Langkah Politik Ahok Masuk PDI Perjuangan: Kesaksian Sahabat, Kader Biasa, Enggan Jadi Menteri
Pilihan politik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setelah bebas sudah ditetapkan. Ia memilih menjadi kader PDI Perjuangan.
"Karena saya sibuk," ujarnya.
Kabar Ahok masuk ke PDI Perjuangan sudah terdengar sejak ia masih menjalani hukuman di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
PDI Perjuangan partai keempat Ahok.
Ia sebelumnya merupakan kader Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), Golkar, dan Gerindra.
Ia memutuskan keluar dari Partai Gerindra saat masih menjabat Wagub DKI, sebelum akhirnya menjadi Gubernur DKI menggantikan Jokowi yang terpilih di Pilpres 2014.
Perjalanan politik Ahok bermula dari Belitung Timur pada 2004.
Kala itu Ahok bergabung dengan PIB dan menjabat ketua DPC.
Dengan kendaraan PIB, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota DPRD Belitung Timur periode 2004-2009.
Ahok tak lama duduk di DPRD Belitung Timur. Pada 2005, ia maju ke Pilkada Belitung Timur.
Ahok, yang berduet dengan Khairul Effendi, terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur.
Tak sampai menyelesaikan masa baktinya, pada 2007, Ahok mengundurkan diri dan maju dalam Pilgub Bangka Belitung, tapi gagal.
Gagal di Pilgub Bangka Belitung, Ahok kembali maju sebagai caleg dan terpilih jadi anggota DPR RI pada 2009.
Kali ini ia berkendaraan Partai Golkar.
Ia pun duduk di Komisi II DPR sampai kemudian mengundurkan diri menjelang Pilgub DKI 2012.
Menjelang Pilgub DKI 2012, dinamika politik yang sangat liar mengantar Ahok menjadi cawagub pendamping Jokowi.
Menjelang Pilgub DKI, Ahok mengundurkan diri dari Golkar dan maju diusung oleh PDIP dan Gerindra.
Pasangan Jokowi-Ahok lalu menang di Pilgub DKI.
Di kemudian hari, Jokowi maju di Pilpres 2014 berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Karier politik Ahok makin meroket dengan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ia kemudian didampingi Djarot Saiful Hidayat sebagai Wagub DKI.
Tunjukkan KTA
Sekretaris Deperda PDIP Bali, Nyoman Adi Wiryatama, pun menyatakan Ahok mendatangi Kantor DPD PDI Perjuangan Bali untuk mendeklarasikan diri bahwa sudah resmi menjadi anggota PDIP.
"Ahok datang mendeclare dirinya sebagai anggota PDIP. Dia sudah tunjukkan kartu anggotanya tadi. Dia sudah resmi anggota PDI Perjuangan," kata Adi setelah Ahok meninggalkan lokasi.
Ketua DPRD Provinsi Bali itu menjelaskan, Ahok sudah menjadi anggota PDIP mulai 26 Januari 2019.
Namun baru dideklarasikan di Bali, kemarin.
Sebagai anggota PDIP, kedatangannya untuk bersilaturahmi dan hal ini juga akan dilakukan ke kantor-kantor PDIP di seluruh Indonesia.
Kantor DPD PDI Perjuangan Bali secara kebetulan menjadi kantor DPD pertama yang dikunjungi Ahok.
Selain mendeklarasikan diri sebagai anggota PDIP, kata Adi Wiryatama, Ahok juga sharing pengalaman termasuk pengalamannya di penjara selama 600 hari.
Pengalaman itu juga telah dituliskan dalam sebuah buku yang berjudul " Kebijakan Ahok".
Buku ini diberikan kepada kader dan elite PDIP Bali sebagai oleh-oleh.
Politikus senior ini senang dengan bergabungnya Ahok ke PDI Perjuangan.
Pihaknya akan mengajak Ahok bersinergi dalam pemenangan PDI Perjuangan pada Pemilu Serentak 2019, khususnya di Bali.
"Tentunya sebagai kader PDI Perjuangan akan kami ajak sinergi dan kita tukar pikiran dengan kita yang sudah lebih lama di sana," katanya.
Dalam pertemuan dengan Ahok, Adi Wiryatama mengaku sempat meminta Ahok untuk menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Sontak, Ahok menunjukkannya kepada para elite partai yang hadir di ruangan Sekretaris DPD PDI Perjuangan itu.
Selain itu, dia juga yang menyematkan jaket kebesaran PDI Perjuangan kepada Ahok.
Jaket tersebut langsung dipakai Ahok hingga pergi meninggalkan Kantor PDI Perjuangan Bali.
"Yang ngasih jaket kawan dari Jakarta, yang masangkan saya," tutur mantan Bupati Tabanan ini semringah.
Ia juga menegaskan komitmen Ahok yang tidak ingin menjadi pejabat publik, termasuk menteri apabila Jokowi-Ma'ruf terpilih kembali di Pilpres 2019.
"Dia nggak mau jadi menteri," ungkapnya. (Tribun Medan/Fatah Baginda Gorby Siregar/Tribun Bali/Gil/Sui)