Kisah 1.000 Sampah Botol Plastik yang Menyelimuti Kantor Kecil UPK Badan Air

Kepala Regu UPK Badan Air Pos Gerojokan, Rudi Supriyadi mengatakan banyak sampah botol plastik yang kondisinya masih laik namun berisikan air kencing.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Personel UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta saat melakukan apel di Pos Gerojokan, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (15/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Rumah botol plastik garapan personel UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang terletak di Pos Gerojokan di bantaran Kali Baru Kelurahan Pekayon memiliki kisah unik tersendiri.

Selain dibangun dari berbagai barang bekas dan dilakukan secara keroyokan oleh personel UPK Badan Air di Kecamatan Pasar Rebo, tersimpan kisah dibalik 1.000 sampah botol plastik yang digunakan.

Kepala Regu UPK Badan Air Pos Gerojokan, Rudi Supriyadi mengatakan banyak sampah botol plastik yang kondisinya masih laik namun berisikan air kencing.

"Banyak botol yang isinya air kencing, jadi pas diangkut botolnya masih tertutup. Walaupun isi air kencing ya terpaksa kita pakai karena kondisinya masih bagus, kan enggak semua botol plastik yang didapat kita pakai," kata Rudi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (15/3/2019).

Sebelum dirajut menggunakan kawat hingga menyatu, seluruh botol plastik dicuci dan direndam menggunakan sabun agar bersih dan tak berbau.

Tahapan ini membuat air kencing yang tersimpan berceceran dan tak jarang terciprat ke tubuh personel UPK Badan Air sehingga membuat risih mereka.

"Semua air sisa dalam botol itu dikeluarkan. Kalau yang ada air kencing ini yang bikin jijik, tapi ya mau enggak mau kan. Kerjaan kita juga berhubungan sama sampah jadi mau gimana lagi," ujarnya.

Rumah botol plastik UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang dibangun dari 1.000 botol plastik, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (15/3/2019)
Rumah botol plastik UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang dibangun dari 1.000 botol plastik, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (15/3/2019) (TribunJakarta/Bima Putra)

Tak hanya botol plastik, kayu yang digunakan membuat tempat duduk, miniatur sepeda motor, lalu bambu sebagai pondasi saung merupakan sampah yang mereka angkut.

Ban mobil yang jadi penghias taman pun merupakan barang bekas yang didapat dari bengkel mobil di Jalan Raya Bogor dekat rumah botol plastik atau yang Rudi sebagai kantor kecil mereka.

"Bangku ini dibuat dari kayu yang ditemuin, kan banyak sampah kayu. Jadi sampah yang ditemuin dan dirasa bisa dipakai ya kita pakai. Teman-teman dari pos lain juga nyumbang kok, bukan cuman personel Pos Gerojokan saja," tuturnya.

Hanya sejumlah barang yang dibeli, di antaranya besi dan asbes sebagai penopang rumah botol plastik, serta semen, pasir untuk membangun kolam ikan.

Sering Temukan Perabotan, Petugas UPK Badan Air Jaksel: Ini Kali Apa Kontrakan?

Dinas PU Provinsi Banten Perbaiki Jalan Raya Puspiptek yang Ambles

Irfan Fauzi Bangga Menjadi Petugas UPK Badan Air Jakarta Selatan

Ikan yang menhuni kolam pun merupakan hasil temuan personel UPK Badan Air saat bertugas, pun dengan tanaman yang menghiasi lokasi sekitar kantor kecil mereka.

"Ada yang beli tapi enggak banyak, beberapa saja. Seperti besi dan semen untuk bangun kolam. Sisanya ya barang yang ditemuin pas kerja. Kalau tanaman kita ambil yang tumbuh di bantaran Kali, ada juga sumbangan dari teman-teman," lanjut Rudi.

Kantor kecil yang berlokasi di Jalan Raya Bogor dan jadi tempat apel masuk dan pulang personel UPK Personel UPK Badan Air ini terasa nyaman jadi tempat istirahat.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved