Langkah Politik Ahok Masuk PDI Perjuangan: Kesaksian Sahabat, Kader Biasa, Enggan Jadi Menteri
Pilihan politik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setelah bebas sudah ditetapkan. Ia memilih menjadi kader PDI Perjuangan.
Menurut dia, Ahok memiliki pemahaman ideologi Pancasila seperti yang ada di AD/ART PDI-P.
Saat ditanya apakah masuknya Ahok akan menambah dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, Hendrawan mengatakan hal itu masih perlu dilihat lagi ke depannya.
"Kami lihat nanti. Kami hanya minta yang bersangkutan sabar, tidak terjebak dalam ketergesa-gesaan dan tidak terburu nafsu," lanjut dia.
Ahok jadi kader PDI Perjuangan di Bali
Kedatangan Ahok membuat riuh Kantor DPD PDI Perjuangan Bali di Jalan Banteng Baru, Renon, Denpasar, Bali, Jumat (8/2/2019) sore.
Dalam kunjungannya Ahok mendeklarasikan dirinya sebagai kader PDI Perjuangan dengan mengenakan jaket warna merah.
Ahok didampingi stafnya Ima Mahdiah dan Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Adi Wijaya alias Aming.
Ia mengaku hanya ingin bersilaturahmi dengan para kader PDIP Bali.
"Main saja," kata Ahok singkat sembari tersenyum dilansir Tribun Bali.dalam judul Nunggu 2 Jam, Ahok Hanya 15 Menit Bertemu Koster di Kantor DPD PDIP Bali, Apa yang Dilakukannya?
Ahok harus menunggu hampir selama dua jam untuk bisa bertemu Ketua DPD PDI Perjuangan Bali yang juga Gubernur Bali, Wayan Koster.
Di saat bersamaan Koster sedang rapat dengan para bupati dan wakil wali kota yang berasal dari PDI Perjuangan.
Ahok ditemani oleh Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali, Nyoman Adi Wiryatama.
Setelah menunggu, Ahok langsung bertemu dengan Koster dan para bupati dan wakil wali kota dari PDIP itu.
Pertemuan Ahok dengan Koster dan elite PDI Perjuangan Bali hanya kurang lebih sekitar 15 menit.
Setelah pertemuan, Koster yang keluar lebih dahulu menolak memberikan keterangan.