Gibran Rakabuming Tanggapi Sayembara Berhadiah Rp 100 Juta Soal Ijazah Jokowi: Udah Cair Belum Ya?
Gibran Rakabuming penasaran dengan sayembara berhadiah Rp 100 juta bagi siapa yang bisa membuktikan palsu tidaknya ijazah sang ayah, Presiden Jokowi.
Penulis: Ilusi | Editor: Y Gustaman
Hingga akhirnya, keaslian ijazah SMA 6 Surakarta Jokowi pun terungkap.
Melansir dari akun media sosial putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming tampak bereaksi.
Ia mempertanyakan hadiah Rp100 juta yang dijanjikan @albertpanjaitn soal tantangan pembuktian keaslian ijazah SMA Jokowi.
• Nagita Slavina Berseloroh Rafathar Anak Baim Wong, Suami Paula Verhoeven: Berengsek Gigi Nih
• Dibully Seusai Umrah & Disebut Keluarga Tanggung Dosanya, Cita Citata: Tuhan yang Bisa Nilai Manusia
Pasalnya, kepala sekolah SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto telah menjelaskan soal Ijazah SMA Jokowi.
"Ini udah cair belum ya?" tanya Gibran Rakabuming seraya membalas cuitan @albertpanjaitn.
Sontak reaksi Gibran Rakabuming soal hadiah Rp100 Juta tentang pembuktian Ijazah SMA Jokowi , mendapatkan reaksi dari wagranet.
"Berati mas Gibran kalo mepet butuh duit 100jt gampang ya, lah tinggal ngambil Ijazah bapak di lacinya. Heummmm ngiri saya mas."
"Buktiin aja mas.. lumayan 100 juta buat beli mainan Jan Ethes..'
"Mas, ayo buktikan. Lumayan dapet 100jt buat sewa ruko Markobar huehehe."
Follow :
Melanasir dari Kompas.com, Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto menjelaskan, sekolah itu dahulunya bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).
Sekolah didirikan pada 26 November 1975 pada era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Syarief Thayeb.
Pendirian SMPP sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 025b/0/1975 tentang Pembukaan Beberapa Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan di Provinsi Tingkat I Jawa Tengah.
Selain di Solo, lanjut Agung, dalam SK Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pembukaan SMPP juga dilakukan di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purwodadi.
"Kemudian sekolah (SMPP) menerima murid angkatan pertama baru tahun 1976. Angkatan pertama itu, termasuk di dalamnya Pak Jokowi," kata Agung.