Cerita Kekhawatiran dan Semangat Membara Ira Koesno Saat Wawancara 'Cabut Gigi' di Era Soeharto

Kisah Ira Koesno saat wawancara 'Cabut Gigi' di Era Soeharto, sempat merasakan kekhawatiran dan semangat membara karena ingin memberitahu ke publik.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ilusi Insiroh
Instagram @irakoesno_
Ira Koesno 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan jurnalis Liputan 6 SCTV Ira Koesno menceritakan kisahnya soal wawancara 'Cabut Gigi' di Era Soeharto.

Wawancara yang lebih dikenal dengan sebutan 'Cabut Gigi' di Era Soeharto itu dilakukan Ira Koesno bersama narasumbernya pengamat politik Sarwono Kusumaatmadja.

Kala itu, Ira Koesno harus memandu acara itu di tengah konflik krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998.

Adanya krisis moneter itu membuat rakyat Indonesia menuntut reformasi dan meminta Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun untuk mundur dari kursi presiden.

"Ini sebenarnya suara publik yang menginginkan perubahan, saya ingat headline di surat kabar utama 'ingin masanya yang diganti' tapi kan itu cetak dan di jaman itu televisi merupakan luar biasa."

"Singkat cerita, kami sebenarnya bersemangat apapun yang jadi suara rakyat harus kita kemukakan di layar kita," ucap Ira Koesno dilansir dari kanal YouTube iNews Talkshow & Magazine pada Senin (28/1/2019).

Kemudian, sosok Sarwono Kusumaatmadja diundang menjadi narasumber di acara tersebut dan tampak telah menggunakan pita hitam sebagai ungkapan belasungkawanya atas tertembaknya sejumlah mahasiswa di aksi 1998.

"Aduh kita mau sih bawa ke layar tapi kalau terlalu frontal, ini TV punya siapa? Sebenarnya ada ketakutan seperti itu, ini ngeri-ngeri sedap," beber Ira Koesno.

Ira Koesno menuturkan, Sarwono Kusumaatmadja kekeuh tak ingin melepaskan pita hitam yang dikenakannya dan jika diminta dilepaskan maka ia akan pulang dan tak akan menjadi narasumber.

Amplop Tersegel di Debat Pilpres Dikritik, Ira Koesno Ungkit Pengalaman Pahitnya di Pilkada 2017

Belum Menikah, Ira Koesno Ternyata Sempat Sebut Kagumi Sosok Pria Ini

Hindari Pertanyaan Menikah, Ira Koesno Sengaja Pakai Cincin di Jari Manisnya

Ramalan Zodiak Kesehatan & Karier Senin 28 Januari 2019, Capricorn Bakal Kurang Beruntung

"Bingung kita pada saat itu ada dua segmen dan diadakan di hari Minggu. Mau diganjal apa kalau tamunya pulang? Jadi yasudah kita ambil jalan tengah," tegas Ira Koesno.

Ira Koesno menyatakan, sejak awal Sarwono Kusumaatmadja tegas menuturkan bukan reshuffle kabinet yang harus dilakukan tetapi mengganti presiden alias cabut gigi.

"Udah dari awal dia ngomong gitu tetapi kita meminta agar bahasanya lebih diperhalus," papar Ira Koesno.

Sarwono Kusumaatmadja justru menolaknya.

"Kalau enggak mau halus, bapak harus ceritakan kronologinya sehingga publik tahu dan tak mendadak mengganti pemerintahan. Akhirnya dia setuju," beber Ira Koesno.

Follow Juga:

Akhirnya Kesepakatan dibuat dan wawancara dimulai.

Segmen pertama awalnya mengalir lancar. Sayang menjelang akhir, segmen itu menjelma menjadi sebuah film berakhir tragis.

Sarwono berujar, "Saya merasa reshuffle kabinet tidak membantu! Yang utama adalah, giginya harus dicabut (dalam arti Presiden Soeharto harus dilengserkan)".

"Ketika keluar kata-kata cabut gigi, ini di telinga saya riuh dan diteriak-teriakin," beber Ira Koesno.

irakoesno_
instagram.com/irakoesno_

Kala memasuki segmen kedua, Ira Koesno menuturkan sudah memiliki firasat yang tak enak.

5 Fakta Ira Koesno, Jurnalis Andal yang Jadi Moderator Debat Pilpres 2019

Sekilas Sosok Ira Koesno yang Pimpin Debat Pilpres, Pernah Dapat Sanksi di Era Presiden Soeharto

Ira Koesno Moderator Debat Perdana Pilpres 2019, Akui Deg-degan hingga Sempat Galau Karena Ini

"Setelah wawancara selesai, saya dapat informasi bahwa ada telepon dari pemerintah. Jadi memang ada ketidaksesuaian skenario dengan Pak Sarwono," beber Ira Koesno.

Ira Koesno menuturkan kala Sarwono mengemukakan analogi cabut gigi, ia merasakan kekhawatirannya.

"Antara yes sama dengan haduh. Yes karena kita merasa semangat ada suara publik yang harus disuarakan tetapi disisi lain, ini apa yang terjadi selanjutnya," aku Ira Koesno.

Simak videonya:

Jadi Moderator Debat Pertama Pilpres 2019

 Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama dua tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden menyepakati dua nama yang akan menjadi moderator pada debat pertama Pemilihan Presiden 2019.

Berdasarkan kesepakatan, diputuskan bahwa debat pertama akan dipandu oleh dua orang moderator, yaitu Ira Koesno dan Imam Priyono.

Ira Koesno adalah mantan jurnalis Liputan 6 SCTV.

Ia juga pernah menjadi moderator debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2017.

Sementara, Imam Priyono merupakan jurnalis senior TVRI.

"Terkait moderator debat pertama, sudah diusulkan dibahas dan dsepakati akan dimoderatori Ira Koesno dan Imam Priyono," kata Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).

Menurut dia, dua nama itu disepakati karena dua kubu pasangan calon merasa cocok.

Namun, KPU belum menyampaikan keputusan ini kepada Ira Koesno dan Imam Priyono.

Ia berharap, keduanya bersedia dan sanggup untuk menjadi moderator debat pertama pilpres.

Namun, jika ada yang berhalangan, maka KPU bersama tim sukses harus kembali bertemu untuk merumuskan nama moderator yang lainnya.

Jokowi Ngevlog Bareng Boy William, Sandiaga Gandeng Nissa Sabyan, Ini Kata Pengamat Politik

Jokowi Bahas Usaha Anaknya ke Boy William, Kaesang Pangarep Komplain: Bukan Pisang Goreng

Sederet Momen Kebersamaan Boy William dengan Jokowi, Jan Ethes Sampai Ketiduran di Delman

"Mudah-mudahan Beliau berdua bersedia. Kalau beliau berdua tidak bersedia, kami harus rapat lagi," ujar Arief.

Debat Pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali.

Debat pertama rencananya dilakukan pada 17 Januari 2019.

irakoesno_
instagram.com/irakoesno_

Tema debat pertama yaitu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Pesertanya adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Debat pertama akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

Setelah debat pertama, debat kedua rencananya akan diselenggarakan pada 17 Februari 2019, debat ketiga 17 Maret 2019, dan keempat pada 30 Maret 2019.

Sementara, debat terakhir belum ditentukan tanggalnya karena KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved