Kerap Dikaitkan dengan Kasus Pengaturan Skor, Vigit Waluyo Kini Menyerahkan Diri ke Kejaksaan

Vigit Waluyo, sosok yang disebut-sebut sebagai dalang pengaturan skor sepakbola di Indonesia menyerahkan diri.

Editor: Mohamad Afkar Sarvika
SURYA MALANG
Vigit Waluyo 

Penyebutan nama Vigit Waluyo itu dikatakan oleh narasumber dalam acara Mata Najwa dengan tajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 2" pada Rabu (19/12/2018) malam WIB.

Pria yang enggan disebutkan namanya dengan inisial Mr X mengungkap bahwa Vigit adalah raja di Liga 2.

Dalam pernyataannya, raja yang dimaksud yakni sosok yang memiliki wewenang besar dalam pengaturan pertandingan di Liga 2 2018.

Masih lanjut Mr X, tim-tim yang ikut diatur oleh Vigit Waluyo yakni diantaranya PSS Sleman dan PSMP.

"Vigit Waluyo adalah 'raja' di Liga 2. Banyak pertandingan yang diatur oleh Vigit Waluyo," ujar Mr. X mengungkapkan.

Amankan Wilayah Jakarta Barat Saat Malam Tahun Baru, 736 Personel Gabungan Dikerahkan

Siap Sambut 2019, Kahiyang Ayu Isyaratkan Persiapan Adik Baru Sedah Mirah Tahun 2020

"Salah satunya tim yang diatur Vigit Waluyo di Liga 2 adalah PSS dan PSMP," lanjut Mr X menambahkan.

Nama Vigit mulai mencuat di permukaan setelah mantan runner pengaturan skor sepak bola Indonesia, Bambang Suryo buka-bukaan.

Bambang yang kini menjadi manajer Persekam Metro FC menyebut bahwa Vigit adalah salah satu dalang match fixing di Indonesia.

Hingga kini Vigit Waluyo belum memberikan klarifikasi atas tuduhan-tuduhan tersebut.

Sebelumnya, Bambang Suryo mantan runner pengaturan skor sepakbola Indonesia mengaku mendapat banyak ancaman.

Ancaman muncul setelah Bambang Suryo menyebut nama Vigit Waluyo dan beberapa inisial nama lainnya yang ditengarai merupakan mafia sepakbola dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7 beberapa hari lalu.

Amankan Wilayah Jakarta Barat Saat Malam Tahun Baru, 736 Personel Gabungan Dikerahkan

Didepak Persija Jakarta, Asri Akbar Sudah Terima Surat Keluar dari Manajemen Skuat Macan Kemayoran

Begitu menyebut Vigit Waluyo sebagai aktor pengaturan skor pertandingan sepakla di Indonesia, Bambang Suryo mengaku mendapat banyak telepon gelap.

Isi telepon gelap itu mengintimidasi dan bahkan juga mengancam keselamatannya atau dibunuh.

"Ya, semenjak pulang dari acara itu (Mata Najwa), mungkin sudah sekitar tujuh sampai delapan kali telpon.

 Saya tahu siapa-siapa saja orangnya, bahkan salah satunya ada dari petinggi, petinggi ini saya tidak bisa katakan, tapi saya tahu," kata Bambang Suryo yang ditemui Surya.co.id di Malang, Rabu (5/12/2018).

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved