Reaksi Rocky Gerung Saat Nusron Wahid Bandingkan Kasusnya dengan Ahok BTP
Politisi Golkar Nusron Wahid membandingkan Kasus mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan pengamat politik, Rocky Gerung.
Nusron mengaku tidak setuju jika perkataan Ahok di kepulauan Seribu dikasuskan, namun ia juga tidak sepakat jika Rocky Gerung dikasuskan.
"Yang nyata itu politisasi yang menimpa pada calon di Pilkada DKI, Ahok, yang itu karena ucapan, maka saat itu saya tidak setuju Ahok dikasuskan karena perkataan,
Hari ini pun saya tidak setuju Rocky Gerung dipersoalkan juga, karena ungkapan kata-kata Ahok dan ungkapan kata-kata Rocky Gerung ini kalau dalam bahasa ilmu Nahwu ada konteks teks, ada konteks tempat, ada kontesk orangnya, menurut saya dua-duanya tidak bisa dipersoalkan, meskipun saya tidak setuju pernyataan Rocky Gerung," ujarnya.
• Ani Yudhoyono Terbaring Lemah di Rumah Sakit, Ibas: Berdoa Tiap Saat Nafasku, Tawakal dan Ikhlas
• Fakta Ani Yudhoyono Kanker Darah, Kesetiaan SBY hingga Tuai Tanggapan Jokowi & Jadi Trending
Lantas, Nusron Wahid membahas ucapan Rocky Gerung terkait pengandaian Rocky Gerung soal kitab suci.
"Apapun kitab sucinya, mau Alqur'an, mau Weda, Injil atau Taurat, isinya cumja 4 hal yakni perintah, larangan, cerita-cerota masa lalu pembelajaran, keempat adalah janji-janji Tuhan di akhirat,
Kalau dalam konteks liar Rocky Gerung masa depan dianggap bagian dari fiksi ya boleh-boleh saja bagi orang yang beriman, tapi bagi orang yang beriman janji Tuhan itu realita,
jadi jangan salahkan Rocky Gerung karena ia tidak beriman tentang itu, nggak usah diperoalkan untuk itu, kalau dia tidak beriman ya jangan dipaksakan, kalau ada orang yang mempermasalahkan ini, ini masalah tafsir, tafsir itu tidak bisa dihakimi sama kayak kasus Ahok," ujarnya.
Lantas, Nusron membuat sebuah sindirian.
"Masalahnya orang yang mempermasalahkan kasus Ahok tidak mempermasalahkan Rocky Gerung, jadi ini yang politisasi hukum yang mana," ujarnya.
Kemudian, Nusron kembali mengkritik tema ILC.
"Jadi saya merasa ini angan-angan narasi Pak Karni Ilyas membangun ini, seolah-olah narasi kekuasaan untuk membungkan oposisi," ujarnya.
Nusron lantas mengatakan jika Rocky Gerung dipenjara tidak ada untungnya bagi petahana.
"Memang Rocky Gerung berbahaya kok harus dipolitisasi, nggak ada untungnya, terus kalau Pak Rocky Gerung dihukum Pak Jokowi langsung kalah dan Pak Prabowo langsung menang, nggak juga, beda sama Ahok, Ahok dihukum langsung kalah," ujarnya.
Nusron Wahid menilai tidak imbang dalam melihat beberapa kasus yang terjadi.
Nusron lantas mengatakan bahwa ketika ia mengisi dakwah di dalam masjid tidak menyinggung soal pileg dan pilpres.
Nusron lantas menilai bahwa baik petahana dan oposisi tidak ada yang kebal hukum.
"Jangan membangun emosi karena menimpa diri kita, menimpa kawan kita, menimpa kelompok kita, seakan-akan negara berbuat tidak adil, keadilan itu berpihak kepada siapapun, hukum itu bisa menajam kemanapun, ke siapapun dalam konteks ruang dan waktu," ujar Nusron Wahid.
(TribunJateng.com/Woro Seto)