Pilpres 2019
Buat Puisi Doa yang Ditukar Fadli Zon Dikecam, Didesak Minta Maaf dan Disebut Ngelantur dan Sembrono
"Kiai itu tidak hanya simbol kehormatan, tapi juga spirit bahkan jiwanya para santri. Banyak santri kecewa dan marah jika kiainya dilecehkan," ujarnya
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dalam doa yang dipanjatkan menggunakan bahasa Arab tersebut, ia salah menyebut nama Jokowi dan mengucapkan nama Prabowo.
Hingga doa selesai dipanjatkan, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut tampak tak menyadari kesalahannya.
Setelah doa, tampak Ketua Umum DPP PPP, Rommahurmuzy membisikkan suatu hal kepada Mbah Moen.
"Alaa (untuk) Pak Prabowo, laa (tidak) Pak Prabowo, menawa (Tetapi) Pak Jokowi, Pak Jokowi Widodo," ucap Mbah Moen memberikan penjelasan.
"Alliwah (menunjukkan) ikhtiyaarii (pilihanku)," lanjutnya.
Ia kemudian meminta maaf lantaran salah menyebut nama Jokowi dan justru mengatakan Prabowo.
"Jadi saya kalau luput sudah tua, saya umur 90 lebih, jadi saya dengan ini saya untuk pribadi siapa yang di samping saya enggak ada kecuali Pak Jokowi," jelas Mbah Moen kemudian.
Cuitan pertanyaan Menag Lukman soal sosok 'kau' ini pun akhirnya direspons Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra itu menulis, sosok 'kau' dalam puisinya bukanlah Mbah Moen, melainkan penguasa dan makelar doa.
"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli Zon.
Jawaban Fadli Zon itu pun kembali dibalas oleh Menag Lukman.
"Alhamdulillah.."
"Terima kasih sekali atas penjelasannya..," tulis Lukman.
Isi Puisi Fadli Zon
Pada 3 Februari 2019, Fadli Zon mengunggah puisi Doa yang Ditukar lewat akun Twitter-nya yang terverifikasi.