Langkah Politik Ahok Masuk PDI Perjuangan: Kesaksian Sahabat, Kader Biasa, Enggan Jadi Menteri

Pilihan politik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setelah bebas sudah ditetapkan. Ia memilih menjadi kader PDI Perjuangan.

Editor: Y Gustaman
TRIBUN BALI/RIZAL FANANY  
Mantan Gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahja Purnama (BTP) sambangi Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) provinsi Bali di jalan Banteng Baru, Denpasar, Jumat (8/2/2018). BTP bersilaturahmi dengan pengurus dan anggota PDI-P disela menikmati liburan di bali.  

"Nggak, nggak, sama Pak Adi aja," katanya sembari berjalan meninggalkan lokasi.

Hal serupa juga diungkapkan Wakil Bupati Jembrana yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana, Made Kembang Hartawan.

Ia mengaku pertemuan hanya diisi diskusi ringan.

"Cuma ngobrol-ngobrol saja, ke DPD ya statemennya," tandasnya.

Hanya kader biasa

Sementara itu, Ahok dalam kesempatan ini mengumumkan dirinya telah resmi masuk PDI Perjuangan.

Ia menjadi kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sejak 26 Januari 2019 atau dua hari setelah bebas dari penjara.

Ia mengaku sudah lama ingin gabung PDIP.

"Oh sudah dong (dipikirkan secara matang). Saya memang sudah lama menjadi simpatisan di sana," terang Ahok yang terlihat memakai jaket merah.

Ia menyatakan bergabung ke PDI Perjuangan karena sesuai dengan garis ideologi perjuangannya.

"Memang (PDIP) sesuai garis ideologi perjuangan saya," tegasnya.

Hanya saja, Ahok tidak menduduki jabatan apapun di dalam struktur PDIP.

"Saya hanya pegang anggota saja. Saya nggak ambil jabatan,'' katanya.

Ahok tidak duduk dalam struktur dan memilih menjadi kader biasa karena kesibukan.

Hanya saja saat ditanya kesibukan yang dimaksud ia tak merinci.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved