lekas berakhir sehingga dia dapat tumbuh seperti bayi lainnya.

Sementara dokter RSPAD Gatot Soebroto masih berupaya menangani Rayyan agar dapat BAB melalui anus, bukan kolostomi seperti apa yang menimpa.

"Untuk sementara BAB lewat kolostomi dulu, nanti kalau Rayyan sudah sehat baru dicari solusinya bagaimana," lanjut Oklavia.

Sebagai informasi, Oklavia melahirkan Rayyan secara sesar pada Jumat (27/7/2018) sekira pukul 08.30 WIB di RS GPI Depok yang tak jauh dari kediamannya.

Namun pihak RS GPI yang hingga kini belum meminta maaf secara langsung kepada keluarga baru memberitahukan kondisi fisik Rayyan itu pada Sabtu (28/7/2018) sekira pukul 17.00 WIB.

Dampaknya, dokter RSPAD Gatot Soebroto terpaksa memotong usus bayi malang sekira dua sentimeter karena infeksi akibat gas dan kotoran yang tertahan di perut.

Operasi pembuatan saluran pembuangan sementara di perut Rayyan itu dilakukan pada Selasa (31/7/2018) sekira pukul 11.00 WIB.

Video Detik-detik Personel Seventeen Tersapu Tsunami di Banten, Vokalis Ifan Sempat Teriak Begini

Cerita Ade Jigo Sempat Terseret dan Masuk Lorong Besar saat Tsunami : Seventeen Tampil Baru 2 Lagu

Bekas Kepala Humas GPI Depok, Tita Kania menyatakan RS GPI sudah memberi penjelasan ke Dinkes Kota Depok atas masalah ini, namun hasil penjelasan tersebut bersifat rahasia.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes. Adapun mengenai informasi medis mohon maaf tidak dapat kami sampaikan karena sifatnya rahasia," jelas Tita, (10/9/2018).

Di awal Agustus, bekas Kadinkes Kota Depok Lies Karnawati juga telah menyatakan akan meminta klarifikasi perihal dugaan kelalaian yang membuat nyawa Rayyan nyaris terancam.

Namun Kadinkes Kota Depok yang baru, Novarita justru mengatakan belum menerima penjelasan dari RS GPI terkait dugaan kelalaian penanganan medis terhadap Rayyan Haryo Ardianto yang lahir tanpa anus.

"Saya belum dapat infonya. Laporan dari GPI-nya belum diterima," singkat Novarita saat dihubungi wartawan di Pancoran Mas, Depok, Selasa (16/10/2018).

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved