Pilpres 2019

TERPOPULER: Disinggung Soal Penculikan 1998, Prabowo Subianto: Saya Tidak Kemana-mana

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menanggapi kicauan Teddy Gusnaidi tentang penculikan aktivis pada tahun 1998.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Erlina Fury Santika
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Jelang debat capres 2019, Prabowo Subianto memberikan pernyataan yang kontroversial dalam Pidato Kebangsaan pada Senin (14/1/2019) di JCC. Dalam Pidato Kebangsaan tersebut, dihadiri sejumlah tokoh politik dan pendukung Prabowo Subianto, seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Amien Rais, Zulkifli Hasan, Titiek Suharto, dan lainnya. 

"Bung @prabowo

1. SKCK gak ada urusan dengan pemecatan anda karena kasus penculikan aktivis. Belajar lagi soal SKCK ya..

2. Anda akui anda melakukan penculikan saat wawancara dengam Tempo. Wiranto pun mengatakan hal itu..

3. Yang bilang anda kemana-mana siapa? Saya gak nanya," tulis Teddy Gusnaidi.

Kicauan Teddy Gusnaidi
Kicauan Teddy Gusnaidi (Twitter Teddy Gusnaidi)

Soal Propaganda Rusia

Calon presiden urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menyebut tim sukses Prabowo-Sandiaga menggunakan gaya politik “propaganda Rusia”.

Propaganda Rusia membuat, menyebar hoax sehingga membuat masyarakat takut.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk memerangi hal tersebut.

”Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama,” kata Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).

”Saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial,” kata dia.

Di dalam menyampaikan pendekatan, relawan harus menggunacakan cara yang bijaksana.

 Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Guyon Terima Kunjungan Fadli Zon yang Tanyakan Kasus Ahmad Dhani

”Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun,” imbuhnya.

Hal ini sebagai benteng untuk melawan tim sukses yang menebar hoax.

”Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoaks,” kata capres yang berpasangan dengan Cawapres KH Ma’ruf Amin ini.

Hal inilah yang nantinya harus dilakukan oleh para relawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved