Pemerintah Kota Sulap Gedung SD Tak Terpakai di Benda Jadi Pusat Oleh-oleh Tangerang

Pemerintah setempat pun berinisiatif mengubah gedung tersebut menjadi pusat kuliner dan memanfaatkan beberapa fasilitas yang tersisa.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Pusat oleh-oleh Kota Tangerang di Gedung SDN Rawa Bokor di Jalan Husein Sastranegara, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Rabu (9/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, BENDA - Gedung SDN Rawa Bokor di Jalan Husein Sastranegara, Kecamatan Benda, Kota Tangerang disulap menjadi pusat oleh-oleh.

Hal itu merupakan ulah dari Pemerintahan Kota Tangerang lantaran gedung sekolah dasar tersebut sudah tidak dipakai selama lima tahun sejak 2013.

Awalnya, gedung yang telah diresmikan pada tahun 2007 oleh Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim pada periode 2003-2008 itu terkena dampak gusuran pembangunan Tol Lingkar Luar Jakarta.

Tetapi, gedung yang berada di dekat Bandara Soekarno-Hatta itu batal digusur.

Padahal, para pengajar dan pelajar pun telah direlokasi ke gedung yang baru.

Kini gedung tua tersebut pun tak layak pakai sebab, beberapa aset yang berada di gedung tersebut telah dijarah.

Pemerintah setempat pun berinisiatif mengubah gedung tersebut menjadi pusat kuliner dan memanfaatkan beberapa fasilitas yang ada.

"Beberapa asetnya sudah tidak ada seperti, jendela, pintu dan plafon. Makanya, kami manfaatkan seadanya dengan sedikit perbaikan, mencat ulang seluruh gedung," ujar Wali Kota Tangerang, Sachrudin di lokasi, Rabu (9/1/2019).

Wali Kota Tangerang, Sachrudin saat mengunjungi pusat oleh-oleh Kota Tangerang di Gedung SDN Rawa Bokor di Jalan Husein Sastranegara, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Rabu (9/1/2019).
Wali Kota Tangerang, Sachrudin saat mengunjungi pusat oleh-oleh Kota Tangerang di Gedung SDN Rawa Bokor di Jalan Husein Sastranegara, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Rabu (9/1/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Ia melanjutkan, lokasi tersebut dipilih karena berdekatan juga dengan Bandara Soekarno-Hatta.

Ia pun meyakinkan keputusan tersebjt akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga Tangerang terutama Kecamatan Benda.

Pihaknya pun juga akan berkoordinasi dengan instansi lainnya terkait pengadaan penunjuk lokasi pusat oleh-oleh dan kuliner tersebut.

Hal itu supaya wisatawan lokal dan mancanegara bisa melihat ataupun mampir saat hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta.

"Nanti kita tambahkan penunjuk arah, supaya wisata mancanegara bisa tahu lokasi kita ini," beber Sachrudin.

Oleh-oleh yang dihadirkan pun beragam mulai dari makanan khas Tangerang dan kain khas Tangerang.

Seperti Batik Nyi Mas Melati, Gula Kacang, Renginang, Wijen Manis, Laksa, Nasi Jagal dan Sop Santan.

Harga yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu.

Bila ingin berkunjung ke pusat oleh-oleh itu, disarankan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua atau empat dan bisa juga menggunakan angkutan khusus.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved