Pecat 6 Polisi, Kapolres Metro Jakut Turut Singgung Kisah Norman Kamaru Sebagai Polisi yang Gagal
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyinggung Norman Kamaru dalam upacara pemberhentian tidak hormat
TRIBUNJAKARTA.COM - Norman Kamaru sempat viral di media sosial karena lip sync lagu India yang memikat hati banyak orang.
Sejak saat itu Norman Kamaru menjadi idola masyarakat dan diundang ke berbagai pelosok daerah untuk bernyanyi.
Sayangnya, Norman Kamaru justeru mengundurkan diri dari kepolisian dan perlahan popularitasnya berkurang.
Sempat memulai bisnis namun disebut bangkrut.
Kini aksinya menjadi bahan pembicaraan saat seorang petinggi kepolisian mengambil Norman Kamaru sebagai contoh anggota kepolisian yang gagal.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyinggung Norman Kamaru dalam upacara pemberhentian tidak hormat terhadap enam anggotanya, di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (19/2/2019).
Sebelum menjadi publik figur, Norman Kamaru merupakan seorang polisi berpangkat briptu.
Menurut Budhi, Norman Kamaru adalah contoh ketika seorang polisi melupakan identitasnya.
"Setelah terkenal dia lupa kacang akan kulitnya, akhirnya dia meninggalkan kulitnya sehingga dia hanya menjadi sebuah kacang. Begitu dia menjadi kacang, dia akan terlupakan," kata Budhi dalam sambutannya, di Mapolres Jakarta Utara, Selasa.
Budhi mengatakan, pengalaman Norman tersebut seharusnya menjadi pelajaran bagi para anggota polisi.
Menurut dia, polisi mesti mengingat status pekerjaan mereka ketika berperilaku.
Budhi mengatakan, para anggota tidak boleh bertindak semaunya, meski berstatus sebagai anggota polisi.
"Dalam kita mau bertindak atau berbuat, kita ingat perjuangan kita. Kita ingin kerja keras, kita mulai dari mendaftar, pendidikan, maupun saat awal kita menjadi anggota," ujarnya.
Idola Sesaat
Norman Kamaru memang semoat menjadi idola sesaat setelah video joget Caiya Caiya-nya heboh di internet.