Kabar Artis
Amplop Tersegel di Debat Pilpres Dikritik, Ira Koesno Ungkit Pengalaman 'Pahitnya' di Pilkada 2017
Di debat capres-cawapres perdana Pilpres 2019 moderator Ira Koesno dan Imam Priyono menunjukkan amplop pertanyaan yang masih tersegel.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Di debat capres cawapres perdana Pilpres 2019 moderator Ira Koesno dan Imam Priyono menunjukkan amplop pertanyaan yang masih tersegel.
Tindakan Ira Koesno itu rupanya menuai kritikan tajam dari masyarakat.
Pasalnya penegasan Ira Koesno dan Imam Priyono, yang selalu menyatakan 'amplop masih dalam keadaan tersegel' dianggap tidak perlu karena masing-masing pasangan capres-cawapres telah mendapatkan bocoran pertanyaan debat.
Ira Koesno lantas menjawab soal kritikan tersebut.
Ira Koesno kemudian mengukit soal pengalaman 'pahitnya' saat menjadi moderator di Debat Pilkada DKI Jakarta putaran terakhir di tahun 2017.
Hal tersebut disampaikan Ira Koesno saat menjadi narasumber di Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, pada Minggu (20/1/2019).
Awalnya Ira Koesno mengaku tindakannya yang berulang kali menunjukkan amplop pertanyaan kepada khalayak menjadi bahan perbincangan.
"Yang banyak dipertanyakan adalah soal amplop yang disegel," ucap Ira Koesno, dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube TV One.
"Udah tahu dikasih kisi-kisi, kenapa moderator bolak-balik bilang disegel-segel," tambahnya.
• Hindari Pertanyaan Menikah, Ira Koesno Sengaja Pakai Cincin di Jari Manisnya
• Belum Menikah, Ira Koesno Ternyata Sempat Sebut Kagumi Sosok Pria Ini
TONTON JUGA
Ira Koesno kemudian mengungkit pengalamannya saat menjadi moderator di Debat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ira Koesno mengatakan kala itu dirinya dikHawatirkan tidak memberikan amplop pertanyaan sesuai dengan nomor undian yang dipilih atau diambil oleh peserta debat.
"Saya tuh ingat waktu Pilgub DKI putaran terakhir ketika ditanya mengambil undian nomor berapa, saya yang memegang semuanya, dan saya dipertanyakan apa betul ira mengambil amplop yang tepat atau mengambil pertanyaan yang betul," terang Ira Koesno.
Wanita 49 tahun itu kemudian menjelaskan hal tersebut menjadi alasan mengapa di debat Pilpres 2019 dirinya memperlihat kepada khayalak amplop pertanyaan masih dalam kondisi tersegel.
• Rahasia Ira Koesno, Moderator Debat Pilpres 2019 yang Tetap Awet Muda Meski Sudah Berusia 49 Tahun
• Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi Santai, Ira Koesno Dinilai Iwan Fals Galak Banget
Menurut Ira Koesno hal itu menjadi bukti amplop pertanyaan sesuai dengan nomor undian yang diambil peserta debat.
"Sekarang kita disegel tujuannya adalah kami tidak mengubah-ubah pertanyaan ya," terang Ira Koesno.
"Pertanyaanya adalah sesuai dengan a b c d e (undian) re," tambahnya.
Namun Ira Koesno mengaku tak masalah apabila ada pihak yang masih mempertanyakan tindakannya menujunkkan amplop pertanyaan yang tersegel.
"Nah tetapi kalau orang mempertanyakan yang engga apa apa," ucap Ira Koesno.
• Pesona Ira Koesno Pandu Debat Perdana Pilpres 2019, Pernah Ungkap Lelaki Idamannya
• Intip Makeup Ira Koesno Sang Moderator Debat Pilpres, Sejak Awal Karier Jadi Presenter hingga Kini
Ira Koesno menegaskan tindakan tersebut bertujuan untuk menunjukan sikap netral Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dicerminkan kepada dirinya sebagai moderator.
"Tapi sekali lagi itu untuk menunjukan nteralitas KPU yang direpresentasikan kepada kami (moderator re)," kata Ira Koesno.
"Bahwa kami tidak menukar urutan-urutan itu," tambahnya.
SIMAK VIDEONYA:
Belum Menikah, Ira Koesno Ternyata Sempat Sebut Kagumi Sosok Pria Ini
Sosok Ira Koesno menjadi salah satu perempuan yang mencuri perhatian di tengah agenda debat capres cawapres 2019, Kamis (17/01) tadi malam.
Meski sudah menginjak usia 49 tahun, Ira selalu tampil memukau dan awet muda di hadapan publik.
Miliki pesona dan karakter yang kuat, banyak publik dibuat penasaran dengan latar belakang Ira Koesno.
Diketahui, Ira Koesno masih berstatus sendiri atau belum menikah.
Presenter berita ini memang belum menemukan pria yang berlabuh di hatinya.
Belum temukan tambatan hati, ternyata Ira pernah mencurahkan sosok pria seperti apa yang menjadi idamannya.
Hal itu diketahui dari unggahan Ira pada akun twitter pribadinya pada Januari 2017 silam.
• Rahasia Ira Koesno, Moderator Debat Pilpres 2019 yang Tetap Awet Muda Meski Sudah Berusia 49 Tahun
• Intip Makeup Ira Koesno Sang Moderator Debat Pilpres, Sejak Awal Karier Jadi Presenter hingga Kini
Ia pernah mengunggah sebuah video Barack Obama yang memperlakukan istrinya dengan baik di depan banyak orang.
Follow Juga:
Ira pun menulis jika dirinya memilih Obama dalam cuitannya tersebut.
"Saya pilih Kangmas Obama," tulis Ira Koesno.
Dalam video tersebut, terlihat Obama sedang berdiri di sebelah Donald Trump dalam sebuah kegiatan.
Tak lama, Obama meraih tangan istrinya dan kemudian mencium tangan sang istri dengan mesra.
Melihat dan mengunggah cuplikan tersebut, tampaknya Ira Koesno tersanjung dan kagum dengan bagaimana cara Obama memperlakukan perempuan.
• Bukan Marah, Ibu Tiri Vanessa Angel Ungkap Perasaan Keluarga Saat Tahu Anaknya Terjerat Prostitusi
• Vanessa Angel Klaim Tak Dapat Dukungan, Ibu Tiri Akui Kerap Telepon Sang Anak, Ini Isi Percakapannya
• Putra Sulung Kabarkan Kondisi Terkini Ustaz Arifin Ilham, Berharap Sang Ayah Kembali Berdakwah
Wah ternyata Ira Koesno mengakumi sosok Barack Obama ya Sahabat NOVA.
Sosok Ira Koesno
Perhelatan Pemilihan Presiden 2019 akan berlangsung pada 17 April mendatang. Namun, keramaian menjelang hari pencoblosan sudah berlangsung lama.
Adapun keramaian itu akan kembali terasa pada Kamis (17/1/2019) malam ini saat Komisi Pemilihan Umum menggelar debat pertama Pilpres 2019.
Dua pasangan calon, yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, akan berupaya memikat calon pemilih dengan visi, misi, serta program yang ditawarkan.
Adapun tema debat pertama Pilpres 2019 ini adalah pemberantasan korupsi, penegakan hak asasi manusia, dan pemberantasan terorisme.
Namun, tidak hanya dua pasangan calon yang menarik ditunggu. Dalam debat pertama ini, kehadiran enam panelis dan dua moderator juga dinantikan agar debat berjalan seru.
Secara khusus, sorotan tertuju kepada Ira Koesno sebagai moderator. Sebab, ini bukan kali pertama bagi penyiar berita pada era 1990-an itu menjadi pengantar acara debat.
Ira Koesno tampil memukau dalam debat Pilkada DKI Jakarta 2017. Kehadirannya dianggap dapat menyegarkan suasana dan mendinginkan suasana pilkada yang saat itu memanas.
Namun, banyak juga yang belum tahu bahwa Ira Koesno juga menjadi moderator dalam debat pertama pilpres sepanjang sejarah Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada 2004 silam.
Kontroversi era reformasi
Mengawali karier sebagai akuntan, Ira Koesno beralih profesi menjadi jurnalis pada salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Ira sempat memicu kontroversi saat menjadi penyiar di stasiun televisi itu.
Ini terjadi pada 17 Mei 1998 beberapa hari sebelum kejatuhan Presiden Soeharto. Saat itu Ira Koesno mewawancarai Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja.
Dalam wawancara itu, muncul istilah "cabut gigi" yang merujuk permintaan terhadap turunnya Soeharto saat Orde Baru di pengujung kuasa.
Sarwono ketika itu menanggapi kondisi pemerintahan menghadapi gelombang demonstrasi mahasiswa. Untuk mengobati pemerintahan yang "sakit gigi", menurut Sarwono, maka perlu dicabut giginya yang sakit, yang merujuk pada Presiden Soeharto.
Akibat tayangan ini, Ira Koesno mendapat sanksi. Meski begitu, kariernya sebagai pembawa acara tetap berlanjut.
Debat Pilpres 2004
Pada 2004, Ira Koesno mendapatkan mandat dari KPU untuk menjadi moderator pada sesi debat perdana Pilpres 2004.
Tahun itu merupakan sejarah karena untuk kali pertama Indonesia menggelar pemilihan presiden secara langsung.
Dilansir dari harian Kompas edisi 1 Juli 2004, dalam acara debat 1 jam 30 menit tersebut, yang tampil sebagai panelis adalah peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti, dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo, Dekan Fakultas Ekonomi UI Aditiawan Chandra, dan Rektor Universitas Diponegoro Eko Budihardjo.
Pertanyaan muncul dari berbagai panelis ke calon kandidat, tapi kebanyakan dari mereka hanya sepakat dan menambahkan pernyataan salah satu kubu.
Bahkan, Ira Koesno sempat menekankan respons atas jawaban calon lain harus disertai alasan setuju atau tidak setuju.
Dalam menjawab penyampaian paparan program dan juga jawaban atas pertanyaan panelis kerap kali batas waktu yang disediakan terlewati.
Ira Koesno berkali-kali menegur kandidat karena melebihi waktu yang ditentukan. Setelah saat itu, namanya seketika tak tersentuh media. Ternyata dia membuat jasa konsultan.
Dilansir Harian Kompas yang terbut pada 30 April 2008, Tak kembali ke layar kaca, kini Ira sibuk dengan usaha jasa konsultan media dan kehumasan bernama Irakoesno Communications.
Debat Pilkada DKI Jakarta 2017
Memasuki era kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017, namanya muncul lagi. Ini disebabkan Ira Koesno dipilih sebagai mediator debat Pilkada DKI Jakarta 2017.
KPU DKI Jakarta memilih Ira karena memiliki pengalaman menjadi moderator dalam debat. Apalagi, dirinya jurnalis senior dan juga pernah jadi moderator debat perdana pilpres.
Ketika itu, debat dibagi dalam tiga bagian, yakni pertanyaan dari tim panelis, pertanyaan dari masyarakat, dan debat terbuka kedua pasangan calon.
Debat terbuka itu kemudian dibagi menjadi dua, yakni debat antar-calon wakil gubernur dan debat antar-calon gubernur. Ketika itu, dia menjadi moderator dua putaran pada pilkada DKI 2017.
Debat Pilpres 2019
Ketika memasuki kontestasi Pilpres 2019, namanya juga mendapatkan mandat dari KPU untuk menjadi moderator debat perdana dalam Pilpres 2019.
Ditemani Imam Priyono, Ira akan menjadi debat di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).
KPU menunjuk Ira Koesno dan Imam Priyono karena dua kubu pasangan calon merasa cocok. Pertanyaan debat sifatnya hanya pemantik.
Meskipun pertanyaan telah diberikan ke paslon sebelum debat diselenggarakan, tetapi itu tak akan mengurangi keseruan dalam berdebat. Karena setelah pertanyaan dilontarkan, paslon harus memberikan penjelasan atas jawabannya.
Selanjutnya, moderator akan memberi pertanyaan untuk menggali jawaban tersebut. Ada dua segmen debat dengan pertanyaan yang sudah lebih dulu diberikan ke paslon. Dua segmen lainnya, paslon diperbolehkan bertanya satu sama lain.
Dalam debat, juga akan diterapkan dua metode lontaran pertanyaan. Dua model itu, adalah model pertanyaan terbuka dan tertutup. Model terbuka artinya, kisi-kisi pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan ke peserta sebelum penyelenggaraan debat.
Model ini memberi kesempatan bagi peserta debat untuk mendalami pertanyaan dan menyiapkan jawaban. Selain model terbuka, ada juga pola pertanyaan tertutup. Pada model ini, masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan ke paslon lainnya.
Tema debat pertama adalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Pesertanya adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Debat pertama akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.
Setelah debat pertama, debat kedua rencananya akan diselenggarakan pada 17 Februari 2019, debat ketiga 17 Maret 2019, dan keempat pada 30 Maret 2019. Sementara, debat terakhir belum ditentukan tanggalnya karena KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.
(Nova/Kompas)