Polemik Penjualan Saham PT Delta Djakarta, Ketua DPRD DKI Tak Tanggapi Surat yang Dikirim Anies
Prasetyo menilai, keputusan Anies tidak tepat, apalagi PT Delta Djakarta selama ini telah menyumbang deviden yang cukup besar.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sudah mengirimkan surat permohonan terkait dengan rencana penjualan saham Pemprov DKI Jakarta, di PT Delta Djakarta kepada Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi sejak 2018 lalu.
Dalam surat Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan nomor 479/-1.822.4 itu, telah dituliskan mengenai rencana penjualan saham yang dimiliki Pemprov DKI pada perusahaan tersebut sebanyak 210.200.700 lembar saham atau setara dengan 26,25 persen.
"Penjualan saham yang dimaksud dengan mempertimbangkan optimalisasi aset untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan dengan hal tersebut di atas, mohon kiranya dewan dapat memberi persetujuan penjualan saham pada PT Delta Djakarta TBK yang dimaksud," tulis Anies Baswedan dalam surat tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan menjual 26,25 persen saham yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta di perusaahan bir tersebut.
• Saling Serang Andi Arief dengan Mahfud MD, dan Ancaman Gugatan Cabut Gelar Profesor Mantan Ketua MK
Namun rencana ini, mendapat penolakan dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Prasetyo menilai, keputusan Anies tidak tepat, apalagi PT Delta Djakarta selama ini telah menyumbang deviden yang cukup besar bagi keuangan daerah setiap tahun.
"Salahnya Delta tuh apa sih PT itu? Saya tetap berprinsip, enggak ada yang merugikan untuk pemerintah daerah, apalagi yang dikatakan setahun dapat (dividen) Rp 50 miliar, terus mau dijual Rp 1 Triliun, kita makan riba itu," kata Prasetyo.
Tak setuju dengan rencana Anies, Prasetyo pun tampak tidak menanggapi surat tersebut.
Hal ini diakui oleh Gubernur Anies Baswedan.
Anies menyebutkan, bahwa surat yang sudah dikirimkan sejak 16 Mei 2018 lalu belum juga direspon oleh Ketua DPRD DKI Jakarta itu meski sudah 10 bulan lamanya.
"Kalau surat, kami tuh satu tahun sudah dikirim. Udah setahun, sejak bulan Mei tahun lalu. Sampai sekarang belum ada tanggapan," ujar Anies Baswedan di Balai Kota Selasa, (6/3/2019) kemarin.
Anies ancam laporkan Prasetyo
Perbedaan pendapat mengenai rencana penjualan saham PT Delta Djakarta yang tak kunjung rampung, membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gerah.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku akan melaporkan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi ke masyarakat Ibu kota mengenai permasalahan rencana penjualan saham tersebut yang sudah dijanjikan Anies sejak kampanye 2017 lalu.
• Tak Rebut Suami Orang, Bella Luna Mengaku Tertipu hingga Tampar Nana yang Pikirkan Ini Saat Menikah
"Ya kami coba terus. Kami berniat melaporkan itu. Kami laporkan kepada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil Anda ingin tetap memiliki saham bir. Biar nanti warganya juga yang ikut menyampaikan aspirasi," kata Anies Baswedan, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Menurut Anies, sebagai anggota dewan perwakilan rakyat sudah sepatutnya DPRD Provinsi DKI Jakarta mendengar apa yang menjadi aspirasi bagi warga Jakarta.
Apalagi Prasetyo, merupakan wakil rakyat di Jakarta.
Anies Baswedan menyebut akan meminta warga Ibu kota untuk menjelaskan aspirasinya mengenai rencana penjualan saham perusahaan bir milik Pemprov DKI tersebut.
Jika warga setuju, Anies menuturkan akan lapor bahwa Prasetyo kekeh tak ingin melepas saham minuman beralkohol itu.
"Kalau menurut warga memang sesuai aspirasi wakilnya, ya kita kan jalan terus. Tapi kalau warga tidak setuju, sampaikan ke dewan. Jadi ketika wakil rakyat tidak menyetujui, ya kami laporkan rakyat 'Ini dewan anda ingin punya saham bir, terus ingin punya untung dari saham bir'," kata Anies.