Imbas Tingginya Harga Tiket Pesawat, Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta Sepi Penumpang

Imbas meroketnya harga tiket pesawat dan pemberlakuan bagasi berbayar menyebabkan sepinya penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Sejumlah porter nampak bersantai lantaran sepinya penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat (8/2/2019). 

Ia menduga, hal ini disebabkan karena meroketnya harga tiket pesawat dan pemberlakukan kebijakan bagasi berbayar.

"Enggak tahu pasti kenapa ya jumlah penumpang turun. Tapi beberapa penumpang saya sering ngeluh kebijakan bagasi berbayar, belum lagi harga tiket selangit," ujarnya saat ditemui TribunJakarta.com di Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur.

Hal senada turut disampaikan oleh Mulyono, sopir taksi lainnya, ia mengaku mengalami penurunan penghasilan cukup signifikan sejak awal tahun 2019 ini.

Suana lengan terlihat di Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Jumat (8/2/2019).
Suana lengan terlihat di Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Jumat (8/2/2019). (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

"Ya sejak awal tahun lah sudah mulai menurun penghasilan, sekarang malah sudah lebih dari 50 persen penghasilan saya menurun," kata dia.

Bahkan, saat libur panjang Imlek 2019 lalu, penghasilannya tidak mengalami peningkatan.

"Sama saja, kemarin libur Imlek juga sepi, cuma dapat satu rit saya. Padahal biasanya ramai," ucapnya.

Atas hal tersebut, ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk kembali menormalkan harga tiket yang terus meroket agar penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma tak lagi sepi.

Pasalnya, Mulyono hanya menggantungkan hidup dari penghasilannya menjadi sopir taksi.

"Yaa maunya sih ramai lagi penumpang disini, biar kami sopir taksi juga kebagian banyak penumpang. Tidak sepi terus seperti sekarang," kata dia.

Penumpang Damri Turut Berkurang
Sepinya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta terutama di Terminal 1 membuat sejumlah sopir taksi dan Damri meradang.

Pasalnya, satu bulan terakhir ini mereka sepi penumpang terkena dampak dari tingginya harga tiket pesawat dan diberlakukannya aturan bagasi berbayar.

Seperti yang dialami oleh Yanto seorang sopir taksi Eagle yang terasa terpangkas pendapatannya setelah diberlakukannya bagasi berbayar dan harga tiket yang mahal.

"Jelas terasa banget. Ya sejak tiket pesawat mahal dan ada bayar bagasi. Penumpang menghilang," keluh Yanto di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (8/2/2019).

Menurutnya, pendapatannya turun hingga 50 persen pada satu bulan belakang ini dan terpaksa mengurangi intensitasnya di mencari penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

"Biasanya kan keluar masuk itu bolak balik bisa lima kali. Kalau kebanyakan diem di sini gak kekejae setoran. Makanya cuma dua kali bolak balij keluar masuk aja," beber Yanto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved