Isu Legalisasi LGBT di RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, Sikap Ketua DPR, FPKS Hingga Respons FPPP
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meluruskan bahwa tidak ada satu kalimat pun yang memberi ruang dan peluang bagi pengesahan adanya LGBT
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ketum PPP Romahurmuziy menyebut tuduhan kepada partainya itu adalah tuduhan yang keji.
"Saya perlu menegaskan dalam kesempatan ini bahwa tuduhan itu tuduhan yang keji yang tidak bermoral dan tidak ada dasarnya sama sekali," ucap Rommy, sapaam akrabnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Dia mengatakan tak ada pembahasan RUU di DPR yang berkaitan dengan legalisasi LGBT.
Rommy pun menegaskan PPP menolak LGBT.
"Itu adalah kampanye hitam karena tidak ada hujan dan angin tiba-tiba ada tuduhan seperti itu. Padahal di DPR pun tidak ada UU yang bisa dihubungkan atau dikaitkan dengan disetujuinya keberadaan LGBT, kecuali revisi kita UU pidana masih berjalan," katanya.
"Posisi PPP sejak Januari 2018 pertama kali digulirkan revisi KUHP partai kita tetap konsisten kapan pun juga menolak keberadaan LGBT, karena tidak ada ada satu agama yang memperbolehkan," sambungnya.
• Prabowo Sebut Bukti Kebocoran Anggaran Ada di KPK dan BPK
• Juru Bicara TKN: Isu Energi Jokowi Banget
• Kesaksian Hotman Paris Soal Bisnis Esek-esek Melibatkan WNA: Orang Indonesia Rela Bayar 2 Kali Lipat
Lebih lanjut, menurutnya, LGBT tak dibenarkan dalam agama apa pun. Selain itu, dia menganggap LGBT bertentangan dengan Pancasila.
"Saya meyakini, fraksi kami juga meyakini bahwa yang diletakkan dalam sila pertama di Pancasila mengharamkan LGBT," pungkas Rommy.
Berikut bunyi broadcast message tersebut adalah sebagai berikut :
"Innalilahi wa Inna ilahi Raji'un LGBT telah disahkan UUD LGBT. Ternyata PPP & PKB ikut mendukung. Infonya spt ini: Tidak dipublikasikasikan pak, sengaja takut dikonfrontasi..yg jelas fraksinPKS, Gerindra, PAN nangis di DPR." (Tribunnews.com)