Pengacara Mundur Karena Bertentangan dengan Nurani, Kekasih VA Singung Manusia Tak Punya Hati

TRIBUNJAKARTA.COM -- Pengacara VA memutuskan mundur membela kliennya karena bertentangan dengan nurani, kekasih VA beri tanggapan ini lewat Instagram.

Seperti diketahui, Muhammad Zakir Rasyidin ini sempat memberi konferensi pers di media terkait kasus prostitusi yang sempat menyeret VA, Senin (7/1/2019).

Selama konferensi pers tersebut, Zakir terlihat membela mati-matian VA di hadapan para pewarta.

Akan tetapi, kini hanya satu hari pasca konferensi pers, Zakir memutuskan untuk mundur sebagai pengacara Vanessa Angel.

"Benar (mundur), iya per hari ini," tulis Zakir kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (Selasa (8/1/2019) malam.

Menurut sang pengacara, membela VA ini ternyata bertentangan dengan nurani-nya sebagai kuasa hukum.

"Mundur karena bertentangan dengan nurani, silahkan dinilai sendiri," tulis Zakir lewat pesan Whatsapp, dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Lanjut Zakir, menurutnya selama menjadi pengacara VA, ia merasa ada fakta-fakta yang ditutupi kliennya.

"Semestinya kita membantu polisi membuka fakta, agar jaringan prostitusi ini bisa dibuka, bukan membenturkan lawyer dengan polisi hanya karena ingin ada pembenaran bukan kebenaran, dan insiden ini tentu bertentangan dengan nurani," tambah Zakir.

Tentu, kabar mundurnya sang pengacara ini terlalu mengagetkan.

Pasalnya, beberapa hari8 yang lalu, Zakir menggebu-gebu membela VA bahkan menantang pihak Polda Jatim.

"Kalau klien kami menerima 80 juta tidak benar, Tarifnya 80 juta tidak ada. Percakapan dari mana itu? Munculkan. Tidak ada," ucap Zakir, dikutip dari Kompas.com saat jumpa pers yang diadakan di Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (7/1/2019).

"Kalau ke rekening Vanessa kita pun pasti bisa memberi penjelasan soal itu. Tapi kan klien kami memberi penjelasan tidak pernah menerima uang itu," tambahnya.

Selain itu, Zakir juga membantah bahwa beberapa barang bukti yang ditemukan saat penangkapan adalah milik VA.

"Terkait tarif 80 juta, DP 30 persen, di kamar sama siapa, berbusana atau tidak, celana dalamnya disita atau bukan, tadi ada buktinya, barang bukti kondom di sini (surat keterangan) tidak ada," ucap Zakir.