Tsunami di Banten

Tak Bisa Hadiri Pemakaman Rekannya, Ifan Seventeen Sampai Minta Ampun: Aku Masih Harus Cari Dylan

Tak bisa hadiri pemakaman rekanya yang jadi korban tsunami di Banten, Ifan Seventeen sampai minta ampun: aku masih harus cari Dylan.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Instagram @ifanseventeen
Ifan Seventeen 

Ia tampak menyusuri jalan di kawasan Banten

Ifan Seventeen mengikuti laju mobil patroli pihak kepolisian.

Di Instastory itu Ifan Seventeen juga menulis pesan untuk Dylan Sahara.

Kawasan Mutiara Carita Resort yang terdampak paling parah dari gelombang tsunami Selat Sunda di kawasan Carita, Minggu (23/12/2018).
Kawasan Mutiara Carita Resort yang terdampak paling parah dari gelombang tsunami Selat Sunda di kawasan Carita, Minggu (23/12/2018). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Ia mengatakan dirinya masih berada di Banten dan tidak akan kemana-kemana.

Ifan Seventeen bertekad akan menjemput Dylan Sahara.

Instastory Ifan Seventeen
Instastory Ifan Seventeen (Instagram Ifan Seventeen)

Ia lantas meminta Dylan Sahara untuk menunggu dirinya.

Ifan Seventeen beranggapan ia akan pulang bersama Dyalan Sahara.

"Aku masih di sini, enggak kemana-mana, aku jemput kamu, kita pulang sama-sama ya sayang, tunggu ya," tulis Ifan Seventeen dikutip TribunJakarta.com, pada Senin (24/12/2018).

51 Jenazah Korban Tsunami Anyer Disinggahkan di Puskesmas Carita

51 jenazah korban tsunami Anyer disinggahkan di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Puskesmas Carita yang beralamat di Jalan Raya Carita KM.8, Kabupaten Pandeglang, Banten menjadi tempat transit jenazah korban gelombang tsunami Anyer.

"Untuk sekarang total ada 51 jenazah yang ditaruh sementara disini (Puskesmas Carita)," ujar Kepala Puskesmas Carita, Angga kepada TribunJakarta.com, Minggu (23/12/2018).

Komentari Potret Masa Kecil Syahnaz dan Nisya Ahmad, Nia Ramadhani: Dari Kecil Udah Mewah Hidupnya!

Kerap Tampil Mesra, Ternyata Sosok Ini Jadi Tempat Mengadu Raffi & Nagita Slavina Kala Bertengkar

Namun, puluhan jenazah yang terkumpul hingga pukul 14.00 WIB adalah jenazah yang datang pada pagi hari sejak musibah tsunami pada Sabtu (22/12/2018) sekira pukul 22.00 WIB.

Ia mengatakan, bila ada pihak keluarga yang mengenali jenazah dapat langsung membawa korban ke rumah duka.

"Ini jenazah yang datang pagi hari, yang jenazah malam hari sudah habis dibawa sama keluarga. Jadi ini keluar masuk sistemnya," jelas Angga.

Menurutnya, jumlah jenazah tersebut akan terus bekurang seiring berjalannya waktu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved