TPA Burangkeng Ditutup, Pemkab Bekasi Berencana Alihkan Sampah ke TPST Bantar Gebang
Sampai saat ini, operasi TPA Burangkeng masih lumpuh total, sejak penutupan dilakukan warga pada Senin, 4 Maret 2019 lalu.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi belum menemukan solusi penumpukan sampah yang terjadi di wilayah setempat, imbas penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng oleh warga lantaran menuntut pemberian kompensasi.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Suprianto, mengatakan, pihaknya sempat melakukan kordinasi dengan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPTS) Bantar Gebang, untuk melimpahkan sampah Kabupaten Bekasi ke lokasi pembuangan akhir milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.
"Kami udah kordinasi, cuma ya gak mungkin karena harus kordinasi dulu dengan Gubernur DKI, baru bisa buang. Kalau buang ke Karawang itu jauh, pasukan saya kasian dong, tekor di bensin, TPA Sumur Batu (milik Kota Bekasi) apalagi, kotanya juga lagi kerepotan," kata Dodi, Jumat, (8/3/2019).
Sampai saat ini, operasi TPA Burangkeng masih lumpuh total, sejak penutupan dilakukan warga pada Senin, 4 Maret 2019 lalu.
Imbasnya, sampah di sejumlah wilayah menumpuk karena tidak terangkut selama kurang lebih hari.
• Begini Cara Warga Cideng Memanfaatkan RPTRA Tanah Abang 3
"Udah bukan banyak lagi, setiap hari banyak yang menyampaikan ke saya dan UPTD, satu-satunya TPA di Kabupaten Bekasi ya TPA Burangkeng," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD TPST Bantargebang, Asep Kuswanto, membenarnya, pihak Dinas LH Kabupaten Bekasi, meminta untuk pengalihan sampah di wilayah setempat ke TPST Bantargebang.
"Tadi pagi Pak Kabid kebersihan (Dinas LH Kabupaten Bekasi) telpon saya, tapi memang kita mempertimbangkan, Bantargebang pun tiap hari, sampah yang diangkut kisaran 7500 ton perhari," kata Asep saat dikonfirmasi, Jumat, (8/3/2019).
Asep menjelaskan, pihaknya dalam hal ini harus berkordinasi terlebih dahulu ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal pengalihan sampah dari Kabupaten Bekasi.
"Itupun Bantargebang sudah mau mendekati maximum capacity, belum lagi ada keterbatasan alat kita dilapangan, itu harus ke Pak Anies dulu untuk kordinasi," jelas dia.
Dalam kordinasi itu, Asep menjelaskan kondisi TPST Bantargebang. Intinya, Pemprov DKI Jakarta tentu harus mengutamakan kepentingannya terlebih dahulu.
"Ya gimana mau bantu, sampah DKI aja tidak tertangani sama kita apalagi sampah wilayah lain, Saya tadi juga sudah sarankan ke Pak Dodi, itu warga sebenarnya kayak gitu butuh diperhatikan, kasih kompensasi, kan udah kewajiban kita juga. Tapi ya kita gak bisa intervensi juga karena bukan wilayah kita ya," jelas dia.
Setiap hari, TPA Burangkeng menerima 800 ton sampah dari seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Sampah-sampah itu diangkut menggunakan 102 truk milik Dinas LH.
Untuk keseluruhan produksi sampah di Kabupaten Bekasi 1.500 ton per hari, sampah sebanyak itu belum dapat terangkut secara maksimal dikarenakan keterbatasan daya jangkau armada.