Mafia Bola
Satu Jam Petinggi PSSI Telepon Fakhri Husaini Agar Tak Datangi Mata Najwa, Terungkap Alasannya
Tiga orang menelepon Fachri Husaini agar tak hadir di acara Mata Najwa yang membahas pengaturan skor dan mafia bola. Satu di antaranya petinggi PSSI.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Cerita baru tentang sikap PSSI yang kelabakan dengan bergulirnya kasus pengaturan skor dan mafia bola diungkap Fachri Husaini.
Pria kelahiran Lhokseumawe, Aceh, ini sudah tak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16.
Ia mengaku sempat dihalang-halangi petinggi PSSI saat menjadi satu dari sekian narasumber Mata Najwa yang topiknya PSSI Bisa Apa Jilid I.
Fakhri Husaini merasa tertantang dan perlu hadir di acara itu. Turut hadir saat itu Bambang Suryo mantan runner match-fixing, anggota Exco PSSI Gusti Randa.
Selama diskusi muncul nama Vigit Waluyo, orang yang Bambang Suryo sebut punya andil besar dalam pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Di acara itu Fakhri Husaini mengaku pernah mendengar nama Vigit Waluyo dan ia mengiyakan penjelasan Bambang Suryo tentang orang yang kini dicari-cari itu.
"Semua stakeholder sepak bola pasti tahu Vigit Waluyo," kata Fakhri Husaini.
• Bambang Suryo Diteror Bongkar Mafia Bola: Rumah Diketuk Dini Hari, Ibu Mertua Didatangi Pria Tegap
Najwa Shihab sempat melempar pertanyaan kepada Gusti Randa soal Vigit Waluyo, namun ia mengaku tak tahu nama itu.
Ketidaktahuan Gusti Randa spontan membuat Bambang Suryo tertawa. Ia sangsi kepada Gusti Randa, karena sudah bertahun-tahun berkiprah di PSSI.
Kembali ke Fakhri Husaini, orang yang memintanya urung hadir dalam acara Mata Najwa tak lain Sekjen PSSI Ratu Tisha.
Ditelepon petinggi PSSI
Fakhri Husaini datang untuk memberikan tanggapan soal dugaan pengaturan skor di kompetisi sepak bola Indonesia di Mata Najwa yang live di Trans 7 pada Rabu (28/11/2018).
Sebagai pelatih timnas U-16, Fakhri berbicara soal pengaruh pengaturan skor terhadap pemain-pemain muda masa depan Indonesia.
Ada pihak yang melarangnya muncul di televisi, namun Fakhri Husaini maju terus dan tetap menghadiri acara Mata Najwa.
"Ada perbedaan pendapat yang tajam, dan saya mengakui itu. Contoh, saya dilarang-larang datang ke Mata Najwa," kata Fakhri seperti dilansir BolaSport.com.
"Yang ngelarang ada tiga orang yang telepon sebelum saya berangkat ke Mata Najwa, yang terakhir telepon dan panjang itu Sekjen. Hampir satu jam telepon," ujar dia.
Fakhri melanjutkan, Sekjen PSSI mengutarakan dirinya tak mau menghadiri acara tersebut meski mengaku mendapat undangan.
Ratu Tisha meminta Fakhri untuk mengikuti langkahnya dengan tak hadir ke acara tersebut.
"Dia sampaikan kami ini ini juga diundang tapi kami tidak mau datang. Terus kalau bisa coach Fachri tidak usah hadir ke sana. Saya bilang alasannya apa? Saya juga bukan bagian dari PSSI lagi karena kontrak saya sudah habis karena kontrak saya selesai siapapun yang ngehubungin saya tidak ada kaitannya dengan PSSI," kata Fakhri.
Alasan yang membuat Fakhri nekat untuk hadir ke Mata Najwa adalah dirinya merasa memiliki tanggung jawab untuk sepak bola Indonesia.
"Saya sampaikan ke Tisha, saya tidak sekali dua kali diundang TV tapi saya tidak hadir karena yang ngundang acaranya kurang menarik dan saya sedang tidak ada di Jakarta dan ada kerjaan yang harus saya selesaikan," ucap dia.
"Kalau Mata Najwa buat saya menarik, bunyinya pengaruh match-fixing terhadap pembinaan usia muda, saya punya kepentingan di situ," kata Fakhri.
Berdasarkan penuturan Fakhri, Ratu Tisha enggan hadir dalam acara tersebut karena khawatir PSSI bakal "dibantai".
Namun, Fakhri merasa pernyataannya di acara tersebut tak ada satu pun yang dengan sengaja memojokkan PSSI.
"Dia bilang tidak hadir karena khawatir di sana cuma jadi pembantaian saja. Kalau kalian tidak hadir terus PSSI memang dibantai orang. Saya bilang datang saja sama-sama. Saya juga tidak bodoh-bodoh banget yang bagus di PSSI juga tidak mungkin saya bilang tidak baik," kata dia.
"Dan faktanya kemarin saya tidak menyerang PSSI. Mungkin satu-satunya yang dianggap menyerang itu karena salah satu dari dua Exco itu tidak kenal Vigit Waluyo tapi saya kenal, itu dianggap beda," ujar Fakhri.
Kendati berprestasi membawa timnas U-16 juara Piala AFF U-16 2018, Fakhri Husaini tak masuk dalam daftar pelatih timnas yang diumumkan PSSI.
Mantan pesepak bola timnas Indonesia yang juga karyawan PT Pupuk Kaltim Bontang itu digantikan oleh Bima Sakti sebagai pelatih timnas U-16.
Sementara itu, Indra Sjafri ditunjuk menjadi nakhoda timnas U-22 Indonesia. Sedangkan timnas senior diasuh oleh Simon McMenemy.
PSSI panggil akun medsos terkait isu pengaturan skor
Sejumlah akun media sosial yang membahas isu pengaturan skor dipanggil PSSI.
Pemanggilan pemilik akun-akun sosial media itu terbagi dalam dua periode, pertama dijadwalkan pada Sabtu (29/12/2018).
Pada periode pertama itu PSSI berencana memanggil 13 akun sosial media dalam beberapa platform.
Sehari setelahnya, Minggu (30/12/2018), PSSI akan memanggil 12 akun lainnya.
Dalam rilis resmi di laman PSSI.org, pemanggilan itu bertujuan untuk menggali informasi dan menindaklanjuti penyelesaian segala macam praktik kecurangan dalam persepakbolaan Indonesia.
"PSSI memanggil sejumlah pemilik akun media sosial pada pekan ini terkait dugaan pengaturan skor yang diketahui dan disampaikan ke media sosial," tulis laman resmi PSSI itu.
Penggalian informasi oleh Kometi Disiplin itu akan dilaksanakan Rasuna Office Park, Jakarta.
PSSI berharap kehadiran pemilik akun tersebut.
Selain itu, PSSI juga berharap mereka bisa kooperatif sehingga dapat membantu dalam pengusutan match fixing atau pengaturan skor pertandingan.
Tak hanya itu, mereka diharapkan menyertakan bukti-bukti yang akurat dan jelas.
Berikut daftar akun medsos yang pemiliknya dipanggi Komdis PSSI:
Pemanggilan tanggal 29 Desember
@footballnesia (twitter)
@Factasia Football (Youtube)
@siorangdalam (IG)
@garudarevolution (IG),
@kita.sepakbola (IG)
@kepoball (IG)
@beritatimnas.id (IG)
@caption_bola (IG)
@fans_bola_nasional (IG)
@lingkar.garuda (IG)
@mafiawasit (twitter)
@m.rusdai (IG)
@Marai Tuman (youtube)
(Baca Juga: Kemenpora Apresiasi Keseriusan Satgas Anti Mafia Bola Berantas Skandal Pengaturan Skor)
Pemanggilan tanggal 30 Desember 2018
@MixedZoneClube (twitter)
@rotitv_ (IG)
@timnas.indonesia (IG)
@seputar_bola (IG)
@seputargaruda (IG)
@uberjakmania (twitter)
@Genyo TV (Youtube)
@darmanfauziii05 (Twitter)
@garuda_media (IG)
@itsdhay (IG)
@pakarbolaindonesia (IG)
@pengamatsepakbola (IG). (BolaSport.com/TribunJakarta.com)