Pilpres 2019
Disangka Bela Prabowo Soal 'Afrika', Sudjiwo Tedjo Tak Terima: Kamu Kurang Data
Budayawan Sudjiwo Tedjo dituding membela calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait 'Haiti'.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo dituding membela calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait 'Haiti'.
Tudingan tersebut membuat Sudjiwo Tedjo habis dihujat pengguna media sosial, Twitter, pada Selasa (25/12/2018).
Diwartakan sebelumnya Prabowo Subianto menegaskan jika Indonesia saat ini setingkat dengan sejumlah negara miskin di Benua Afrika.
Pernyataan Prabowo itu disampaikan di hadapan ribuan jamaah Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Kota Solo, Minggu (23/12/2018).
Kala itu Prabowo menyebut jika Indonesia setingkat negara-negara miskin di Benua Afrika Seperti Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil lainnya.
"Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di Benua Afrika, ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," ujar Prabowo kepada TribunSolo.com.
Mengutip dari Wikipedia, Negara Haiti ternyata berada di Benua Amerika.
Republik Haiti merupakan sebuah negara di Karibia yang meliputi bagian barat pulau Hispaniola dan beberapa pulau kecil lainnya di Laut Karibia.
Dituding membela Prabowo Subianto, Sudjiwo Tedjo lagi-lagi dituduh memihak salah satu capres oleh pengikutnya di Twitter.
Hal itu berawal dari cuitan Sudjiwo Tedjo soal Prabowo Subianto.
FOLLOW JUGA
Ia menyorot soal adanya intelektual yang kerap nyinyir terhadap kekeliruan Prabowo Subianto.
Pada cuitannya, Sudjiwo Tedjo mengatakan kalau intelektual itu seharusnya nyinyir juga terhadap kekeliruan Jokowi.
Jangan sampai, kata dia, meski intelektual itu pendukung Jokowi, ia hanya nyinyir pada kekurangan orang lain.
Ia pun menyarankan, pendukung Jokowi lebih baik fokus pada kelebihan jagoannya saja.
"Aku bukan pendukung Pak Prabowo/siapa pun.
Tapi intelektual yg nyinyirin kekeliruan Pak Prabowo bilang Haiti di Afrika, mestinya nyinyirin jg kalau Pak Jokowi keliru ini itu, walau intelektual itu pendukung Pak Jokowi.
Itu baru intelektual. Atau fokus aja pd kelebihan jagoannya," tulisnya.
Cuitan itu rupanya dianggap netizen sebagai dukungan Sudjiwo Tedjo terhadap Prabowo Subianto.
Ia pun mengira Sudjiwo Tedjo sebagai kampret.
"Tak kiro netral, ternyata kampret," tulis akun @soesoesoe.
Tak terima dengan tuduhan tersebut, Sudjiwo Tedjo pun membalasnya dan menegaskan soal kenetralannya di Pilpres 2019 ini.
Ia pun menyebut kalau dirinya juga cukup sering membela Jokowi di cuitannya.
Sudjiwo Tedjo juga kemudian meminta pengikutnya di Twitter itu untuk melihat lagi cuitannya yang lampau.
"Silakan stalking kalau ada waktu dan mau, berapa banyak juga twitku yg ngebela Pak Jokowi?
Kalau gak ada waktu dan gak mau, gak papa, tapi gak usah nuduh krn kamu kurang data.
Akan terus biasa nuduh dgn data kurang, silakan..
tp secara teori hidupmu kelak akan susah heuheuheu," tulisnya.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan kalau dirinya netral.
Tapi ia tak peduli jika ada beberapa warganet menuduhnya cebong atau kampret.
"Sejatinya ndak papa kau sebut aku cebong/kampret.
Wong Hanuman lahir dari Retno Anjani yg bertapa menjadi cebong.
Dan PakDe Hanuman, Resi Subali, bisa menjadi resi yg Rahvana aja kalah, setelah bertapa menjadi kampret di hutan Sunyapringga.
Hidup cebong! Hidup kampret!," tulisnya.
Minta Tsunami Banten Tak Dihubungkan dengan Azab
Budayawan Sudjiwo Tedjo meminta tsunami yang menerjang Banten, pada Sabtu (22/12/2018) tak dikaitkan dengan azab.
Diketahui, setiap kali ada bencana alam yang melanda Indonesia, beberapa masyarakat justru mengaitkannya dengan azab Tuhan.
Selain itu, ada juga yang menghubungkan bencana alam dengan politik.
Sudjiwo Tedjo lantas berharap pihak yang menyukai ataupu tidak memyukai pemerintahan Jokowi untuk tak lagi melakukan hal demikian.
"Suka/tidak sama rezim ini, mari ndak usah spekulasi bahwa tsunami Banten ini adzab," tulis Sudjiwo Tedjo, pada Minggu (23/12/2018).
Penelusuran TribunJakarta.com tsunami yang melanda Banteng dan Lampung menelan ratusan korban jiwa.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan data yang ia terima hingga pukul 13.00 WIB menyebutkan sebanyak 168 meninggal dunia, 745 luka, dan 30 orang hilang.
Akibat tsunami yang menerjang sekitar pukul 21.00 tersebut sebanyak 558 unit rumah rusak, 9 hotel rusak berat, 60 warung kuliner, dan 350 perahu rusak.
"Jumlah masih akan terus bertambah,ini masih data sementara. Mulai dari TNI, Polri, PMI, Tagana, BPBP masih terus melakukan pencarian korban. Jalan-jalan. Juga masih ada yang tertutup material yang terbawa tsunami," katanya saat jumpa pers di kantor BPBD DIY, Minggu (23/12/2018).
• Jadi Korban Tsunami Banten, Istri Ade Jigo Sempat Ikut Pengajian Kiwil
• Lolos dari Tsunami Banten, Ifan Seventeen Selamat karena Benda Sederhana Ini
TONTON JUGA
Sudjiwo Tedjo menyebut korban yang meninggal akibat tsunami di Banten dan Lampung justru adalah pihak yang 'selamat'.
Menurut Sudjiwo Tedjo yang tak menjadi korban seperti dirinya malah bisa saja menjadi pihak yang celaka.
Pasalnya orang yang tak meninggal dunia akibat tsunami tersebut masih sibuk mengejar urusan di dunia.
• Bencana Alam Dikaitkan dengan Azab Tuhan, Mahfud MD: Allah Tak Mungkin Mengazab Secara Membabi Buta
• Hilang Seusai Tsunami, Herman Gitaris Band Seventeen Ditemukan Meninggal Dunia
"Sebab, siapa tahu yg tampak meninggal justru yg selamat, dan yang tampak tak meninggal kayak kita2 ini justru yg celaka krn masih harus gedebugan di dunia," tulis Sudjiwo Tedjo.
Pantauan TribunJakarta.com baru dua jam diunggah kicauan Sudjiwo Tedjo itu sudah viral.
Kicauan tersebut sudah disukai dan di-retweet ribuan kali oleh pengguna Twitter.
Ratusan komentar juga nampak memenuhi kolom komentar kicaun itu.
"setuju mbah. aku pun merasa dunia ini isinya gedebukan dan ujian saja."
"Betul mbah. Mantab Jiwa"
"Coba ngomong spt ini ke keluarga korban mbah..
Atau mgkn misal keluarga mbah tedjo yg jadi korban..bisa ngomong seperti ini tidak?"