Pilpres 2019

Tiga Emak Ditahan karena Kampanye Hitam: Spanduk Prabowo-Sandiaga di Rumah dan Pengakuan Abah Ajo

Tiga emak-emak asal Karawang resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Jabar dan Polres Karawang. Bagaimana Kondisi rumah emak-emak?

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Y Gustaman
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Kondisi kediaman IP pasca ditahan terkait kasus kampanye hitam terhadap paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Rabu (27/2/2019). 

"Tidak tahu apa-apa. Tidak tahu. Tidak tahu. Maaf ya," kata dia.

Setelahnya, ia kembali masuk ke dalam rumah, dengan membiarkan pintu dalam kondisi terbuka lebar.

Pengakuan Abah Ajo

Tiga ibu-ibu diduga pelaku kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf.
Tiga ibu-ibu diduga pelaku kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf. (YouTube)

Video yang berisi dugaan kampanye hitam terhadap capres nomor urut 01, Joko Widodo viral di media sosial

Dalam video tersebut, terdapat dua wanita tengah berbicara dengan seorang lelaki. Sementara satu wanita lainnya membuat video.

Belakangan, diketahui lokasi dalam video tersebut berada di Dusun Kalioyod, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

Ketiga wanita itu, yakni CW, ES, dan IP. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Karawang.

Lelaki dalam video tersebut, Suparjo, mengaku tak mengenal ketiga wanita tersebut. Ia pun lupa kapan peristiwa tersebut terjadi.

Meski begitu, ia mengakui baru-baru ini ada tiga perempuan yang sekilas mengajaknya berbicara.

"Saya lupa (kapan). Pokoknya siang-siang pas saya mau salat zuhur. Mereka juga bukan mau ke saya, tapi lagi lewat. Saya keluar, salah satu orang balik lagi," kata pria yang akrab dipanggil Abah Ajo, Rabu (27/2/29).

Kepala Desa Wancimekar Alih Miharja mengaku tahu persoalan dugaan kampanye hitam di wilayahnya. Ia baru mengetahuinya setelah video tersebut ramai diperbincangkan.

Meski demikian, ia mengakui dua di antaranya, ES dan IP merupakan warganya. Namun ia tak mengetahui satu lainnya.

"Yang 2 orang betul asli warga Wancimekar, yang satu orangnya enggak tahu orang mana. Bah Ajo juga dia warga saya pemilik kontrakan itu. Dulu nya Bah Ajo pedagang es," katanya.

Alih mengungkapkan, tidak mengetahui kedua warganya itu terlibat urusan politik. Menurutnya, keduanya merupakan ibu rumah tangga dan penjual es campur di depan rumahnya.

"Bukan kader dari partai politik. Makanya gak nyangka ikut-ikutan politik," terangnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved