Sekilas Perjalanan Karier Joko Driyono Sebelum Jadi Tersangka, Berawal dari Jurnalis
Sekilas perjalanan karier Joko Driyono sebelum jadi tersangka, berawal dari jurnalis hingga masuk bursa Ketua Umum PSSI 2015.
TRIBUNJAKARTA.COM - Perjalanan karier Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono di dunia sepak bola berawal dari profesinya sebagai jurnalis olahraga. Namun kini, ia telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor, di saat kariernya memuncak di kursi plt Ketua Umum PSSI.
Siapa Joko Driyono dan bagaimana perjalanan karirnya di dunia sepak bola hingga akhirnya menjadi tersangka, berikut riwayat singkatnya.
Ketika ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor oleh satgas antimafia bola, Joko Driyono menjabat sebagai plt Ketua Umum PSSI.
Ia sebelumnya merupakan wakil ketua PSSI, yang kemudian menggantikan Edy Rahmayadi pada Minggu (20/1/2019).
Dikutip tribunjogja.com dari kompas.com, plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono kini ditetapkan sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor dalam persepakbolaan Indonesia oleh Satgas Antimafia Bola.

Kepastian itu disampaikan secara langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Jumat (15/2/2019).
"(Tersangka) perusakan barang bukti," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Sebelum menjadi Plt Ketua Umum PSSI dan menggantikan Edy Rahmayadi pada Minggu (20/1/2019), Joko Driyono merupakan Wakil Ketua PSSI.
Perjalanan karier
Riwayat karier Joko Driyono, dilansir kompas.com melalui artikel berjudul Joko Driyono, dari Jurnalis, Plt Ketua Umum PSSI, Kini Tersangka
1. Karier Joko Driyono di dunia sepak bola berawal dari kiprahnya sebagai seorang jurnalis olahraga.
2. Dari situ, Joko Driyono kemudian mendapat kesempatan untuk menjadi manajer di Pelita Krakatau Steel.
3. Pada awal tahun 1990-an, Joko Driyono mendapat tawaran untuk bergabung bersama PSSI.
4. Masuk PSSI dengan jabatan sebagai anggota, karier Joko Driyono terus meningkat dengan menempati posisi-posisi strategis di PSSI.
5. Sepanjang berkarier di PSSI, Joko Driyono tercatat pernah menempati jabatan sebagai CEO PT Liga (Operator ISL), Sekretaris Jenderal PSSI, Wakil Ketua, hingga kini menjadi Plt Ketua Umum PSSI.
6. Joko Driyono diketahui sempat masuk dalam bursa Ketua Umum PSSI pada tahun 2015 lalu.
7. Namun, PSSI baru mengadakan kongres pada tahun 2016 dan memunculkan nama Edy Rahmayadi yang kemudian mendapat jabatan itu dengan mengalahkan delapan calon lainnya.
Respons PSSI

Direktur Hubungan Media PSSI, Gatot Widakdo, angkat bicara soal Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, yang ditetapkan menjadi tersangka dugaan pengaturan skor oleh Satgas Antimafia Bola.
Menurut Gatot Widakdo, pihaknya masih mempelajari kasus yang saat ini menimpa Ketua Umum PSSI tersebut.
“Kami masih mempelajarinya,” kata Gatot Widakdo saat dihubungi BolaSport.com, Jumat (15/2/2019).
Gatot Widakdo juga belum bisa berbicara banyak soal penetapan Joko Driyono sebagai tersangka.
Ia hanya mengatakan dalam waktu dekat PSSI akan memberikan keterangan kepada media.
“Tunggu saja, nanti kami akan berikan keterangan resmi,” kata Gatot Widakdo.
Satgas Antimafia Bola Dinilai Bekerja Luar Biasa
Pelaksana tugas (plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono secara resmi ditetapkan dengan status tersangka oleh Satgas Antimafia Bola, pada Jumat (15/2/2019) malam.
Pria yang akrab disapa Jokdri itu ditetapkan status tersangka atas dugaan memasuki wilayah penyelidikan Satgas Antimafia Bola yang sudah dipasang garis polisi.
Penetapan Jokdri sebagai tersangka membuat pengamat sepak bola yang juga koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali buka suara memberikan komentar.
Akmal sangat mengapresiasi langkah dan kinerja tim satgas antimafia bola yang bisa membongkar kasus luar biasa seperti ini.
"Ini bukti bahwa Satgas bekerja dengan sangat luar biasa, bisa menemukan hal-hal yang sangat sulit dideteksi pengurus PSSI sendiri," kata Akmal Marhali saat di konfirmasi kabar tersbeut, Sabtu (16/2/2019).
Tim satgas antimafia bola sedikit demi sedikit berhasil membongkar bobroknya kasus persepakbolaan di Indonesia.
"Ini membuktikan bahwa Satgas berbeda dengan PSSI tebang pilih terhadap segala kasus yang ada di sepak bola Indonesia. Satgas harus diapresiasi dengan kinerjanya," ujar Akmal.
• Joko Driyono Tersangka: Sempat Singgung Revolusi PSSI Hingga Dianggap Aset Sepak Bola Indonesia
• Joko Driyono Tersangka, Gusti Randa: Tak Terkait PSSI dan Pengaturan Skor
Lebih lanjut, Akmal berharap kasus ini bisa terus dikembangkan agar persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik lagi kedepannya.
"Semoga prosesnya terbuka sehingga masyarakat bisa mengetahui secara detail masalah sepak bola Indonesia. Agar tidak terjadi lagi pengaturan skor pertandingan ke depannya," jelasnya
Selain Joko Driyono, satgas antimafia bola sudah menetapkan sebanyak 11 orang lainnya yang terdiri dari pihak wasit hingga anggota Komisi Disiplin PSSI.
(Tribunjogja/tribunjakarta)