Membangun Estetika Kota Melalui Seni Bersama Komunitas Warga

Para arsitektur itu merespons pembangunan estetika kota dengan mengadakan kegiatan "Kota dan Seni: Menjadi (Komunitas) Warga 2018"

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Blengketan, acara seni Komunitas Pondok Jaya dengan Lab Teater Ciputat di Lapangan Bulutangkis Rosip, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangsel, Minggu malam, (6/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Membangun keindahan kota seringkali dipraktikan dengan membuat kampung dan gang berwarna-warni aneka rupa serta membangun taman bermacam konsep.

Tangerang Selatan (Tangsel) termasuk di dalamnya. Pemerintah kota (Pemkot) pernah mengadakan lomba Gang Cantik. Lomba yang membuat sebagian warga menghias gang rumahnya dengan mural penuh warna dan penghijauan.

Namun bagi Lab Tanya, membangun keindahan atau estetika kota, bukan hanya soal seni artefak, tapi juga keterlibatan masyarakat dalam berseni itu sendiri.

Lab Tanya merupakan komunitas para arsitektur dan beberapa orang dari disiplin ilmu lainnya, yang mendorong inisiatif kegiatan berbasis riset dan perancang arsitektur.

Para arsitektur itu merespons pembangunan estetika kota dengan mengadakan kegiatan "Kota dan Seni: Menjadi (Komunitas) Warga 2018".

Dalam penjelasan di akun Instagramnya, Lab Tanya menjelaskan program tersebut merupakan kolaborasi antara lima komunitas warga dengan lima komunitas seniman, untuk memunculkan tawaran gagasan mengenai cara adaptasi dan merespons tumbuh kembang diri dan kotanya secara kritis, di wilayahnya masing-masing.

Lima komunitas warga itu adalah Komunitas Andrawina Praja Sarana (APS), Komunitas BS Jawara, Komunitas Pondok Jaya, Komunitas Ramah dan Komunitas Riverpark Bintaro. Mereka berkolaborasi dengan seniman Unconditional Design, KKK, Kolektif Hysteria, Cut n Rescue dan Lab teater Ciputat.

Dari hasil diskusi antar komunitas warga dan seniman, mereka akan membuat acara seni yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan melibatkan masyarakatnya.

"Jadi membangun kota ya sebenarnya membangun komunitas warga, masih jarang dilihat sebagai agenda pembangunan," ujar Ade Wibowo, Pendiri Lab Tanya, di Lapangan Bulutangkis Rosip, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangsel, selepas acara Blengketan, kolaborasi antara Komunitas Pondok Jaya dan Lab Teater Ciputat, Minggu malam (6/1/2019).

"Jadi Kota dan Seni ini adalah program yang sebenarnya biasanya kalau kita melihat kota kan seringnya dari atas dengan helikopter, bentuk-bentuk yang kelihatan kan bangunan dan lain-lain. Sementara yang enggak pernah kelihatan pada saat kita ngomong pembangunan kota, sebenarnya orang-orang," tambahnya.

Dengan kolaborasi antar warga dan seniman, Adi mengatakan, dari situ bisa terlihat relevansi warga dalam proses pembangunan di kota, dalam hal ini, Tangsel.

"Kami ingin melihat itu sih, jadi komunitas warga itu sebenarnya di kondisi hari-hari ini masih relevan enggak sih, melihat komunitas warga itu menjadi satu elemen penting membangun kota," jelasnya.

TribunJakarta.com mendatangi acara Blenketan, yang ramai dihadiri warga Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangsel, tepatnya lingkungan RT 5 RW 2.

Dalam acara tersebut, berisi penampilan tari dari anak-anak setempat, drama sejarah kampung, video pendek curhatan warga sesepuh dan pameran foto kenangan.

Acara berlangsung meriah. Warga setempat antusias menyaksikan anak-anak yang biasa bermain di sore hari, lenggak-lenggok di panggung seadanya menarikan tari Betawi.

Di sudut lapangan, ada pameran foto sederhana yang memampang foto-foto dokumentasi warga yang masih menggunakan kamera film.

"Ini yang kawin sama si anu ya," ujar seorang Bapak berpeci hitam kepada lelaki di sebelahnya, ketika melihat pameran foto kenangan.

Suasana acara tersebut hangat kekeluargaan. Kenangan dari foto jadul bangkit. Terlebih testimoni para sesepuh kampung yang dibuat film, membuat ingatan akan rimbun pohon masa lalu terngiang.

Kawasan Pondok Jaya memang berubah. Kini sekeliling kampung tersebut, banyak berdiri perumahan, bangunan dan jalan yang dibangun pengembang.

Bambang Prihadi, aktor dan seniman dari Lab Teater, memiliki isu besar yang sering kali luput dari pembicaraan pembangunan, pada konsep acara seni bertajuk "Blengketan" itu.

Baginya, seni bukan hanya karya, namun bagaimana seni bisa membuka ruang komunikasi dan kerja sama.

4 Orang Ditangkap karena Diduga Lancarkan Aksi Premanisme di Kargo Bandara Soekarno-Hatta

Melalui Blengketan, Lab Teater dan Komunitas Pondok Jaya, menarik pembangunan estetika kota ke arah yang lebih subtil, yakni manusianya.

Bembeng, panggilan karibnya, mengatakan, yang paling dekat dengan manusia adalah memori.

"Sederhananya waktu itu yang paling dekat, yang menjadi poin kan masyarakat menjadi bagian. Yang paling dekat dengan masyarakat kan memorinya," jelas Bembeng.

Seni dalam acara tersebut bukan hanya karya, melainkan sebuah gerakan bersama.

Ika Rahmawati, salah satu penyelenggara acara Blengketan dari komunitas Pondok Jaya, mengaku senang dengan program tersebut.

Ia mengaku awalnya tidak mengerti, namun dengan arahan dan tukar pikiran bersama para seniman dari Lab Teater, Ika yang seorang karyawan di perusahaan swasta, meluangkan waktunya untuk mengonsep acara tersebut sejak awal Desember tahun lalu.

Ika juga mengaku belajar banyak dari menyelenggarakan acara tersebut, terutama pada bagian mengajak remaja lain dan warga untuk antusias berpartisipasi.

"Awalnya juga enggak tahu, ngomong ke warganya bagaimana. Terus diajak kan ke komunitas lain kaya Lab Teater, Sanggar Akar, ya bagaimana mengajak masyarakat deh," ujar Ika mengutarakan kesannya.

Bersama Ika, Diani Puspita Sari, ketua penyelenggara Blengketan, mengaku senang dan mau mengadakan acara seperti itu lagi.

Melihat respons dan tanggapan warga, Diani, yang juga pendiri sanggar tari Puspita di Pondok Jaya, dirinya terbawa dan merasa kegiatan tersebut bermanfaat.

"Boleh juga, anak-anak responsnya pada senang. Warga juga, jadinya pada temu cerita gitu," ujar Diani.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved