Cerita Olan, Berprestasi di Arena Gulat Kini Jadi Petarung Memadamkan Api

Kendati tak melulu mendapatkan emas, namun tak jarang namanya tercatat sebagai peraih medali perunggu maupun perak di setiap kompetisi itu.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Petugas PJLP Damkar Pasar Minggu, Yolanda Putra pada Senin (4/2/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Yolanda Putra (30) menembus babak baru dalam kehidupannya dari berjibaku di atas matras gulat hingga menjadi petarung melawan api berseragam biru kebanggaannya sebagai petugas damkar.

Pria yang akrab disapa Olan sebagian besar menjalani masa hidupnya sebagai seorang atlet gulat yang telah malang melintang di berbagai kejuaraan gulat Nasional.

Ia pernah mendulang banyak prestasi dari profesinya sebagai pegulat.

Mulai dari Pra Pekan Olahraga Nasional (PON), PON, hingga Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat.

Kendati tak melulu mendapatkan emas, namun tak jarang namanya tercatat sebagai peraih medali perunggu maupun perak di setiap kompetisi itu.

Ia pun pernah mencicipi rasanya bertarung di ajang gulat Internasional di Istanbul, Turki.

"Saya pernah ke Turki untuk mengikuti sebuah kompetisi di sana. Di kota Istanbul. Selain itu juga pernah ke Kuba untuk berlatih selama 6 bulan," bebernya kepada TribunJakarta.com pada Senin (4/2/2019) di Kantor Sudin Damkar Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kecintaannya dengan gulat bermula saat dirinya masih berusia sekira 10 tahun.

Kala itu, ia diajak oleh pelatih gulat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bernama Suryadi Gunawan untuk merasakan pertarungan di arena gulat.

Awalnya, Olan tertarik ajakan dari pelatih itu lantaran ia diiming-imingi sesuatu.

"Saya diajak waktu itu sama pelatih Suryadi Gunawan. Tapi dulu ya namanya anak-anak, saya ikut karena tertarik karena dikasih makan. Kemudian ketika sudah latihan serius diberikan uang pembinaan setiap latihan jadi saya semain tertarik berkecimpung di sini," paparnya.

Sejak tahun 1998 hingga 2014 masa hidupnya dihabiskan melanglang buana ke berbagai kompetisi gulat.

Sampai akhirnya ia memutuskan untuk berhenti karena cedera bahu yang dideranya tak kunjung pulih hingga kini.

Empat tahun berselang, Olan banting setir menjadi seorang petugas pemadam kebakaran ketika ada peluang untuk bergabung sebagai petugas penyedia jasa lainnya orang (PJLP) tahun 2018.

Ia meninggalkan karirnya sebagai pegulat dari Pusat Pelatihan Olahraga Nasional (PPOP) menuju Kantor Pos Damkar Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Saya daftar dan diterima tes masuk, banyak perubahan ketika saya gabung di sini. Belajar disiplin kemudian banyak belajar hal baru mengenai alat-alat damkar. Saya enggak tahu apa-apa di sini awalnya dari nol karena memang dulu kuliah kan jurusan olahraga di UNJ," bebernya.

Baru hitungan bulan Olan menjadi PJLP Petugas damkar Pasar Minggu, ia pun belum merasakan bagaimana bertarung melawan kobaran api.

Petugas Damkar Jagakarsa Evakuasi Seekor Ayam yang Tercebur ke Sumur Sedalam 9 Meter

Istrinya Meriang 3 Hari Tersengat Tawon yang Bersarang di Rumah, Faeri Lapor ke Petugas Damkar

Jelang Imlek, 75 Petugas PPSU dan Damkar Bersih-Bersih Vihara di Jatinegara

"Ada diklat dulu sebelum terjun ke lapangan. Saya belum bisa terjun ke lokasi kebakaran, karena harus banyak belajar. Di sini saya mendapatkan arti tanggung jawab dan kerja keras. Hal yang terpenting itu kerja sama tim," jelasnya.

Ia pun sudah tak sabar nantinya akan bertarung melawan api demi melayani masyarakat.

"Kalau dulu saya bertarung berjibaku bersentuhan melawan pegulat, sekarang saya bertarung melawan api. Bedanya, nanti saya enggak bersentuhan dengan api tapi memadamkannya," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved