Cerita Bertha: Dengar Berbagai Pengalaman PPSU Mulai Dirampok, Terluka, hingga Kerjakan Skripsi
Begitulah cerita yang dikisahkan oleh Bertha Simanulang, seorang Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Tebet Timur Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bukan sekadar membersihkan jalanan kota agar tampak bersih nan asri.
Dibalik kesederhanaan mereka melayani masyarakat, tersirat mara bahaya yang secara sekonyong-konyong akan menerkamnya.
Bayangkan saja, bukan melulu hanya menyapu jalanan dan merawat tanaman mereka pun turut diperbantukan mengatur lalu lintas, menebang pohon, hingga membersihkan saluran air.
Bahkan, mereka ditugasi membuat karya seni pada dinding saat menjelang perhelatan akbar Asian Games 2018 silam beserta maskot-maskotnya.
Maka tak ayal, pekerjaan yang diemban seorang petugas PPSU bukanlah hal sepele.
Begitulah cerita yang dikisahkan oleh Bertha Simanulang, seorang Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Tebet Timur Jakarta Selatan.
Ia membawahi sebanyak 62 petugas PPSU Tebet Timur dalam menjalani tugas mereka.
• Berencana Kawin Lari dengan Pria Beda Kasta, Ayah Ini Cekik Putrinya Sendiri hingga Tewas
Tentu, ada banyak kisah menarik di dalamnya.
"Saya membawahi 62 petugas ppsu yang saya bagi ke dalam sembilan grup dengan dua shift pagi dan siang. Saya bilang kerja PPSU itu berat," bebernya kepada TribunJakarta.com di Kantor Lurah Tebet Timur pada Rabu (6/2/2019).
Ia menuturkan seorang petugas PPSU pernah mengalami nasib sial tatkala tengah membersihkan jalan.
Petugas itu dijarah oleh perampok saat bertugas pagi hari.
"Sekira waktu subuh seorang petugas PPSU itu tengah menyapu di sekitar Stasiun Cawang, tapi tiba-tiba seorang perampok datang dan menjarah motor, dompet dan handphonenya. Agar tak terulang dia saya pindahkan ke grup lain," ungkapnya.
Bahkan, nyawa pun bisa jadi taruhannya kala tengah bekerja di jalan raya atau menebang pohon.
"Petugas PPSU ada yang sampai terluka tangannya saat menebang pohon dengan mesin pemotong pohon. Kondisi parah. Sekarang tinggal 80 persen bisa kembali berfungsi tangannya. Setelah kejadian itu saya alihkan jadi sopir pengangkut sampah," terangnya.
