Mahfud MD Cari Said Didu dan Rocky Gerung Saat Lihat Ambulans di Undip, Dahnil Nimbrung
Dalam kicauannya, Mahfud mengatakan dia melihat sebuah mobil ambulans. Namun dia tidak mendapati ada sosok Said Didu dan Rocky Gerung.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, SEMARANG- Mahfud MD dan Said Didu kembali saling berbalas kicauan di twitter.
Dalam unggahannya beberapa jam lalu di akun twitternya, Mahfud MD menyinggung mengenai mobil ambulans yang ia lihat di kampus Universitas Diponegoro.
Mahfud MD kemudian langsung mencuit akun Said Didu dan Rocky Gerung kalau-kalau kedua orang tersebut berada di Undip. Berikut kisahnya?
1. Mahfud MD Cari Said Didu dan Rocky Gerung karena lihat ambulans
Said Didu dan Rocky Gerung sebelumnya kembali menjadi pusat pemberitaan nasional.
Keduanya menjadi diberitakan mendapat penolakan saat akan mengisi diskusi di Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur.
Keduanya bersiasat menggunakan mobil ambulans dan berhasil mengelabui massa.
Nah, Mahfud MD kemudian kembali menyegarkan mengenai penggunaan mobil ambulans tersebut saat dia menghadir pengukuhan guru besar Eddy Pratomo di Unviersitas Diponegoro, Sabtu (9/3/2019).
Dalam kicauannya, Mahfud mengatakan dia melihat sebuah mobil ambulans. Namun dia tidak mendapati ada sosok Said Didu dan Rocky Gerung.
"Pg ini sy hadir pd acr Pengukuhan Guru Besar Prof. Eddy Pratomo di Undip, Semarang. Di antara mobil2 yg hadir ada sebuah Ambulance. Sy nengok kanan-kiri kalau2 ada @saididu dan @rockygerung tapi tdk kelihatan. Siapakah yg naik Ambulance ke acr sakral di kampus?," kata Mahfud MD.
Cuitan tersebut langsung ditanggapi oleh Said Didu. Mantan Stafsus Menteri ESDM itu menegaskan bukan dia yang membawa ambulans tersebut.
"Hahaha bukan saya yg bawa prof. Saya lagi mau nengok sapi saya hari ini. Semoga yg naik ambulance tsb tdk dibully," jawab dia.
Ternyata unggahan Mahfud MD tersebut juga disahut oleh anggota pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dahnil mengatakan Said Didu dan Rocky Gerung tidak naik ambulans karena tidak ada ancaman persekusi.
"Gak ada ancaman persekusi jd gak naik ambulance Prof. MSD da RG. Krn ambulance simbol penyelamat. Termasuk penyelamat demokrasi kita yg sdng sakit penuh ancaman," kata Dahnil Anzar Simanjuntak
Sebelumnya, Rocky Gerung dan Muhammad Said Didu harus naik ambulans demi menghadiri acara diskusi di Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).
Hal itu diungkapkan Muhammad Said Didu lewat akun Twitternya @saididu.
"Demi mencapai lokasi acara di Jember, utk mensiasati “hadangan” pihak2 tertentu kami terpaksa bersiasat dg naik Ambulance. Kami tetap happy demi ketemu rekan2 utk menyebarkan virus akal sehat utk menggusur kebohongan," tulis Muhammad Said Didu sambil membagikan tiga fotonya bersama Rocky Gerung dd dalam ambulans.
Di foto itu, Rocky Gerung memakai jaket hitam lengkap dengan penutup kepalanya, serta menutupi mulut dan hidungnya pakai masker abu-abu.
Rocky Gerung sempat berpidato di acara Diskusi Publik Bersama Rocky Rocky Gerung, di Gedung Ahmad Zaenuri Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).

Filsuf yang kini dikenal sebagai pengamat politik itu menyebut dirinya bukan pendukung calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto.
"Saya ini disebut tukang kritik, katanya menghamparkan karpet untuk Pak Prabowo. Saya tegaskan di sini, saya bukan pendukung Prabowo, karena Pak Prabowo membawa karpetnya sendiri," ujar Rocky Gerung yang disambut tepuk tangan peserta diskusi.
"Yang hamparkan karpet Pak Prabowo itu emak-emak. Dan untuk karpet baru, maka karpet lama harus digulung," sambungnya.
Tidak ada penjelasan dari Rocky Gerung dari maksud pernyataan 'karpet lama harus digulung'. Rocky Gerung juga tidak bisa diwawancara setelah memberikan pidatonya itu.
Dalam pidatonya, Rocky Gerung mengkritisi mereka yang hendak mengadang proses berpikir dan dialogis di kampus.
Rocky Gerung menyebut Jember dengan penamaan jembatan berpikir. Karena itu, dia mengkritik orang yang mengadang rencana diskusi di kampus tersebut.
"Jember itu bisa saya sebut jembatan berpikir. Jember adalah jembatan berpikir, karena itu bagi yang ingin mengadang jembatan berpikir ini adalah dungu," tegasnya.
Dia menegaskan, kampus harus menjadi tempat adu argumentasi dan pertukaran ide.
"Bukan mengadang pertukaran ide itu. Kalau mengadang itu massa," katanya.
• Susah Payah Rocky Gerung Demi Berbicara 20 Menit di Jember: Singgung Prabowo hingga Gulung Karpet
• Budiman Sudjatmiko Kritik Rocky Gerung Naik Ambulans ke Acara, Fahri Hamzah Ungkit Soal Zaman Orba
• Andi Arief Serang Mahfud MD, Singgung Gelar Profesor dan Siap Menuntutnya
Di hadapan peserta diskusi, Rocky Gerung mengkritisi beberapa hal terkait dinamika di Pilpres 2019 meski tanpa menyebut nama.
Dia mengkritisi visi pemimpin negara yang seharusnya ada di otak, bukan di kertas contekan di meja debat.
Dia juga menyebut kampus harus menjadi ajang ujian proposal para calon pemimpin negara dan daerah.
Karenanya, dia mengajak kampus milik Muhammadiyah sebagai lembaga penguji proposal para pemimpin negara dan daerah tersebut.
Rocky Gerung hadir di kampus Unmuh Jember setelah kedatangannya sempat dibatalkan oleh pihak kampus.
Sebab, sehari sebelum diskusi, sejumlah orang mendatangi pihak rektorat Unmuh Jember. Mereka meminta supaya diskusi dibatalkan, dan Rocky Gerung jangan hadir di diskusi tersebut.
Rektor Unmuh Jember M Hazmi membenarkan adanya intervensi dari pihak luar yang meminta supaya diskusi itu dibatalkan.
Menurut Hazmi, pihaknya telah memberitahu pihak Rocky Gerung tentang pembatalan undangan itu.
"Setelah melewati proses, terpaksa kami meminta cancel kepada beliau (Rocky Gerung), rupanya beliau ada acara di Lumajang dan beliau hendak hadir di sana. Dan akhirnya beliau mampir ke UM (Universitas Muhammadiyah) Jember. Kami sangat menghormati kehadiran beliau dan dedikasinya. Jadi beliau hadir di last minute," ungkap Hazmi.
Dia menuturkan, diskusi dengan menghadirkan Rocky Rocky Gerung telah diagendakan pada Oktober 2018 lalu.
Karena saat itu Rocky Gerung tidak bisa, maka diundur pada Desember 2018, dan kemudian diundur lagi pada Maret ini.
Rocky Gerung menyanggupi hadir. Saat mendekati hari H, ada pihak di luar Unmuh yang meminta Rocky Gerung tidak hadir di diskusi tersebut.
Sampai waktu istirahat azan zuhur, Kamis (7/3/2019) siang, Rocky Gerung belum hadir. Kepada sejumlah wartawan, Hazmi sempat berujar bahwa Rocky Gerung tidak hadir.
Ternyata sekitar pukul 12.10 Wib, suara sirine mendekati kawasan Unmuh. Dan sekitar pukul 12.15 Wib, Rocky Gerung dengan pengawalan ketat pihak internal Unmuh, memasuki Gedung Ahmad Zaenuri.
Dia langsung masuk ke area panggung. Bersama dia, ada M Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN.
Rocky Gerung berpidato sekitar 15 menit. Setelah dia berpidato, Said Didu juga berpidato sebentar. Setelahnya, Rocky Gerung turun panggung, juga dengan pengawalan ketat.
Tidak ada waktu wawancara antara Rocky Gerung dengan wartawan. Rocky Gerung sempat masuk ke Gedung Rektorat Unmuh selama beberapa menit, dan setelahnya pergi meninggalkan gedung itu memakai mobil berpelat hitam.
Hazmi menceritakan, Rocky Gerung datang ke Unmuh menggunakan mobil ambulans Klinik Unmuh Jember.
"Seorang pembicara nasional sampai begitunya, untuk bicara saja susah. Pada prinsipnya, kami menghormati perbedaan sepanjang tidak ada tekanan fisik, karena kami tidak pernah menekan pihak mana pun. Dan ini bukan kampanye, karena ini bukan domain kami, kami di wilayah kampus," beber Hazmi.
Meski Rocky Gerung dikawal ketat, diskusi itu berjalan lancar sampai selesai. Gedung itu dipenuhi peserta diskusi.
Peserta tidak hanya mahasiswa, tetapi juga simpatisan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sita, seorang perempuan dari Kecamatan Kalisat, menegaskan dirinya hadir di diskusi itu untuk mendengarkan pidato Rocky Gerung.
"Saya memang nge-fans sama Bang Rocky. Saya ingin bertemu beliau sebelum Pemilu. Saya juga relawan Garbi (Gerakan Arah Baru Indonesia), dan juga relawan gerakan 2019 ganti presiden," aku Sita.
Sita tiba di gedung itu sejak pukul 08.00 Wib, dan setia menunggu sampai Rocky Gerung tiba di acara tersebut.
Sejatinya diskusi itu dimulai pukul 08.00 Wib dan berakhir pukul 12.00 Wib. Tetapi, Rocky Gerung baru masuk ke gedung sekitar pukul 12.15 Wib.
Polres Jember mengerahkan 250 personel untuk berjaga di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Jember di Jalan Karimata, Jember, Kamis (7/3/2019).
Penjagaan ini menyusul digelarnya Diskusi Publik Bersama Rocky Rocky Gerung bertema 'Menakar Demokrasi dengan Akal Sehat'.
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo mengatakan, penjagaan itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya bentrok dengan pihak lain.
Sebab, sebelumnya ada pihak di luar kampus Unmuh Jember yang mendatangi pihak rektorat Unmuh supaya Rocky Gerung tidak hadir di diskusi tersebut. Mereka menolak kehadiran Rocky Gerung di tempat itu.
Pantauan Surya, ratusan polisi itu berjaga di depan kampus Unmuh Jember. Mereka berada di beberapa titik di dekat pintu masuk kampus.
Sampai siang hari, tidak ada kabar kedatangan Rocky Gerung. Bahkan polisi mendapat kabar dari Rektor Unmuh Jember M Hazmi bahwa Rocky Gerung tidak jadi hadir.
"Ternyata pukul 12.15 Wib, Rocky Gerung hadir, dan diskusi berjalan aman sampai akhir," ucap Kusworo.
Saat Rocky Gerung hadir di dalam kampus, polisi berjaga di sejumlah pintu masuk di Unmuh. Setelah dari Jember, Rocky Gerung meneruskan kegiatannya di Lumajang.
Sebelumnya, sempat ada penolakan dari sejumlah orang atas kehadiran Rocky Gerung di Jember. Beberapa poster penolakan kedatangan Rocky Gerung juga tertempel di beberapa titik. (Warta Kota/TribunJakarta)