Pihak SDN Bambu Apus 01 Merasa Terganggu dengan Proyek Tol Serpong-Cinere
Kosim berharap proses pembangunan tol yang hanya berjarak sekira 30 meter dari sekolah itu, dihentikan sementara setiap KBM berlangsung.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Pihak SDN Bambu Apus 01, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), merasa terganggu dengan proyek pembangunan tol Serpong-Cinere.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, ruang kelas VI dan laboratorium komputer sekolah itu baru saja porak poranda akibat truk tanah proyek pembangunan tol tergelincir.
Kosim Purwanto, Tata Usaha SDN Bambu Apus 01, mengatakan, pada kegiatan belajar mengajar (KBM) sehari-haripun, proses pembangunan tol itu sangat mengganggu.
Getaran dan suara yang diakibatkan hilir mudik truk proyek, membuat bising situasi KBM.
"Getaran tetap ada ya mengganggu lah," ujar Kosim kepada awak media, Senin (14/1/2019).
Kosim berharap proses pembangunan tol yang hanya berjarak sekira 30 meter dari sekolah itu, dihentikan sementara setiap KBM berlangsung.
Ia khawatir getaran dan suara bising, terus mengganggu para siswa dalam belajar.
"Sebanarnya khaeatir tetap ada. Ya pada saat jam KBM diupayakan truk pengangkut tanah itu di-non aktifkan dulu," jelasnya.
Selain getaran, Kosim juga mengungkapkan, truk proyek yang mondar-mandir kerap merusak bagian pagar sekolah.
• Ruang Kelas SDN Bambu Apus 01 Porak Poranda Tertimpa Tanah Pembangunan Jalan Tol
"Setiap saat itu, terutama di ujung, sering kesenggol, tapi mereka betulin lagi," ujarnya.
Ia mengatakan terkait semua gangguan terhadap proses KBM dan kerusakan gedung, pihak sekolah sudah berkomunikasi dengan kontraktor, dalam hal ini PT Waskita Karya.
"Obrolan pastinya sudah ada," ujarnya.
Saat disambangi awak media, pihak Waskita tidak bersedia memberikan keterangan apapun.