Fakta Anak-anak yang Dijerat UU ITE karena Sebar Video Konvoi Sambil Pamer Celurit di Bintaro

Dalam video, FR dibonceng, dan membawa stik golf iron nomor 3.

TribunJakarta.com sempat mewartakan meninggalnya MKF lewat keterangan ayahnya, Kahyani, yang syok berat saat mendapat informasi sulungnya menjadi korban tawuran.

Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Maulana J Karepsina, menerangkan kejadian tawuran berlangsung di kolong tol Deplu, Bintaro, Jakarta Selatan, yang melibatkan SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang dengan SMK 12 Tangerang, serta SMK Averus Jakarta Selatan, Rabu(31/10/2018).

"FR alias F adalah terpidana kasus tawuran yang menyebabkan korban meninggal dan sekarang sedang menjalani vonis hukuman penjara di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( LPKA) Salemba, Jakarta Pusat," papar Ferdy.

Asal pelaku dari Tangerang dan Jaksel

Video tersebut terlihat berada di Tangsel, dan sempat ramai di perbincangan warga Tangsel.

Baahkan Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat melihat video tersebut di grup Whatsappnya, langsung meminta agar dilaporkan ke polisi.

"Dilaporin dong," terangnya dalam grup aplikasi pesan singkat tersebut.

Tak hanya meminta, Benyamin juga langsung meminta kontak Kasat Reskrim Polres Tangsel, san langsung melaporkannya sendiri.

Namun ternyata, Tangsel swpertihanya kecipratan getahnya. Sebab dari 11 tersangka, hanya satu yang merupakan warga Tangsel.

Lokasi video tersebut yang nerada di Tangsel pun seperti hanya lewat, karena kegiatan utama mereka berada di Kunciran, Tangerang.

"Yang lainnya warga kota Tangerang dan Pesanggrahan Jakarta Selatan (Jaksel)," jelas Ferdy.

Perguruan Silat Banaspati

11 tersangka diketahui, tergabung dalam perguruan silat Banaspati, yang berlokasi di Kunciran, Tangerang.

"Mereka bisa berkumpul karena mereka habis latihan silat. Motifnya hanya untuk gagah-gagahan, karena konvoi itu direkam dan diupload ke media sosial," ujarnya.